Pray, Hope & Don’t Worry: Misa Syukur Padre Pio Helvetia Medan Dihadiri 500 Umat

0 6

Medan, Katolikana.com — Umat Paroki Santo Padre Pio Helvetia Medan merayakan pesta nama pelindung paroki mereka melalui Misa Syukur yang khidmat pada Selasa (23/9/2025) pukul 18.00 WIB.

Perayaan yang mengusung tema “Pray, Hope & Don’t Worry” ini dilaksanakan di Aula Emmaus dan dihadiri sekitar 500 orang dari tujuh stasi di wilayah paroki.

Misa dipimpin oleh Pastor Paroki, RP. Hilarius Kemit, OFMCap., didampingi oleh RP. Anselmus Mahulae, OFMCap., RP. Joseph Rajagukguk, OFMCap., dan Diakon Nofrendi Sihaloho, OFMCap.

Pastor Paroki Helvetia Medan (tengah) bersama Ketua DPPH, Perwakilan Komunitas Emmaus, Ke 7 Dewan Stasi, Suster dan Devosan Padre Pio.

Meneladan Padre Pio

Pastor Hilarius Kemit dalam kata pembuka misa menjelaskan bahwa tema perayaan ini terinspirasi dari jejak hidup Yesus Kristus dan teladan Santo Padre Pio.

Dalam homilinya, ia merefleksikan bahwa ketakutan dan kekhawatiran sering muncul dalam peziarahan hidup, terutama saat mengalami cobaan berat. Namun, menurutnya, salib adalah bukti otentik bahwa Tuhan selalu memikirkan, hadir, dan melindungi umat-Nya.

“Yesus ingin agar kita tidak menjauhkan salib penderitaan, tetapi justru barang siapa ingin mengikuti Aku, dia harus memikul salib itu,” ucap Pastor Hilarius.

Ia mencontohkan Padre Pio yang rela mengalami luka-luka (stigmata) untuk mempersatukan penderitaan Kristus dalam dirinya.

Penderitaan yang dialami Santo Pio dimaknai sebagai kehadiran Tuhan yang nyata, menjadikannya penderitaan yang membawa kemenangan.

Pastor Hilarius juga menghubungkan perayaan ini dengan semangat Tahun Jubileum 2025, yakni spes non confundit (harapan tidak mengecewakan).

“Mari kita timbang semangat itu dari badan kita untuk kita berziarah dalam sukacita, karena kita punya pengharapan bahwa Tuhan peduli dan tidak mengecewakan siapa saja yang berjalan berziarah bersama dengan Dia,” pungkas Pastor Hilarius.

Stasi Santa Clara Assisi Helvetia tampil dalam lomba koor pada Pesta Pelindung Paroki Helvetia Medan.

Pemotongan Kue dan Koor Antarstasi

Usai perayaan Ekaristi, acara dilanjutkan dengan prosesi pemotongan kue yang diiringi lantunan Hymne Padre Pio.

Prosesi ini dilakukan oleh Pastor Anselmus Mahulae (mewakili komunitas Emmaus), Ketua Harian DPP Darwin Manalu, ketujuh Ketua Dewan Stasi, serta perwakilan Suster FSA, SCMM, dan Devosan Padre Pio. Kue kemudian dibagikan kepada tujuh Dewan Stasi.

Puncak acara dimeriahkan dengan Perlombaan Koor yang diikuti oleh tujuh peserta. Setelah penjurian, Stasi Santo Yakobus – Sukadono berhasil meraih Juara 1, disusul Stasi Santo Paulus – Helvetia (Juara 2), dan Stasi St. Yosep Sei Sikambing (Juara 3). (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.