Hampir 1.000 Mudika Hadiri Temu Paroki Dekenat Tigi
Setelah mengalami pemekaran hampir selama empat tahun dari Dekenat Timika, tidak ada kegiatan kepemudaan yang dilakukan di Dekenat Tigi. Oleh karena itu, Komisi Kepemudaan berusaha memulainya di tahun ini.
Katolikana.com, Deiyai — Muda-Mudi Katolik (Mudika) Dekenat Tigi tengah melangsungkan kegiatan Temu Paroki kedua yang dilaksanakan di Paroki Segala Orang Kudus (SOK), Deiyai, Keuskupan Timika. Pastor Dekenat Tigi, Pastor Damianus Adi, Pr, berperan membuka secara resmi acara Temu Paroki ini pada Senin (19/8/2024), pukul 17.10 WIT. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, hingga Rabu (21/8/2024).
Pastor Damianus berpesan bahwa Mudika sebagai orang muda perlu memupuk persatuan, kesatuan, kebersamaan, dan kasih sayang. Itu semua dibutuhkan untuk bisa membangun Gereja di masing-masing paroki yang menyebar di Dekenat Tigi. Pastor Damianus juga menekankan para Mudika harus memiliki semangat jiwa orang muda, sekalipun umur sebagian anggota Mudika di Dekenat sudah tua.
Dekenat Tigi merupakan wilayah pemekaran dari Dekenat Paniai yang menjadi dekenat tersendiri sejak tahun 2019. Setelah mengalami pemekaran hampir selama empat tahun, Ketua Komisi Kepemudaan Dekenat Tigi, Damianus Nakapa mengaku tidak ada kegiatan kepemudaan yang dilakukan di Dekenat Tigi. Oleh karena itu, mereka berusaha memulainya di tahun ini.
“Ini awal kami jalankan (kegiatan kepemudaan). Sehingga kami mengangkat dengan tema ‘Berjalan bersama atau Sinodal Membangun Gereja Lokal di Dekenat Tigi’,” tuturnya.
Damianus Nakapa mengatakan secara ringkas inti kegiatan Temu Mudika ini ada dua. Pertama, rekoleksi untuk memupuk iman kita sebagai pengikut Kristus. Kedua, kegiatan fisik untuk mencari dana untuk melancarkan kegiatan-kegiatan paroki setempat. Dana yang nantinya terkumpul sebagian akan ditinggalkan untuk tuan rumah serta sebagian lainnya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan paroki setempat.
Sosok yang juga merupakan diakon penanggung jawab Paroki St. Yosep Wagomani menjelaskan bahwa tujuan kegiatan yang mereka jalankan di Komisi Kepemudaan adalah untuk merangkul dan mempersatukan Mudika di Dekenat Tigi. “Supaya mereka boleh mengenal siapa diri mereka dan siapa itu Allah bagi mereka dan juga sesama mereka,” sebutnya.
Adapun rangkaian kegiatan Temu Mudika sesungguhnya dilaksanakan selama lima bulan di akhir tahun ini, terhitung mulai dari bulan Juli sampai November 2024. “Kegiatan perdana Temu MUDIKA dilaksanakan di Paroki K3, Damabagata. Jeda waktu kegiatan hanya satu bulan, di periode putaran kedua, kami akan mantapkan semua proses pembagian waktu kegiatan temu Mudika Dekenat Tigi ini,” sebut Damianus Nakapa.
Pantauan Katolikana.Com, rangkaian kegiatan di hari pertama difokuskan untuk perayaan ibadah pembukaan dan dilanjutkan dengan rekoleksi bagi peserta. Sedangkan untuk hari kedua, dikhususkan untuk mencari dana dengan mengadakan berbagai lomba. Ada banyak jenis lomba, mulai dari bola voli putra dan putri, alas tikar (ebamukai), lomba panahan, lempar kaleng, lempar gelang dan bermacam lomba lainnya yang bertujuan untuk membangun kebersamaan.
Kegiatan ini menyimpan visi dan misi untuk membangun gereja lokal dalam konteks Dekenat Tigi dan teristimewa dalam komunitas basis (Kombas). Baik di tingkat stasi-stasi maupun di masing-masing paroki yang tersebar di Dekenat Tigi.
Oleh karena itu, ada tiga tujuan dari kegiatan ini. Pertama, adalah untuk membangun gereja lokal dalam konteks Meeuwo secara khusus di Dekenat Tigi. Kedua, mempersatukan Mudika sebagai aniki-aniko Mee yang sejati. Ketiga, bagaimana setiap pribadi itu dapat mengenal Allah sebagai Bapa yang senantiasa membimbing, menolong dan menyertai setiap langka hidup manusia pada umumnya dan secara pribadi pada khususnya.
Komisi Kepemudaan sendiri mengapresiasi antusiasme luar biasa dari Mudika Dekenat Tigi. Dari target awal panitia hanya mewajibkan setiap paroki mengirimkan 150 orang perwakilan. Namun saat hari pelaksanaan, jumlah peserta dari empat paroki dan satu kuasi paroki yang hadir jauh melebihi target panitia. Sebab total partisipan Temu Paroki hampir mencapai seribu orang.
“Itu luar biasa. Kami merasa senang. Kehadiran kegiatan Temu Paroki ini bisa menjadi salah satu saluran untuk mempersatukan Mudika Dekenat Tigi. Karena ada nilai positif yang kita terima dari kegiatan ini,” puji Damianus Nakapa kepada para Mudika dalam Temu Paroki. (*)
Editor: Ageng Yudhapratama
Kontributor Katolikana.com di Paniai, Papua. Lahir di Ibumaida, Paniai, tahun 1989. Penulis bekerja di Komisi Keadilan dan Perdamaian Keutuhan Ciptaan Paroki Kristus Sang Gembala (KSG) Wedaumamo, Keuskupan Timika. Ia juga aktif di organisasi Pemuda Katolik Komisariat Cabang di Kabupaten Paniai.
MUDIKA tetap terbaik untuk tungku api kepemudaan Dekenat Tigi