Tim OCI Pungkasi Kunjungan Pastoral di Wilayah Keuskupan Tanjung Selor

Di PLBN Sungai Nyamuk, di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, rombongan disambut dengan tepuk tangan dan sukacita luar biasa.

0 109

Sebatik, Katolikana.com — Rangkaian kunjungan pastoral Tim Ordinariatus Castrensis Indonesia (OCI) di wilayah Keuskupan Tanjung Selor resmi berakhir dengan kunjungan ke dua titik strategis: Markas Komando Resor Militer (Korem) 092/Maharajalila di Tanjung Selor dan kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (12/6/2025).

Pagi hari pukul 08.05 WITA, rombongan OCI bersama Uskup Keuskupan Tanjung Selor Mgr. Paulinus Yan Olla, MSF, dan Kapolda Kaltara Irjen. Pol. Hary Sudwijanto, S.I.K., M.Si. berangkat dari Wisma Emaus menuju Korem 092/Maharajalila.

Setibanya di lokasi, mereka disambut langsung oleh Danrem Brigjen TNI Adek Chandra Kurniawan, S.I.P., M.Han., serta para perwira dan prajurit TNI AD beragama Katolik.

Dalam pertemuan ini, Uskup OCI Ignatius Kardinal Suharyo kembali menegaskan pentingnya sinergi antara Gereja, TNI, dan Polri sebagai bagian dari misi pendampingan spiritual umat Katolik di lingkungan militer.

Kardinal mengingatkan kembali akar historis berdirinya OCI, yang pada awalnya didukung langsung oleh Vatikan sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Kardinal menyampaikan bahwa OCI bukan hanya struktur administratif Gereja, tetapi menjadi garda terdepan dalam pembinaan rohani prajurit. Dengan pendampingan berkesinambungan, para anggota TNI dan Polri diharapkan semakin humanis, adil, dan bermartabat dalam menjalankan tugas kenegaraan dan pelayanan publik.

Danrem 092 menyambut hangat kunjungan ini dan menyatakan dukungan penuh atas segala bentuk kerja sama dalam pembinaan mental rohani anggota. Kunjungan ini ditutup dengan sapaan singkat, lalu rombongan bergerak ke Dermaga VIP Sungai Kayan untuk menyeberang menuju Pulau Sebatik.

Sapaan Gembala di Ujung Negeri

Setelah menempuh perjalanan lintas laut selama empat jam, rombongan tiba di Pelabuhan Sungai Nyamuk, Pulau Sebatik, tepat pukul 12.53 WITA. Sebatik merupakan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, di mana masyarakat hidup berdampingan dengan beragam tantangan sosial dan ekonomi.

Kehadiran Uskup OCI di wilayah ini disambut hangat oleh Wakil Bupati Nunukan Hermanus, S.Sos., jajaran Forkopimda, perwakilan FKUB Kabupaten Nunukan, Dandim 0911/Nunukan Letkol Inf. Albert Frantesca Hutagalung, tokoh masyarakat, serta umat Katolik dari berbagai penjuru.

Pastor Paroki St. Gabriel, Nunukan, RP. Antonio Razzoli, OFM Conv. memimpin doa sambutan sebelum rombongan menikmati makan siang bersama di Restoran Hasanah. Di sana, para tamu disuguhi kelapa muda khas Sebatik yang menyegarkan.

Kunjungan dilanjutkan ke Rumah Dua Negara, rumah ikonik yang setengah bagian berada di wilayah Indonesia dan setengahnya lagi di Malaysia.

Di lokasi ini, Kardinal Suharyo menyatakan kekagumannya atas sikap patriotik pemilik rumah yang mengizinkan lahannya menjadi pos penguatan batas negara.

“Ini wujud nyata cinta tanah air. Ini sejalan dengan semangat kami di OCI: 100 persen Katolik, 100 persen Indonesia,” ujarnya.

Selanjutnya rombongan bergerak ke Patok Perbatasan Indonesia-Malaysia PB-02 di Desa Aji Kuning, Sebatik Tengah. Di titik ini, Uskup OCI sempat menyapa dan mendoakan para penjaga perbatasan sebelum bergerak ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sungai Nyamuk.

Sambung Rasa yang Menggetarkan Jiwa

Di PLBN, rombongan disambut dengan tepuk tangan dan sukacita luar biasa oleh umat Katolik, mayoritas perantau dari Nusa Tenggara Timur (NTT), serta anggota TNI-Polri yang bertugas di wilayah perbatasan.

Dalam perjumpaan bertajuk “Sambung Rasa”, Kardinal Suharyo menyampaikan pesan penuh harapan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan semangat cinta tanah air sebagai pilar persatuan bangsa.

“Jika cinta tanah air telah tertanam kuat dalam pribadi-pribadi umat dan aparatur negara, maka Indonesia yang kuat bukan lagi cita-cita, melainkan kenyataan yang hadir dan dirasakan bersama,” tegasnya.

Sebagai penutup, Kardinal membagikan rosario merah putih kepada para peserta, mengingatkan kembali semangat Uskup pertama OCI, Mgr. Albertus Soegijapranata: “100 persen Katolik, 100 persen Indonesia.”

Usai sapaan dan doa, rombongan kembali menyeberang menuju Tarakan untuk menyapa umat di Paroki St. Maria Imakulata. Makan malam bersama digelar di Aula Leopold, dan rombongan menginap di Rumah Oblat Maria Imakulata sebelum kembali ke Jakarta pada Jumat (13/6/2025). (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.