Katolikana.com, Jakarta — Ruang Terbuka Hijau (RTH) di jantung kota Jakarta kembali bertambah. Penambahan paru-paru kota ini merupakan sumbangsih dari Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya Jakarta yang baru saja meresmikan RTH baru di kampus utama mereka di bilangan Semanggi, Jakarta Pusat.
Acara peresmian itu dilangsungkan Jumat sore (4/10/2024), pada pukul 16.30 WIB. Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, tampak hadir dalam peresmian RTH Unika Atma Jaya Jakarta.
Mengutip kalimat Kardinal Suharyo, keberadaan RTH Unika Atma Jaya Jakarta ini adalah “untuk Tuhan dan tanah air”.
RTH Unika Atma Jaya Jakarta terletak di sisi depan komplek kampus yang berhadapan langsung dengan Jalan Sudirman. Sebelum disulap menjadi RTH, area ini merupakan lahan terbuka yang sempat dijadikan kantong parkir mobil civitas akademika.
Dinding Terakota
Dinding-dinding bata berwarna terakota menjadi wajah paling mencolok dari RTH anyar ini. Susunan beberapa dinding bata yang ada di area RTH dirancang berlapis-lapis.
Layering ini ditujukan guna membagi zonasi ruang. Juga sekaligus memberi nuansa beraneka ragam dengan hadirnya aneka pohon tematik.
Penggunaan bata sendiri, selain untuk mengedepankan unsur material lokal, juga dimaksudkan untuk menguatkan konteks identitas Kampus Oranye—julukan Unika Atma Jaya Jakarta.
Patung “Light of Hope” karya perupa kenamaan Dolorosa Sinaga menjadi focal point di tengah susunan dinding-dinding terakota. Instalasi seni tersebut menyimpan makna bahwa RTH anyar merupakan ruang perenungan akan spirit perjuangan demokrasi di Kampus Oranye itu.

Cadangkan Area Hijau
Unika Atma Jaya Jakarta sendiri merupakan sebuah kampus yang memiliki sejarah panjang. Lahir dari prakarsa Frans Seda dengan dukungan penuh dari Presiden Soekarno, universitas yang pernah dikunjungi oleh Santo Paus Yohanes Paulus II ini sudah eksis sejak tahun 1960.
Lantas mulai tahun 1967, perguruan tinggi Katolik ini mulai menempati Kampus Semanggi. Rancang bangun kampus ini didesain oleh Han Awal & Partners (HAP), firma arsitek milik arsitek legendaris Indonesia, Han Awal.
Sedari awal berdirinya, Kampus Semanggi Unika Atma Jaya Jakarta memang dirancang oleh Han Awal sebagai kampus yang berada di tengah-tengah hutan kota. Selama puluhan tahun, pembangunan gedung-gedung perkuliahan sengaja diposisikan mundur ke belakang (set back).
Sisi depan area kampus sengaja dicadangkan sebagai area hijau kampus dan tidak pernah dimanfaatkan sebagai tapak gedung perkuliahan.
Wajah Ramah Kampus
Tahun ini, akhirnya lahan kosong tersebut benar-benar diwujudkan menjadi RTH. Proyek pembangunan RTH Unika Atma Jaya Jakarta kembali dipercayakan kepada HAP.
Yori Antar—putra Han Awal sekaligus pimpinan HAP—menyebut penugasan awal dari Unika Atma Jaya Jakarta adalah pembangunan Kapel Albertus Magnus di Gedung Karol Wojtyla pada tahun 2021.
Barulah setelah kapel selesai terbangun, kemudian Unika Atma Jaya Jakarta menginisiasi pembangunan RTH yang dimulai sejak Mei 2024 dan selesai dalam kurun sekitar lima bulan.
HAP merancang keberadaan RTH Unika Atma Jaya Jakarta sebagai sebuah ruang terbuka yang ramah. RTH ini juga dimaksudkan bisa menjadi ruang sosial dan interaksi diantara mahasiswa.
Selain bagi civitas akademika, RTH baru ini juga dibangun untuk menghadirkan wajah Unika Atma Jaya Jakarta yang ramah dan terbuka bagi pejalan kaki yang melintas di sepanjang ruas Jalan Sudirman. (*)
Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha