98 Tahun Charitas Hospital Palembang Wujudkan Pelayanan dalam Spirit ‘In Omnibus Caritate’

Charitas Hospital adalah rumah sakit non pemerintah tertua di kota Palembang dan Sumatera Selatan

0 107

Katolikana.com, Palembang — Semarak kegiatan 98 tahun Charitas Hospital Palembang bertema “Berjalan Bersama Dalam Kasih Mewujudkan Kepedulian” dirayakan melalui serangkaian acara edukasi lewat talkshow dan sejumlah lomba seperti lomba The Best Leader, The Bets Frontliner, Charitas Got Talent, Turnamen Mini Soccer antarrumah sakit, dan lain-lain.

Sebagai program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Charitas Hospital Palembang turut mendukung program Pemerintah untuk menurunkan prevalensi stunting dan wasting di di Palembang.

Perayaan syukur 98 tahun Charitas Hospital dirayakan dengan Misa syukur yang dipimpin oleh Mgr Yohanes Harun Yuwono Uskup Agung Palembang pada Jumat (12/7/2024).

Sementara puncak syukur digelar pada Minggu (13 /7/2024). Karyawan dan staf pimpinan serta para suster (biarawati) mengikuti jalan santai dan dilanjutkan dengan perayaan pesta syukur dengan penuh kegembiraan.

Ketua Yayasan Rumah Sakit Charitas Palembang Sr. M. Henrika, F.Ch  menjelaskan, Charitas Hospital Palembang berdiri berawal pada 9 Juli 1926.

Ketika itu, lima orang Suster dari Konggregasi Charitas Roosendaal tiba di Palembang. Mereka adalah Suster Raymunda Hermans, Suster Willhelmina Blesgraaf, Suster Caecilia Luyten, Sr Alacoque van der Linden, Suster Chatarina Koning.

Semangat dan cita-cita pendiri Konggregasi Suster Suster Santo Fransiskus Charitas yakni dalam kegembiraan, kesederhanaan dan terutama dalam cinta kasih menolong orang lain, seraya berdoa dan mengorbankan diri menampakkan kegembiraan hidup di antara orang sakit dan yang kekurangan, mendorong mereka untuk memulai karya di Palembang.

Mereka memulai karyanya di Indonesia tepatnya di wilayah misi kota Palembang di bawah Yayasan Rumah Sakit Charitas dan Yayasan Abdi Karya Charitas.

Ketua Yayasan Rumah Sakit Charitas Palembang Sr. M. Henrika, F.Ch

Rumah Sakit Tertua

Menurut Kepala Charitas Hospital Palembang Dr Sutomo, MARS, Charitas Hospital merupakan rumah sakit non pemerintah tertua di kota Palembang dan di Sumatra Selatan.

Sejak berdiri hingga sekarang, rumah sakit ini selalu konsisten memberikan pelayanan dengan konsep mengutamakan penderita sebagai manusia seutuhnya, dalam arti memandang manusia sebagai makhluk biologis, makhluk sosial dan sekaligus makhluk spiritualitas. Dengan demikian pelayanan rumah sakit sangat bersifat humanistik.

Charitas Hospital Palembang selalu berupaya untuk mempraktikkan cinta kasih dalam segala hal sesuai motto “In Omnibus Caritate”.

Motto ini merupakan perwujudan dari amalan kasih dan kesembuhan Tuhan sendiri melalui pemberian pelayanan yang komprehensif, kompeten, profesional, beretika, prima dan aman.

Selain itu, seluruh karyawan juga didorong untuk mengamalkan nilai-nilai Rumah Sakit, filantropi ‘SISTERES’ terdiri dari spiritualitas, integritas, tanggung jawab, keunggulan, rasa hormat, empati, dan pemikiran sistematis.

Charitas Hospital Palembang beroperasi 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, mulai dari ruang gawat darurat, rawat inap, unit perawatan intensif, unit perawatan intensif, unit stroke, dan rumah sakit dengan 424 tempat tidur hingga rumah sakit perawatan akut perawatan tersier.

Selain meningkatkan kualitas SDM seperti dokter, paramedis, petugas kesehatan terkait, dan staf, Charitas Hospital juga  meningkatkan kualitas layanan secara berkelanjutan dan aman bagi masyarakat yang terkena dampak, dengan mempertimbangkan keluarga dan lingkungan kami selalu berusaha untuk terus meningkatkan diri.

Sr. M. Henrika, F.Ch berharap bahwa karya pelayanan di bawah Yayasan Rumah Sakit Charitas agar dimampukan oleh Allah dalam pesona kasih dilakukan dengan penuh keramahan, kasih sayang, tidak merasa tinggi dari siapa pun dan menyeluruh.

Kehadiran Charitas Hospital di tengah masyarakat hendaknya membuat kelegaan, suka cita dan kesembuhan serta melayani sepenuh kasih, sesuai dengan misi Rumah Sakit Charitas dalam melayani Tuhan, masyarakat, bangsa dan melayani kongregasi dalam karya-karyanya.

“Pelayanan ini bukan karena aku melainkan kehendak Tuhan,“ pungkas Sr. Henrika. (*)

Pensiunan pendidik di SD Xaverius 2 Palembang, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di universitas Bina Darma Palembang, dan Sekretaris ISKA Palembang

Leave A Reply

Your email address will not be published.