Paroki Babadan Gelar Pameran 32 Lukisan dan Kenduri Lintas Agama

Merayakan Iman dan Kehidupan dalam Warna

0 1

Wedomartani, Katolikana.com–Sebanyak 32 lukisan dipamerkan dalam ajang bertajuk Babadan Melukis ini. Bukan sekadar pameran seni, setiap lukisan bercerita tentang perjalanan panjang Gereja Babadan dan dinamika pertumbuhan iman umatnya. Mulai dari panorama Gunung Merapi, hamparan sawah, hingga aktivitas umat yang menyiratkan semangat hidup sederhana, terbuka, dan penuh syukur.

Merayakan Kehidupan Lewat Sapuan Kuas

Romo Antonius Saptana Hadi Pr, Pastor Paroki Babadan, tampak sumringah saat membuka pameran. “Setahu saya, ini pertama di Keuskupan Agung Semarang. Babadan Melukis membuktikan bahwa umat kita kaya talenta di bidang seni rupa,” ujarnya bangga.

Ia mengajak seluruh umat untuk hadir menikmati karya-karya tersebut. “Tolong beri masukan dan komentar agar ke depan karya seni kita semakin berkembang,” pintanya.

Panitia Babadan Melukis, Maria Alfreda Della, menjelaskan kegiatan ini lahir dari ide Romo Sapto. “Kami mengumpulkan para peminat seni lukis dalam technical meeting Minggu 25 Mei. Tepat Hari Raya Kenaikan Tuhan (29/5), kami mulai melukis bersama,” tuturnya.

Dalam sebulan, 33 peserta menghasilkan 32 karya yang kini terpajang memukau. “Lukisan-lukisan ini menampilkan wajah Gereja Babadan dalam dinamika kehidupan masyarakat multikultural Sleman. Ada Merapi, sawah, perumahan, gereja, hingga kerukunan lintas iman,” imbuh Della.

Lebih dari Sekadar Pameran

Selain pameran lukisan, perayaan Pesta Nama tahun ini juga dimeriahkan kenduri lintas agama dan penampilan gamelan pada Senin malam. Ratusan warga padukuhan Pucanganom, Pokoh, dan Dolo turut hadir. Dalam kenduri, umat Katolik duduk berdampingan dengan warga Muslim, menegaskan pesan Gereja Babadan: hidup bersaudara dalam damai dan keadilan.

“Gereja Babadan tidak hanya membangun menara iman, tapi juga jembatan kasih. Kami bersyukur bisa menjaga kerukunan dengan Pondok Pesantren Al Qodir dan masyarakat sekitar,” kata Della.

Tahun Depan 64 Lukisan

Romo Sapto menegaskan Babadan Melukis akan menjadi agenda tahunan. “Tahun depan targetnya 32 lukisan lagi, total 64 lukisan untuk HUT ke-64 Gereja Babadan,” ujarnya, menutup sambutannya dengan senyum optimis.

Lewat Babadan Melukis, Paroki St. Petrus dan Paulus Babadan tak hanya menorehkan warna pada kanvas, tetapi juga melukis makna kehidupan: iman yang bertumbuh dalam keindahan, kasih yang menembus sekat, dan sukacita Injil yang terus bergema dalam setiap sapuan kuas umatnya. (*)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.