27 Suster Konggregasi OSF Semarang Rayakan Perayaan Syukur Hidup Bhakti
Rayakan Syukur Hidup Membiara 25, 40, 50, 60, 65 Tahun

0 12

Semarang, Katolikana.com – Melalui tema : “Syukur atas Kasih Setia Tuhan,” Konggregasi Suster Fransiskus dari Tobat dan Cinta Kasih Kristiani Semarang mengadakan Perayaan Ekaristi syukur bagi 27 orang suster yubilaris, Senin (4/8/2025) di Gereja Santo Yusuf Gedangan.

Mereka mengungkapkan syukur atas rahmat Tuhan yang membimbing perjalanan hidup membiara selama 25, 40, 50, 60 dan 65 tahun.

Benih adalah sabda Allah, penaburnya adalah Kristus. Benih panggilan untuk menjadi kaum religius telah tumbuh dan disyukuri sebagai rahmat Allah yang membimbing dan memberi kesetiaan.

Perayaan Ekaristi dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Wajib Santo Yohanes Maria Vianney, seorang imam yang oleh Gereja Katolik ditetapkan sebagai pelindung para imam.

Selebran utama dalam perayaan Ekaristi Uskup Keuskupan Agung Semarang (KAS) Mgr. Robertus Rubiyatmoko. Romo konselebran yang mendampingi:

  • Romo Maximus Amfotis, Pr (Adik Sr. Ernesta)
  • Romo Yoseph Ta’oe, SVD (Kakak Sr. Silviana)
  • Romo Yohanes Seran Nahak, SVD (Adik Sr. Fridoline)
  • Romo Benedictus Cahyo Christanto SJ (Romo Paroki Santo Yusuf Gedangan)
Perayaan Ekaristi secara khidmat meneguhkan panggilan para suster OSF yang merayakan 25, 40, 50, 60, 65 tahun hidup bhakti (Foto Dok. OSF)

Para suster yang merayakan 65 tahun Hidup Bakti :

  1. Sr. Maria Agnesia OSF, dari Paroki St. Theresia Lisieux, Boro: KAS.
  2. Sr. Maria Mariella OSF, dari Paroki St. Theresia Lisieux, Boro: KAS.

Para suster yang merayakan 60 tahun Hidup Bakti:

  1. Sr. Maria Marina OSF, dari Paroki St. Stephanus, Cilacap: Keuskupan Purwokerto.
  2. Sr. Maria Stanislas OSF, dari Paroki St. Paulus Miki, Salatiga: KAS ( akan dirayakan di Komunitas Alverna).
  3. Sr. Maria Eligia OSF, dari Paroki Tritunggal Mahakudus, Tuke: Keuskupan Denpasar.
  4. Sr. Maria Alberti OSF, dari Paroki St. Maria Assumpta, Klaten: KAS ( akan dirayakan di Komunitas Alverna).

Para suster yang merayakan 50 tahun Hidup Bakti:

  1. Sr. Maria Goretti OSF, dari Paroki St. Athanasius Agung, Karang Panas : KAS.
  2. Sr. Maria Francine OSF, dari Paroki St. Maria Assumpta, Klaten : KAS.
  3. Sr. Maria Francina OSF, dari Paroki St. Theresia Lisieux, Boro: KAS.
  4. Sr. Maria Marcelline OSF, dari Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran: KAS.

Para suster yang merayakan 40 tahun Hidup Bakti:

  1. Sr. Maria Elfrida OSF, dari Paroki Maria Bintang Laut, Uwa/ Palue: Keuskupan Maumere.
  2. Sr. Maria Franca OSF, dari Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran: KAS.
  3. Sr. Maria Monique OSF, dari Paroki Keluarga Kudus, Atmodirono: KAS.
  4. Sr. Maria Susanna OSF, dari Paroki SPM Yang Menampakan Diri di Lourdes, Promasan: KAS.
  5. Sr. Maria Martina OSF, dari Paroki Hati Kudus Yesus, Palasari: Keuskupan Denpasar.
  6. Sr. Maria Theresie OSF, dari Paroki St. Maria Assumpta, Klaten: KAS.
  7. Sr. Maria Clara OSF, dari Paroki St. Yosef, Sarongsong: Keuskupan Manado.
  8. Sr. Maria Rosali OSF, dari Paroki St. Yusup Pekerja Gondang Winangun, Klaten : KAS.

