Katolikana.com, Medan — Sebanyak 60 orang lansia umat Gereja Katolik Santo Yosep Stasi Suka Maju, Paroki Santa Maria Ratu Rosari, Tanjung Selamat – Medan mengikuti pemeriksaan kesehatan di hari Minggu (9/6). Kegiatan yang bertempat di Aula Gereja Stasi Suka Maju ini merupakan bagian dari kegiatan bakti sosial (baksos) yang dilaksanakan para mahasiswa STIKES St. Elisabeth Medan.
Kegiatan baksos mahasiswa STIKES St. Elisabeth Medan di di Desa Suka Maju, Kec. Sunggal, Kab. Deli Serdang ini dilaksanakan oleh mahasiswa tingkat III semester akhir. Mereka melakukan berbagai macam pemeriksaan kesehatan yang cukup lengkap. Mulai dari cek gula darah, cek asam urat, mengukur berat dan tinggi badan, cek tensi, hingga melakukan tindakan modalitas rendam kaki menggunakan daun serai dan garam. Ada pula penjelasan kesehatan yang disampaikan kepada para lansia terhadap pemeriksaan kesehatan yang telah dilakukan.
Pencegahan Penyakit Tidak Menular
Dosen Ners di STIKES St. Elisabeth Medan, Lindawati Simorangkir, menyampaikan 79 mahasiswa/i STIKES St. Elisabeth Medan mengadakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dari tanggal 3-15 Juni 2024. Pada 3 Juni 2024, Camat Sunggal secara resmi membuka langsung kegiatan PKL ini.
Pemeriksaan kesehatan pada masyarakat lansia ini adalah bagian dari program pencegahan penyakit tidak menular (PTM). Selama PKL, para mahasiswa/i melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah dan door-to-door ke rumah-rumah masyarakat untuk memberikan edukasi kesehatan.
Data resmi gereja menyebutkan jumlah lansia di Stasi Suka Maju mencapai 20% dari jumlah umat yang ada di stasi. Sementara itu, Stasi Suka Maju memiliki 11 lingkungan dengan jumlah umat sebanyak 350 KK (1.200 jiwa).
Ditambahkan oleh Lindawati, pelaksanaan PKL di Desa Suka Maju menjadi tempat PKL para mahasiswa ini merupakan bentuk kerjasama STIKES St. Elisabeth Medan dengan Dinas Kesehatan Kab. Deli Serdang. Dari kerjasama tersebut, Desa Suka Maju dijadikan salah satu desa binaan dari STIKES St. Elisabeth Medan.
Sebelumnya, kegiatan serupa telah dilakukan di Desa Pancur Batu. Kemudian pada Desember 2023 sampai Januari 2024, kegiatan PKL dilaksanakan juga di Desa Sei Mencirim.
Kenalkan STIKES St. Elisabeth kepada Masyarakat
Menurut salah satu Dosen Gizi STIKES St. Elisabeth, Sr. Immaculata Sianturi, FSE, kegiatan baksos yang dilaksanakan para mahasiswa/i PKL secara tidak langsung ikut memperkenalkan STIKES St. Elisabeth kepada masyarakat Desa Suka Maju. Apalagi STIKES St. Elisabeth baru saja membuka dua program studi (prodi) baru yakni prodi S-1 Gizi dan S-1 Fisioterapi.
Dulunya, STIKES St. Elisabeth Medan memang fokus pada prodi D-3 saja. Kini sejumlah prodi telah dikembangkan hingga jenjang S-1. Misalnya, prodi D-3 Kebidanan menjadi S-1 Kebidanan dan Profesi, D-3 Keperawatan memiliki jenjang profesi (S-1). Lalu ada pula S-1 Teknologi Laboratorium Medik dan S-1 Informasi Kesehatan. Terakhir, berkembang lagi S-1 Gizi dan S-1 Fisioterapi.
Lebih lanjut, Sr. Immaculata berharap dengan semakin adanya instruktur kesehatan di STIKES St. Elisabeth ini dapat membantu masyarakat juga mengenai tenaga kesehatan. Khususnya dengan kehadiran mahasiswa/i yang sekarang ini tengah melakukan PKL dan mengadakan kegiatan baksos untuk memperkenalkan pola hidup yang lebih sehat kepada masyarakat.
Juga sekalian memperkenalkan Program Studi (Prodi) yang baru, yakni: Gizi dan Fisioterapi. Untuk Prodi Gizi, saat ini sudah mencapai Tingkat III dengan jumlah keseluruhan Mahasiswanya sekitar 43. Semua Program Studi berada di satu lokasi yang sama di Jalan Bunga Terompet No. 118 Sempakata, Medan Selayang dan ada asrama bagi semua Program Studi untuk yang mau. Asrama yang diwajibkan itu D3 dan S1 Keperawatan serta D3 kebidanan.
Tingkatkan Pemahaman akan Lansia
Salah seorang lansia, Florentina Manurung, mengungkapkan kegiatan baksos ini sangat baik dan membantu para lansia khususnya di Stasi Suka Maju. Para lansia jadi lebih mengetahui bagaimana gula darah, asam urat, dan memperoleh edukasi tentang kesehatan yang dialami.
“Dengan kehadiran mahasiswa STIKES St. Elisabeth memeriksa kesehatan lansia ini, kita jadi tahu berapa jumlah lansia yang ada di Stasi Suka Maju ini. Adanya pemeriksaan kesehatan ini, umat di stasi ini semakin paham dan mengerti betapa pentingnya arti kesehatan bagi lansia,” ujar Florentina.
“Diharapkan di tahun-tahun mendatang para mahasiswa bisa membuat kegiatan yang lebih baik dengan konsep pemeriksaan kesehatan yang lebih baik dan adanya penyuluhan kesehatan.” tambahnya.
Adapun pengurus Dewan Pastoral Stasi (DPS) yang diwakili oleh Koordinator Sie. Katekese Stasi Suka Maju, Tri Sujarwadi menuturkan DPS sangat mengapresiasi dengan luar biasa kegiatan baksos mahasiswa STIKES St. Elisabeth Medan di Stasi Suka Maju ini.
Tri mengharapkan mahasiswa/i untuk datang beberapa kali mengadakan kegiatan pemeriksaan kesehatan. Bahkan bila perlu, mahasiswa/i dapat berkolaborasi dengan kegiatan-kegiatan lainnya di Stasi Suka Maju. Ia mengatakan Stasi Suka Maju ini terbuka bagi mereka.
Selain pemeriksaan kesehatan, kata Tri, perlu juga ada seminar bagaimana kehidupan para lansia bagi umat beriman. Mulai dari pengertian dan pemahaman lansia itu seperti apa, dan bagaimana menjaga kesehatan bagi lansia. Lalu bagaimana cara penanganan terhadap lansia, seperti pelayanan bila lansia masuk ke rumah jompo.
“Banyak umat Katolik yang tidak paham (merawat lansia). Juga bagaimana caranya menjadi lansia itu tetap bisa bahagia,” sebut Tri. (*)
Editor: Ageng Yudhapratama

Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.