
Vatikan, Katolikana.com–Sekitar 70.000 peziarah yang berasal dari lebih 100 negara mengambil bagian dalam Vigili Pentakosta di Lapangan Santo Petrus Vatikan, Sabtu (7/6/2025) malam, sebagai bagian dari perayaan Yubelium Gerakan Gerejawi, Asosiasi, dan Komunitas Baru.
Usai “pra-Vigili” yang terdiri dari doa, nyanyian, dan kesaksian, kerumunan peziarah yang bersuka cita bergabung dengan Paus Leo XIV yang memimpin Liturgi Sabda.
Dilansir dari VaticanNews, Minggu (8/6/2025), Paus Leo XIV mengajak peziarah merenungkan rahmat kesatuan sebagai karunia Roh Kudus.
“Lapangan Santo Petrus, dengan terbuka dan ramah menerima berbagai kelompok yang hadir, secara bersama-sama mengungkapkan syukur yang dialami, sebagai persekutuan Gereja,” kata Paus Leo XIV dalam homilinya.

Sinodalitas dalam Persekutuan
Bapa Suci mengungkapkan sinodalitas berakar pada persekutuan Tiga Pribadi Tritunggal Mahakudus, “Allah beserta kita”; serta membimbing peziarahan menuju ke masa depan.
“Di mana Roh berada, di sana ada gerakan perjalanan yang harus ditempuh,” kata Paus Leo XIV.
Paus Leo XIV menjelaskan bahwa perjalanan peziarahan menyatukan seluruh umat manusia, dengan Roh Kudus yang mengajar untuk berjalan dalam kesatuan; berbeda dengan kekerasan dan perpecahan yang menandai dunia sekarang ini.
“Bumi akan beristirahat, keadilan akan menang, orang miskin akan bersukacita dan perdamaian akan kembali,” kata Paus, begitu kita tidak lagi bertindak sebagai pemangsa, tetapi sebagai peziarah; tidak lagi masing-masing dari kita untuk diri kita sendiri, tetapi berjalan berdampingan satu sama lain.”
“Allah menciptakan dunia agar kita semua dapat hidup sebagai satu persekutuan” lanjut Paus Leo XIV.
Selanjutnya Paus Leo XIV menjelaskan bahwa ‘Sinodalitas’ adalah istilah yang digunakan Gereja untuk menggambarkan kesatuan ini.
Evangelisasi Pekerjaan Tuhan
Mengakhiri homili Paus Leo XIV mengungkapkan bahwa evangelisasi, tidak dimaksudkan menguasai dunia, tetapi merujuk pada “rahmat tak terbatas yang terpancar dari kehidupan yang diubah oleh Kerajaan Tuhan.”
Dengan demikian, evangelisasi dapat dipahami sebagai jalan para Bapa Suci, meneruskan jalan yang dipilih oleh Yesus.
Untuk mengikuti Jalan itu, Paus Leo XIV berkata, “kita tidak memerlukan pelindung yang kuat, kompromi duniawi, atau strategi emosional. Evangelisasi merupakan pekerjaan Tuhan.”

Bapa Suci mendorong para anggota gerakan gerejawi untuk melekatkan diri pada Gereja dan komunitas paroki setempat.
“Bersama para uskup dan bekerja sama dengan semua anggota Tubuh Kristus lainnya, kita berupaya bekerja sama secara harmonis sebagai satu kesatuan,” kata Paus; “sehingga tantangan yang dihadapi umat manusia menjadi tidak menakutkan, masa depan menjadi tidak gelap, dan kebijaksanaan menjadi tidak rumit, jika kita bersama-sama menaati Roh Kudus.” (*)

Katekis di Paroki Kleco, Surakarta