Para suster yang merayakan 25 tahun Hidup Bakti:

  1. Sr. Maria Theresa OSF, dari Paroki St. Stephanus Purwasari, Purwarejo KAS.
  2. Sr. Maria Lucy OSF, dari Paroki St. Petrus, Purwosari Solo: KAS.
  3. Sr. Maria Nataline OSF, dari Paroki St. Yohanes Penginjil, Bengkulu: Keuskupan Agung Palembang.
  4. Sr. Maria Rosalima OSF, dari Paroki Santa Maria Assumpta, Klaten: KAS.
  5. Sr. Maria Roseline OSF, dari Paroki St. Petrus Dan Paulus, Klepu: KAS.
  6. Sr. Maria Sylviana OSF, dari Paroki St. Maria Penyelenggara Segala Rahmat, Kiupukan: Keuskupan Atambua.
  7. Sr. Maria Fridoline OSF, dari Paroki St. Maria Fatima, Betun: Keuskupan Atambua.
  8. Sr. Maria Ernesta OSF, dari Paroki St. Yohanes Pembaptis, Naesleu: Keuskupan Atambua.
  9. Sr. Maria Melanita OSF, dari Paroki St. Fransiskus Assisi, Mamsena: Keuskupan Atambua.

Kardinal Julius Darmaatmaja dan Uskup Timika Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA berkenan hadir dalam perayaan Ekaristi bersama para suster, bruder, rama, kerabat, saudara para yubilaris dan undangan.

Para  suster yubilaris mengucapkan pembaharuan kaul dengan membawa dan menempatkan lilin di depan altar (Foto Dok. OSF)

Memperbaharui Kaul
Awal sebelum perayaan Ekaristi dimulai, suasana khidmat dan penuh peneguhan akan panggilan hidup bakti dihantar oleh paduan suara dengan lagu peneguhan panggilan : “Kubersyukur pada-Mu Tuhan” Ciptaan Bruder Tanto OFM. Penggalan lirik lagu demikian:

Cintamu Tuhan tak pernah pudar
Cintamu Tuhan kan kubagikan pada sesama
Kumohon pada-Mu Tuhan, anugerah rahmat kesetiaan
Mengabdi pada-Mu
Mewartakan kasih-Mu sepanjang hidupku

Lagu “Indah Rencana-Mu Tuhan” persembahan yubilaris dalam perayaan syukur diiringi petikan gitar (Foto Dok. OSF)

Berjalan Khidmat

Sebelum homili 27 orang yubilaris memperbaharui kaul di depan altar sambil membawa lilin menyala. Setelah mengucapkan pembaharuan kaul para suster yubilaris menempatkan lilin menyala di depan altar sebagai lambang syukur atas penyertaan rahmat Tuhan dalam panggilan dan tanda penyerahan diri hidup bakti para suster dalam konggregasi OSF.

Pembaharuan Hidup
Pada awal homili Uskup KAS Mgr. Robertus Rubiyatmoko mengungkapkan ungkapan ikut bersyukur atas peristiwa pengungkapan pembaharuan kaul yang dilakukan para suster yubilaris. Hal ini menjadi kekayaan Gereja dalam menanggapi panggilan Tuhan.

Mgr. Robertus Rubiyatmoko menyampaikan bahwa semakin lama usia para suster semakin lama menghayati panggilan seorang religius.

Semakin banyak rahmat semakin banyak bersyukur. Angka 25, 40, 50, 60, dan 65 bukan angka capaian. Namun menjadi tanda bahwa kasih Allah yang menggerakan dan menjadi rasa syukur.

