Vatikan Tegaskan Surat Balasan Paus Leo XIV kepada Presiden Burkina Faso Adalah Palsu

Umat Katolik diajak untuk menyaring informasi dengan lebih cermat dan selalu memverifikasi sumber resmi.

0 150

Vatikan, Katolikana.com — Sebuah surat yang mengatasnamakan Paus Leo XIV dan disebut sebagai balasan kepada Presiden Burkina Faso, Ibrahim Traoré, baru-baru ini beredar luas di berbagai platform media sosial.

Surat tersebut, yang tampaknya merespons surat terbuka dari Presiden Traoré kepada Paus Leo XIV, dinyatakan palsu oleh otoritas resmi Vatikan.

Lebih mengkhawatirkan, beredar pula sebuah video manipulatif menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang menampilkan Paus Leo XIV seolah-olah menyampaikan isi surat tersebut.

Dalam video tersebut, tampak sinkronisasi antara gerakan bibir dan suara yang menyerupai sang Paus, menciptakan ilusi seolah video itu benar-benar autentik. Faktanya, video tersebut merupakan hasil rekayasa teknologi deepfake.

Vatikan melalui Vatican Media secara tegas membantah keaslian surat maupun video tersebut, serta memperingatkan publik terhadap penyalahgunaan teknologi AI yang dapat menyesatkan masyarakat dan merusak integritas pribadi maupun institusi.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Kamis (2/5/2025), Vatican Media menyampaikan:

“Mengingat banyaknya teks yang dikaitkan dengan Paus Leo XIV di berbagai media sosial tanpa menyebutkan sumbernya, perlu diingat bahwa semua pidato, intervensi, dan teks Paus Leo XIV dapat dibaca selengkapnya di www.vatican.va.

Berita tentang kegiatannya dan pesan videonya tersedia secara real time di situs web portal berita Vatikan vaticannews.va, yang tersedia dalam beberapa bahasa, dan di situs web surat kabar Vatikan L’Osservatore Romano, osservatoreromano.va.”

Bahaya Penyesatan Teknologi

Insiden ini menyoroti betapa tipisnya batas antara kebenaran dan kepalsuan di era digital saat ini. Informasi palsu yang dikemas dengan teknologi canggih seperti AI dan deepfake berpotensi besar menipu masyarakat secara masif, terutama jika dikaitkan dengan tokoh-tokoh penting seperti pemimpin agama dunia.

Dalam konteks isu sensitif, manipulasi seperti ini bahkan bisa memicu konflik sosial, keagamaan, dan politik lintas negara.

Selalu Verifikasi Sumber Resmi

Masyarakat internasional, khususnya umat Katolik, diajak untuk menyaring informasi dengan lebih cermat dan selalu memverifikasi sumber resmi, terutama terkait pernyataan atau ajaran Paus dan Vatikan.

Penggunaan teknologi AI harus dikembalikan pada tujuan awalnya—untuk membantu perkembangan umat manusia, bukan untuk menyesatkan atau memecah-belah.

Redaksi Katolikana mengimbau seluruh umat untuk berhati-hati dan waspada terhadap informasi digital yang beredar, serta mendukung gerakan literasi digital dan etika komunikasi di era kecerdasan buatan. (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.