Hari Orang Sakit Sedunia ke-33 di Paroki St. Yoseph Palembang

Lansia Diajak Setia dalam Iman dan Pengharapan

0 21

Palembang, Katolikana.com — Sekitar 400 lansia yang tergabung dalam Komunitas Simeon Paroki Santo Yoseph Palembang mengikuti Perayaan Ekaristi dalam rangka Hari Orang Sakit Sedunia ke-33, Sabtu (31/5/2025).

Perayaan ini menjadi momen penguatan iman dan semangat hidup, terutama bagi para orang tua yang masih setia dalam perjalanan spiritual mereka.

Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Vikjen Keuskupan Agung Palembang, RD. Yohanes Kristianto, didampingi Romo Paroki, RD. Hyginus Gono Pratowo.

Selain Misa Kudus, para lansia juga menerima Sakramen Pengurapan Orang Sakit, serta merayakan kebersamaan dalam suasana penuh sukacita dan kekeluargaan.

Romo Paroki, RD. Hyginus Gono Pratowo menerimakan Sakramen Pengurapan Orang Sakit,

Ekaristi: Sumber Kekuatan

Dalam sambutannya, Romo Gono menegaskan bahwa Gereja memanggil setiap umat untuk menjadi “peziarah pengharapan”, mengacu pada Bulla Spes Non Confundit (2024) dari Paus Fransiskus.

“Kita dipanggil untuk berharap pada Allah, sekaligus menjadi tanda harapan bagi orang lain, khususnya mereka yang sedang menderita,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa dalam situasi dunia yang penuh penderitaan dan pencobaan, manusia membutuhkan kekuatan yang lebih besar dari dirinya sendiri, yakni pertolongan Tuhan.

“Ekaristi dan Sakramen Pengurapan menjadi sumber kekuatan dan penghiburan yang nyata dalam hidup kita,” tegasnya.

Bahagia di Usia Senja

Dalam homilinya, RD. Yohanes Kristianto atau yang akrab disapa Romo Kris menekankan bahwa menjadi lansia adalah sesuatu yang pasti, namun menjadi lansia yang bahagia adalah pilihan yang perlu diusahakan.

“Kita mungkin kehilangan masa muda, jabatan, atau kekuatan fisik. Tapi jangan sampai kehilangan semangat. Kita harus tetap yakin bahwa hidup kita tetap berarti dan bisa berguna bagi orang lain,” ungkapnya.

Menurutnya, kebahagiaan di usia lanjut sangat ditentukan oleh sikap batin dalam menghadapi kenyataan hidup. Ia mengajak para lansia untuk menjaga semangat hidup dan meningkatkan kekuatan rohani. “Kalau fisik menurun tetapi rohani naik, kita tetap kuat. Tapi kalau dua-duanya menurun, kita kehilangan pengharapan,” katanya.

RD. Yohanes Kristianto atau yang akrab disapa Romo Kris berbincang dengan para lansia di Paroki Santo Yosep Palembang.

Komunitas Simeon

Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) St. Yoseph, Frans de Sales Billy Jaya, mengapresiasi semangat para lansia dan peran aktif Komunitas Simeon dalam mendampingi mereka. Ia menyebut komunitas ini sebagai “rumah kedua” bagi para lansia di paroki.

“Komunitas ini menjadi tempat berkumpul, menjaga kesehatan, dan saling menyemangati. Mereka punya agenda rutin sebulan sekali, bahkan kadang seminggu sekali, untuk membangun persaudaraan dan kebersamaan,” tuturnya.

Ia berharap komunitas ini terus bertumbuh dan menjangkau lebih banyak lansia agar tidak ada yang merasa sendiri atau terpinggirkan dalam komunitas Gereja.

Iman yang Menguatkan

Di akhir perayaan, Romo Kris memberikan pesan menyentuh kepada para lansia: “Jangan pernah merasa tidak berguna. Banyak orang peduli. Kami ada untuk Anda. Pelayanan dan karya Anda adalah warisan yang sangat berharga. Sekarang saatnya kami memberi kembali.”

Perayaan Hari Orang Sakit Sedunia di Paroki St. Yoseph bukan sekadar seremoni liturgis, tetapi juga ruang spiritual dan sosial yang membangun harapan, memperkuat iman, dan merayakan kasih. Bagi para lansia, hari itu menjadi pengingat bahwa usia senja pun adalah anugerah, tempat di mana kasih Tuhan tetap bekerja dengan lembut dan nyata. (DD)

Pensiunan pendidik di SD Xaverius 2 Palembang, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di universitas Bina Darma Palembang, dan Sekretaris ISKA Palembang

Leave A Reply

Your email address will not be published.