Jelang Lebaran, Paroki Lely Malang Bagikan 623 Paket Sembako untuk Anak Jalanan

Dalam waktu singkat, terkumpul dana sekitar Rp22 juta yang digunakan untuk membeli 623 paket sembako.

0 43

Malang, Katolikana.com — Menjelang perayaan Idul Fitri, umat Katolik Paroki Maria Diangkat ke Surga, Jl. Bunga Lely 17, Malang, menggelar aksi berbagi kasih dengan membagikan 623 paket sembako kepada anak-anak jalanan yang dibina oleh Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur (JKJT).

Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (26/3/2025), di sejumlah titik di wilayah Sukun, Jagalan, Gadang, Muharto, dan Kampung Topeng, Malang.

Kegiatan dilaksanakan di sejumlah titik di wilayah Sukun, Jagalan, Gadang, Muharto, dan Kampung Topeng, Malang.

Aksi solidaritas ini diinisiasi oleh Romo Damianus Fadjar Tedjo Soekarno, Pr, pastor Paroki Maria Diangkat ke Surga, yang tergerak setelah mendengar curahan hati anak-anak jalanan kepada Agustinus Teja Bawana (Ayah Teja), Ketua JKJT.

Sekitar 20 hari sebelum pembagian, anak-anak asuhan JKJT sempat bertanya kepada Ayah Teja apakah “Ayah Romo” bersedia berbagi zakat kepada mereka, mengingat kesulitan ekonomi dan ketidakpastian tunjangan hari raya bagi mereka.

Menanggapi hal tersebut, Romo Fajar kemudian mengetuk hati umat di dua gereja wilayah paroki melalui homili dalam tiga kali Misa.

Ia mengajak umat untuk memenuhi salah satu dari empat syarat memperoleh indulgensi penuh di Tahun Yubileum, yaitu dengan melakukan perbuatan baik.

“Saya ajak umat untuk refleksi, apakah selama ini lebih banyak ziarah atau rekreasi saat ziarek. Setelah umat jujur menjawab, saya lalu mengajak mereka mengambil bagian dalam aksi nyata untuk anak-anak jalanan,” jelas Romo Fajar.

Terkumpul 22 Juta

Sebagai bentuk konkret, diadakan kolekte ketiga secara sukarela di luar mekanisme kolekte gereja. Dalam waktu singkat, terkumpul dana sekitar Rp22 juta yang digunakan untuk membeli 2,3 ton beras dan ratusan bungkus mi instan, menghasilkan 623 paket sembako. Setiap paket sembako berisi 3 kilogram beras dan 3 bungkus mi instan.

Kegiatan pembagian berjalan lancar dan tertib berkat kerja sama dengan para suster aspiran ALMA dan Ursulin, ibu-ibu Wanita Katolik (WKRI), serta dukungan penuh dari tim JKJT yang mengkoordinasi para penerima.

Lebih dari sekadar aksi amal, kegiatan ini juga menjadi ajang reuni kecil penuh kehangatan antara Romo Fajar dan anak-anak jalanan yang telah sering ia kunjungi sebelumnya. Ia menyampaikan bahwa kehadiran gereja dalam kehidupan mereka menjadi bentuk kesaksian nyata dari iman yang hidup.

“Kami akan saling berkunjung kembali saat Lebaran nanti. Anak-anak itu sudah seperti keluarga bagi kami,” imbuhnya.

Kegiatan pembagian berjalan lancar dan tertib berkat kerja sama dengan para suster aspiran ALMA dan Ursulin, ibu-ibu Wanita Katolik (WKRI).

Melatih Kepekaan Sosial

Romo Fajar juga menekankan bahwa aksi ini bertujuan melatih kepekaan sosial umat dan menjadi kesaksian bagi para suster religius. Ia meminta para suster mengenakan pakaian seragam dan dirinya sendiri memakai jubah meski cuaca panas, sebagai bentuk kesaksian visual di tengah masyarakat.

Di akhir kegiatan, Romo Fajar menegaskan bahwa dalam konteks kemanusiaan, tidak ada sekat agama, usia, gender, atau status sosial. Semua manusia layak dihargai dan dicintai.

“Kami tertawa bersama, saling berpelukan tanpa mempersoalkan perbedaan. Itulah makna sesungguhnya dari kasih dan persaudaraan sejati,” tutup Romo Fajar. (*)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.