Tanjung Selor, Katolikana.com—Ignatius Kardinal Suharyo, Uskup Ordinariat Militer Indonesia (OCI), memulai lawatan pastoral perdananya ke wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) dan Keuskupan Tanjung Selor (KTS), Selasa (10/6/2025).
Kardinal Suharyo yang juga merupakan Uskup umat Katolik di lingkungan TNI–Polri tiba di Bandar Udara Juwata, Tarakan, sekitar pukul 12.05 WITA, bersama rombongan.
Kehadiran Kardinal disambut hangat di ruang VIP Bandara oleh sejumlah tokoh penting daerah. Hadir dalam penyambutan tersebut Wakil Gubernur Kalimantan Utara Ingkong Ala, S.E., M.Si., Uskup Tanjung Selor Mgr. Dr. Paulinus Yan Olla, MSF, Kapolda Kaltara Irjen Pol Hary Sudwijanto, Wakil Walikota Tarakan Ibnu Saud Is, serta para tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tarakan.
Agenda Pastoral dan Simbolik
Kunjungan Kardinal Suharyo ke Kaltara bukan sekadar seremoni, tetapi bagian dari perutusan gerejani dalam memperkuat pelayanan rohani dan pastoral di lingkungan TNI–Polri.
Dalam kunjungan ini, sejumlah agenda dijalankan, mulai dari sosialisasi OCI, rekoleksi dan perayaan Yubileum Polda Kaltara, pelantikan pengurus OCI wilayah Keuskupan Tanjung Selor, hingga kunjungan ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sebatik, Nunukan.
Kunjungan ini sekaligus menandai sejarah baru karena menjadi lawatan pertama seorang Kardinal OCI ke wilayah paling utara Pulau Kalimantan tersebut.
Usai penyambutan di bandara, rombongan bergerak ke Markas Komando Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Anang Busra, Tarakan. Di sana, Kardinal disambut Komandan Lanud Kolonel Pnb. Dedy Supriyanto, S.H. dan jajaran. Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi peran dan sejarah Ordinariat Militer Indonesia (OCI), disertai dialog hangat bersama personel TNI AU.
Selepas makan siang, rombongan menuju ke Markas Komando Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal XIII) Tarakan. Disambut oleh Komandan Lantamal, Laksamana Pertama TNI Dr. Ferry Supriyadi, S.T., M.M., M.Tr.Opsla., CIQaR., agenda serupa kembali dilaksanakan dengan penuh semangat kebersamaan.
Dalam pertemuan itu, Kardinal Suharyo menyampaikan kembali asal-usul terbentuknya OCI. Pada bulan November 1949, Sultan Hamengkubuwono IX selaku Menteri Pertahanan mendirikan satuan pelayanan rohani dan mental bagi prajurit.
“Sebulan kemudian, sebagai bentuk dukungan Gereja Katolik terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia, Vatikan mengesahkan pembentukan Ordinariat Militer Indonesia melalui Dekrit Kongregasi Pengembangan Iman No. 102/50,” ungkap Kardinal.
Kardinal juga menambahkan bahwa OCI merupakan satu dari hanya tiga Keuskupan Militer di Asia, bersama Korea Selatan dan Filipina. Keberadaannya menjadi simbol keterlibatan aktif Gereja dalam pembinaan moral dan spiritual para prajurit.
Yubileum Polda Kaltara
Usai agenda di Tarakan, rombongan bertolak ke Tanjung Selor dengan menumpang speedboat bersama panitia Yubileum Polda Kaltara. Perjalanan lintas perairan ini mengantar Kardinal ke jantung Keuskupan Tanjung Selor, untuk menghadiri perayaan Yubileum Polda yang digelar Rabu (11/6/2025).
Kunjungan ini bukan hanya menguatkan jejaring pelayanan Gereja di lingkungan militer, tapi juga mempererat sinergi antara Gereja, aparat negara, dan masyarakat sipil di wilayah perbatasan.
Lawatan Kardinal Suharyo mencerminkan semangat pelayanan yang tak terbatas ruang dan waktu. Di tengah medan geografis yang menantang, Gereja hadir sebagai mitra spiritual bagi para abdi negara—mengingatkan bahwa iman dan tugas negara dapat berjalan bersama.
Dengan mengusung semangat pastoral dan semangat kebangsaan, kehadiran Kardinal di Kaltara menjadi tanda bahwa Gereja Katolik tetap teguh menyapa umatnya—bahkan sampai ke batas-batas terjauh Republik ini. (*)
Komsos Keuskupan Tanjung Selor