Paus Leo XIV Berharap Alat Komunikasi Dapat Menyembuhkan Bukan Menyusahkan
Paus Leo XIV mengingatkan komunikasi sejati bukan hanya tentang komunikasi efektif.

0 42

Vatikan, Katolikana.com – Paus Leo XIV mengajak umat belajar berbicara dengan benar, menggunakan kata-kata yang menyembuhkan, bukan menyakitkan.

Dilansir dari VaticanNews Paus Leo XIV pada Hari Rabu (30/7/2025) menandai akhir rangkaian katekese tentang kehidupan publik Yesus, mengungkapkan, hidup Yesus ditandai dengan perjumpaan, perumpamaan, dan penyembuhan.

Hal tersebut disampaikan kepada umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk Audiensi Umum mingguannya.

Paus Leo XIV mencatat bahwa masa yang kita jalani saat ini membutuhkan penyembuhan. Dunia saat ini ditandai oleh “iklim kekerasan dan kebencian” yang melukai martabat manusia.

“Masyarakat kita semakin sakit, bukan karena isolasi, tetapi karena semacam beban berlebih. Kita terhubung secara ‘hiper,’ dibombardir oleh gambar-gambar, terkadang palsu atau terdistorsi.”

“Media sosial telah menghasilkan semacam ‘bulimia‘ emosional, di mana terlalu banyak masukan yang menjadikan kita kelelahan dan bingung. Di tengah semua ini, banyak yang tergoda untuk bersikap menutup diri,” ungkap Paus.

“Kita bahkan mungkin lebih suka tidak merasakan apa pun,” lanjut Paus seraya menekankan bahwa kata-kata itu sendiri semakin rapuh.

Gereja Mendampingi Sesama

Mengingat fenomena yang terjadi, Paus Leo XIV merenungkan bacaan Injil Santo Markus, yang menceritakan penyembuhan seorang pria yang tuli dan bisu.

Pria itu tidak mencari kesembuhan dengan upaya dirinya sendiri; namun ia dibawa kepada Yesus oleh orang lain.

Tokoh-tokoh yang membawa saudaranya yang bisu dan tuli ini, kata Paus, dapat dilihat sebagai gambaran Gereja yang mau menjadi seperti mereka, mendampingi sesama, terutama bagi yang kehilangan suara atau kemampuan untuk mendengarkan.

Setelah bertemu Yesus, pria itu mulai dapat berbicara secara rinci mengungkapkan kebenaran secara mendalam. Mungkin ia diam karena tidak tahu bagaimana berbicara, atau merasa tidak mampu.

Paus Leo XIV mengungkapkan pernyataan retoris:  “Seberapa sering kita berhenti berbicara karena merasa disalahpahami?”

Komunikasi tentang Penyembuhan

Mengakhiri sambutan audiensi, Paus Leo XIV mengingatkan kita bahwa komunikasi sejati bukan hanya tentang komunikasi efektif, tetapi juga komunikasi tentang penyembuhan, komunikasi yang tidak menyakiti orang lain dengan kata-kata.

“Berbicara dengan benar adalah awal dari sebuah perjalanan,” kata Paus. Dan perjalanan ini menuntun kita kepada Yesus sendiri, melalui Sengsara dan Salib-Nya.

“Marilah kita memohon kepada Tuhan untuk menyembuhkan cara kita berkomunikasi, dan membantu Gereja tetap menjadi tempat di mana setiap orang dapat mendengar Sabda-Nya, disembuhkan, dan menjadi pembawa pesan keselamatan-Nya.” pungkas Paus Leo XIV. (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.