
Surakarta, Katolikana.com – Rumah Sakit (RS) Brayat Minulya Surakarta merayakan pesta nama Santo Fransiskus Asisi, Pelindung Kongregasi Suster – Suster Santo Fransiskus Dari Tobat dan Cinta Kasih Kristiani Provinsi Tritunggal Mahakudus Indonesia.
Pesta nama ditandai dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin Romo Wolfhelmus Apriliano, OFM dari Biara Santo Bonaventura Yogyakarta, pada Sabtu (4/10/2025) pukul 10.00 – 11.30 di Aula RS Brayat Minulya Surakarta.
Perayaan Ekaristi selain sebagai ungkapan syukur merayakan peringatan hari Pelindung Santo Fransiskus Asisi juga ungkapan syukur hari ulang tahun para dokter dan pegawai RS Brayat Minulya yang merayakan Hari Ulang Tahun pada bulan Oktober. Terdapat 43 orang yang merayakan hari bahagia ulang tahun.
Lebih dari 70 orang hadir dalam perayaan Ekaristi yakni para suster, dokter, perawat, dan pegawai RS Brayat Minulya.
Deus Providebit
RS Brayat Minulya didirikan pada tanggal 8 Desember 1949. Saat didirikan merupakan Poliklinik dan Rumah Bersalin yang berada di Jalan Kebalen No 2 Surakarta dengan nama Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Brayat Minulya.
Seiring dengan perkembangan zaman dan tata pengelolaan rumah sakit, RS Brayat Minulya berpindah alamat berada di Jalan Dr. Setiabudi Manahan Surakarta.
Rumah Sakit Brayat Minulya merupakan rumah sakit umum swasta tipe C yang memiliki beberapa poliklinik, seperti poliklinik gigi, kandungan dan kebidanan, anak, bedah, dan lain-lain.
Sebagai salah satu karya pelayanan Suster OSF dengan semangat ‘Deus Providebit’ – Tuhan yang Menyelenggarakan – dan motto pelayanan ‘Dalam Kasih Tuhan Kami Melayani; Wisdom and Excellent’, RS Brayat Minulya memaknai perayaan pesta nama Santo Fransiskus Asisi dengan:
- Mensyukuri rahmat Tritunggal Maha Kudus yang mendampingi karya dan misi OSF
- Meneruskan warisan Santo Fransiskus Asisi dalam ketekunan doa, menghayati kemiskinkan, hidup menurut Injil, mewartakan kasih Allah kepada semua orang dan segala mahkluk ciptaan Tuhan.
Fransiskus Asisi Pembaharu
Sementara itu dalam homili Romo Wolfhelmus Apriliano, OFM menyampaikan bahwa Santo Fransiskus Asisi adalah seorang pembaharu. Ia memimpin gerakan spiritual dan religius yang menolak kemewahan duniawi, menjalani hidup dalam kemiskinan, kesederhanaan, dan ketaatan kepada Injil.

Melalui pertobatan Santo Fransiskus Asisi menjadi teladan cinta kasih terhadap sesama dan alam ciptaan serta mengupayakan kedamaian hidup melalui cara mencintai semesta ciptaan Tuhan.
Romo Apriliano dalam homilinya juga meneguhkan karyawan karyawati RS Brayat Minulya agar menyediakan waktu untuk Tuhan, sebagai jalan memperoleh ‘harta berharga’ selain tetap mengobarkan semangat : kerja, kerja, kerja dan melayani.
Motif Batik Cinta Lingkungan
Tampak pada saat Perayaan Ekaristi para karyawan-karyawati RS Brayat Minulya mengenakan seragam batik bermotif : Tritunggal Maha Kudus yang dirangkai dengan logo OSF, gambar kepala logo kepausan, bunga lili, burung merpati, tangkai bunga yang menjalar.
Batik tersebut mencerminkan perlindungan Tritunggal Maha Kudus, pendampingan Roh Kudus, harapan tumbuh berkembang dan mewartakan ke segala penjuru dunia serta kecintaan pada lingkungan hidup.

Dukungan Karya Perutusan OSF
Usai perayaan ekaristi, Suster Rosane, OSF mewakili Biara Rumah Sakit Brayat Minulya menyampaikan ucapan selamat merayakan ulang tahun bagi para dokter dan karyawan-karyawati, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh petugas liturgi dan semua yang hadir dalam perayaan Ekaristi.
Selain itu juga menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak bagi karya perutusan OSF terutama dalam pelayanan kesehatan.

Undang penjual bakso langganan
Suka cita perayaan ulang tahun dan suka cita perayaan pesta nama santo pelindung OSF Santo Fransiskus Asisi, mewarnai yang hadir dalam ekaristi yang diselenggarakan Komunitas RS Brayat Minulya.
Suka cita dilengkapi dengan santap bersama bakso langganan para karyawan karyawati RS Brayat Minulya, yang diundang secara khusus bersama gerobak bakso.
Cinta Fransiskus Asisi. Cinta lingkungan. Cinta pelaku UMKM di sekitar RS Brayat Minulya Surakarta. (*)

Katekis di Paroki Kleco, Surakarta