Pesan Persaudaraan dan Harapan di Papua Youth Day II

0 48

Nabire, Katolikana.com – Suasana syukur, haru, dan kebanggaan memenuhi Paroki Kristus Sahabat Kita (KSK) Bukit Meriam, Nabire, saat Papua Youth Day (PYD) II memasuki hari kedua, Rabu (2/7/2025).

Momen bersejarah ini menjadi saksi peneguhan relasi Gereja dan budaya lokal melalui penganugerahan nama adat Meepago kepada dua gembala umat: Uskup Keuskupan Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA, dan Pastor Yohanes Agus Setiyono, SJ, Pastor Dekan Teluk Cendrawasih.

Mgr. Bernardus tiba di lokasi PYD II pukul 10.10 WIT dengan disambut meriah oleh ribuan Orang Muda Katolik (OMK) dan umat se-Dekenat Teluk Cendrawasih. Ini adalah kunjungan pastoral pertamanya sejak ditahbiskan menjadi Uskup Timika, menggantikan mendiang Mgr. John Philip Saklil.

Rangkaian penjemputan diawali dengan tarian adat Papua dari berbagai suku, seruan syukur, dan sapaan hangat penuh hormat. Di tengah gegap gempita sambutan, tampak wajah sumringah para OMK yang menanti berkat dan doa dari gembala baru mereka.

Foto bersama Uskup Mgr Bernardus Bofitwos Baru, OSA dengan peserta PYD II dan Umat di Gereja KSK Nabire, Rabu (2/7/2025). Foto: Marinus Gobai

Semangat Baru untuk Iman ke Depan

Pastor Yohanes Agus Setiyono, SJ, dalam sambutannya menegaskan makna kunjungan ini bagi OMK dan umat setempat.

“Bapak Uskup, anak-anak OMK di sini sangat merindukan kehadiran, doa, dan berkat dari Bapak Uskup. Mereka ingin diteguhkan dalam iman dan dipersatukan dalam cinta kasih Kristus,” ujarnya dengan suara bergetar.

Salah satu peserta dari Keuskupan Agung Merauke turut memberikan kesaksian di hadapan Uskup dan seluruh peserta PYD II. Meskipun memiliki keterbatasan fisik, ia hadir dengan penuh semangat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

“Meski saya memiliki keterbatasan, hati saya sama seperti OMK lain. Saya bersyukur bisa hadir dan berharap PYD II ini memberi semangat baru untuk iman kami ke depan,” ujarnya sambil menahan air mata.

Pesan Damai dari Uskup Timika

Dalam sambutannya, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA, mengajak seluruh OMK dan umat untuk menjadikan momen PYD II sebagai waktu untuk saling mendengarkan dan berdialog.

“Kita perlu membangun budaya dialog, menyapa satu sama lain, bekerja sama demi kebaikan bersama. Tidak ada dialog damai bila kita menutup hati. Bukalah pintu hati kita untuk membangun Gereja dan persaudaraan sejati,” pesan Uskup Bernardus dengan suara teduhnya.

Beliau menegaskan, keberagaman adalah anugerah, dan komunikasi yang baik menjadi kunci membangun persatuan. “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga persatuan, mulai dari komunitas terkecil hingga dalam kehidupan menggereja yang lebih luas,” tambahnya.

PYD II menjadi momen istimewa untuk memupuk kebanggaan budaya dan iman bagi OMK se-Regio Papua. Selama tiga hari, para peserta mengikuti sesi pembinaan iman, seminar kebangsaan, pentas seni budaya, misa, dan outbond. Kegiatan ini menjadi ladang penyemaian benih-benih kepemimpinan OMK yang akan membawa Gereja Papua pada masa depan penuh harapan.

“Semoga PYD II melahirkan OMK Papua yang tangguh, beriman kokoh, cinta budaya, dan siap menjadi saksi Kristus dalam hidup mereka,” pungkas Pastor Agus penuh keyakinan.

Papua Youth Day II masih akan berlanjut hingga Jumat (5/7/2025) mendatang. Para OMK pun pulang dengan wajah berseri, membawa semangat baru, nama baru, dan cinta yang diperbarui—untuk Gereja, budaya, dan tanah air tercinta. (*)

Kontributor Katolikana.com di Paniai, Papua. Lahir di Ibumaida, Paniai, tahun 1989. Penulis bekerja di Komisi Keadilan dan Perdamaian Keutuhan Ciptaan Paroki Kristus Sang Gembala (KSG) Wedaumamo, Keuskupan Timika. Ia juga aktif di organisasi Pemuda Katolik Komisariat Cabang di Kabupaten Paniai.

Leave A Reply

Your email address will not be published.