Seperti Paulus: “Aku bersykur karena kasih Allah menyertai kamu.”
Hal ini menunjukkan iman kepada Kristus Sang Juru Selamat.

“Allah menganugerahkan Yesus Juru Penebus yang kita imani yang dengan rela wafat disalib. Maka dengan pengakuan iman kita perlu memperjuangkan kesetiaan iman dari waktu ke waktu,” ungkap Mgr. Robertus Rubiyatmoko.

Selanjutnya Mgr. Robertus Rubiyatmoko menyampaikan bahwa ungkapan pernyataan kaul pembaharuan merupakan sikap “nganyarke urip” atau memperbaharui hidup bagi seorang religius.

Tiga Perintah
Merenungkan bacaan Injil Uskup KAS mengajak para suster dan umat untuk mengikuti panggilan Yesus dengan mengikuti tiga perintah-Nya.

Pertama: tinggal dalam Kristus. Tinggal dalam kasihnya, kasih yang lembut, tulus, mengampuni, penuh bela rasa dalam hidup yang senantiasa terus diperjuangkan.

Kedua: saling mengasihi satu dengan yang lain sesama orang beriman dalam anggota tarekat, yang sepadan dan sejajar meskipun beda tugas dan karya. Sebagai sahabat dan saudara. Saling berdialog saling mendukung dan berkorban

Ketiga : Pergi dan berbuah. Perutusan membagikan kasih Kristus dalam berbagai bentuk pelayanan : kesehatan, pendidikan, pastoral dan sosial.

Selain itu perutusan memberikan kesaksian dalam komunitas biara dan karya, guyub rukun dan bersikap dengan kelembutan “solah bawa”. Tutur kata dan tindakan yang lembut. Bersaudara bersahabat dan ramah dengan orang lain. Mau mengampuni berdamai dengan orang lain juga dengan masyarakat.

Berbuah suka cita, mencapai kepenuhan dalam Kristus. Sifatnya tetap yaitu keselamatan dalam Kristus sendiri.

Para suster yubilaris memasuki gereja dalam perayaan Ekaristi syukur (Foto Dok. OSF)

Indah rencana-Mu Tuhan
Sebelum berkat penutup rangkaian para suster yubilaris mempersembahkan lagu: ” Indah Rencana-Mu Tuhan” yang diiringi dengan petikan gitar.

Sementara itu, sambutan dari para suster yubilaris diwakili Sr. M. Clara OSF yang mengungkapkan rasa syukur pada Tuhan dan mengungkapkan terima kasih atas terselenggaranya perayaan Ekaristi dan dukungan Bapak Kardinal Julius Darmaatmaja, Mgr. Robertus Rubiatmoko dan Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA , para imam konselebran, para romo, bruder, suster dan kerabat keluarga yang memberikan dukungan bagi para yubilaris.

Ungkapan syukur pada Tuhan dan ucapan terima kasih juga disampaikan Sr. M. Rosali OSF Provinsial OSF Hati Kudus Yesus Indonesia dalam sambutannya.

Selain itu Sr. M. Rosali OSF juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Uskup di Indonesia, para romo kepala paroki, bruder dan suster serta semua pihak yang mendukung karya OSF.

Secara khusus ucapan terima kasih kepada para romo paroki yang senantiasa berkenan memberikan pelayanan sakramen pada para suster konggregasi OSF.

Akar Penopang Pohon Kongregasi
Perayaan syukur bagi para yubilaris yang merayakan perayaan intan, emas, panca windu dan perak merupakan perayaan syukur untuk setia dalam panggilan.

“Para yubilaris diharapkan menjadi seperti akar yang menopang pohon konggregasi agar konggregasi OSF tetap hidup. Agar akar tidak kering. Berani “nyecep sabda dalem Gusti” atau berani mencercap Sabda Tuhan untuk memohon rahmat kesetiaan, bertumbuh dalam iman dan mewujudkan karya konggregasi,” kata Sr. M. Rosali, OSF dalam sambutannya. (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.