‘Blind Date’ Festival BEST Ajak Pengunjung Saling Bertukar Perspektif dengan Orang Asing

Blind Date ala Festival BEST menawarkan kesempatan kepada dua orang pengunjung untuk bertukar pandangan, tanpa mengetahui identitas satu sama lain.

0 43

Katolikana.com, Yogyakarta — Hari keempat gelaran Festival Beda Setara (Festival BEST) diisi dengan Blind Date hingga cek kesehatan gratis. Berbagai agenda festival pada hari Rabu (13/11/2024) ini masih bertujuan untuk memperkaya pemahaman pengunjung mengenai mengenai nilai-nilai kebebasan beragama dan keberagaman di Indonesia.

Salah satu agenda festival ini adalah Blind Date. Umumnya, blind date alias kencan buta merupakan kesempatan bagi dua orang yang tak saling kenal sebelumnya untuk bisa berkenalan dan lantas berkencan. Festival BEST memodifikasi konsep ini untuk menawarkan kesempatan kepada dua orang pengunjung untuk bertukar pandangan, tanpa mengetahui identitas satu sama lain. Pengalaman ini dianggap menyegarkan dan penuh kejutan oleh para peserta.

Salah satu pengunjung, Hilya, mengutarakan antusiasmenya terhadap Blind Date ini. “Seru, aku suka! Ternyata berbicara dengan orang asing tanpa tahu siapa mereka memberi banyak pelajaran baru,” ujar Hilya semangat.

Sementara Karen, yang juga berpartisipasi dalam Blind Date, menambahkan bahwa kegiatan ini memberikan kesempatan mengenal perspektif orang lain. Terutama dalam topik demokrasi, Pilkada, dan kebebasan beragama.

Selain sesi edukatif, Festival Beda Setara juga menghadirkan cek kesehatan gratis yang berlangsung dari pukul 14.00 hingga 18.00 WIB. Layanan ini diadakan bekerja sama dengan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) DIY dengan dukungan dari Akur Optik Jogja. Ratusan pengunjung antusias mengikuti pemeriksaan kesehatan umum, seperti cek tensi, asam urat, gula darah, serta konsultasi kesehatan bersama dokter.

“Kuota sebenarnya hanya 100 orang, tapi pengunjung yang datang jauh lebih banyak,” ujar tim kesehatan Festival BEST.

 

Atas Nama Percaya

Selain itu, rangkaian acara berlanjut ke pemutaran film dokumenter di sesi Bioskop Rakyat. Film dokumenter berjudul Atas Nama Percaya ditayangkan untuk mengedukasi tentang perjuangan komunitas penghayat kepercayaan di Indonesia. Film berdurasi 36 menit ini mengangkat kisah dua komunitas, yakni Aliran Kebatinan Perjalanan (AKP) di Jawa Barat dan komunitas Marapu di Sumba Barat Daya.

Melalui kedua film ini, pengunjung diharap dapat memahami tantangan yang dihadapi oleh kelompok penghayat dalam mempertahankan identitas mereka serta memperoleh pengakuan negara.

Festival ini juga ditutup dengan penampilan seni dalam bentuk musikalisasi puisi. Koordinator Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan GUSDURian, Jay Akhmad, membuka penampilan malam seni yang melibatkan penampilan dari Pesantren Kutub Yogyakarta yang membawakan puisi “Ketika Agama Kehilangan Tuhan” karya K.H. Mustofa Bisri.

Komunitas GUSDURian Solo juga berpartisipasi dalam malam musikalisasi puisi, dilanjut dengan penampilan dari Teater Eska yang mempersembahkan tiga puisi bertema refleksi diri dan kemanusiaan, yaitu “Sebab Hujan” oleh Ulifatin CH, “Seperti Api”, dan “Sebelum Air Mata” karya Aly D Musyrifa. (*)

 

Katolikana.com merupakan official media partner Festival Beda Setara (Festival BEST) 2024.

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.