Mengenal Allah Tritunggal: Calon Krisma St. Yoseph Palembang Diajak Hidupi Misteri Kasih Allah
Sakramen Krisma bukan hanya meneguhkan iman pribadi, tetapi mengutus kita menjadi saksi kasih Allah di tengah dunia.

0 26

Palembang, Katolikana.com – Suasana penuh semangat terasa di Gedung Serbaguna Paroki St. Yoseph Palembang pada Minggu (31/8/2025).

Ratusan calon penerima Sakramen Krisma berkumpul untuk mengikuti pendalaman iman dengan topik sentral: Mengenal Allah Tritunggal, Satu Allah dalam Tiga Pribadi.

Materi dibawakan oleh imam rekan Paroki St. Yoseph, RD Dionisius Anton Liberto, yang menegaskan bahwa Tritunggal Mahakudus adalah misteri sentral iman Kristiani.

“Allah itu Esa. Allah itu satu. Iman kita adalah monoteis, namun dalam kesatuan yang sempurna terdapat tiga pribadi: Bapa, Putra, dan Roh Kudus,” tegasnya.

Sumber Iman dan Dasar Teologis

Dalam pemaparannya, Romo Liberto menjelaskan bahwa iman Gereja akan Tritunggal berpijak pada tiga sumber utama: Kitab Suci, Tradisi Suci, dan Magisterium atau kuasa mengajar Gereja.

Dari Kitab Suci Perjanjian Lama, Allah selalu menegaskan keesaan-Nya, namun sekaligus memberikan isyarat tentang Sabda dan Roh, yang kelak dinyatakan secara penuh dalam diri Yesus Kristus dan peristiwa Pentakosta.

Untuk memudahkan pemahaman, ia memakai analogi sederhana seperti air, es, dan uap — tiga wujud berbeda namun berasal dari satu hakikat yang sama. Dengan cara ini, para calon Krisma diajak memahami bahwa iman akan Allah Tritunggal bukan berarti menyembah tiga Allah, tetapi satu Allah yang hidup dalam tiga pribadi ilahi.

Misteri Kasih yang Harus Dihidupi

Lebih dari sekadar pengetahuan, Romo Liberto mengingatkan bahwa misteri Tritunggal harus dihidupi dalam keseharian.

“Kita dipanggil untuk hidup dalam relasi, kasih, dan kesatuan. Seperti Allah Tritunggal yang adalah persekutuan kasih, demikian pula kita diajak keluar dari sikap egois untuk berbagi dan memperkaya satu sama lain,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa misteri Tritunggal bukanlah teka-teki yang harus dipecahkan dengan akal budi, melainkan kebenaran ilahi yang diterima dengan iman.

Mengutip St. Agustinus, ia berkata: “Misteri Tritunggal bukan untuk dipahami tuntas, melainkan untuk dihidupi dalam kasih, sebab Allah adalah persekutuan kasih yang mengundang kita masuk di dalamnya.”

RD Dionisius Anton Liberto.

Bekal Menuju Krisma

Dengan pembekalan ini, para calon Krisma diharapkan semakin teguh dalam iman, mampu memahami peran mereka sebagai bagian dari persekutuan Gereja, serta siap menerima kepenuhan Roh Kudus.

“Sakramen Krisma bukan hanya meneguhkan iman pribadi, tetapi mengutus kita menjadi saksi kasih Allah di tengah dunia,” tutup Romo Liberto.

Perjalanan menuju Krisma di Paroki St. Yoseph Palembang pun menjadi bukan hanya soal pengajaran iman, melainkan proses mendalam untuk menghidupi misteri kasih Allah Tritunggal dalam kehidupan sehari-hari. (*)

Kontributor: Ignas Iwan Waning, Palembang

Leave A Reply

Your email address will not be published.