
Surakarta, Katolikana.com – Umat Kevikepan Surakarta merayakan Ekaristi HUT ke-59 Kevikepan Surakarta dengan tema: “Berziarah Mewartakan Kabar Suka Cita” di Gereja Santo Paulus Paroki Kleco Surakarta, Selasa (14/10/2025).
Perayaan Ekaristi dipimpin selebran utama Vikaris Jendral Keuskupan Agung Semarang (KAS) Romo FX Sugiyana Pr, dengan konselebran:
- Vikep Kevikepan Surakarta Romo Herman Yosef Singgih Sutoro, Pr
- Koordinator Rayon Kota Romo Franciskus Anggras Prijatno, MSF dari Paroki Santo Paulus Kleco
- Koordinator Rayon Sukoharjo dan Boyolali Romo Andreas Wiratno, Pr dari Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Boyolali
- Koordinator Rayon Wonogiri Romo Antonius Sunyoto, Pr dari Paroki Ignatius Danan
- Koordinator Rayon Sragen dan Karanganyar Romo Yohanes Kristiyanta, Pr dari Paroki Santo Pius X Karanganyar
- Koordinator Klaten Barat dan Klaten Timur Romo Basilius Edy Wiyanto, Pr dari Paroki Santa Maria Bunda Kristus Wedi
Para imam, suster dan bruder yang berkarya di Kevikepan Surakarta hadir dalam perayaan syukur.
Imam yang mengikuti perayaan tercatat 53 orang. Para suster dari berbagai ordo atau kongregasi dan para bruder juga tampak hadir mengikuti misa.

Selain itu, perayaan ekaristi dihadiri perwakilan umat dari 29 paroki dan 1 stasi di Kevikepan Surakarta, yang terdiri dari DPPH dan umat lainnya.
Lebih dari 700 umat memenuhi gereja paroki Santo Paulus Kleco.
Keterlibatan anak-anak dan OMK
Perayaan ekaristi diawali dengan para liturgi yang melibatkan anak-anak dan OMK dari Gereja San Inigo Dirjodipuran yang mengusung gerak tari dan lagu dolanan anak dengan iringan gamelan yang menjadi ikon inkulturasi dalam tubuh Gereja Katolik.

Paduan Suara Svara St. Paulus Kleca yang terdiri dari PS OMK Svara Anandita dan PSDC (Paduan Suara Dewasa Campuran), menyemarakkan perayaan ekaristi dan mendukung kekhidmadan serta keagungan ekaristi dengan menyanyikan lagu pembuka ‘Gereja Bagai Bahtera’.
(… Bersama-sama majulah/Bertahan, berteguh/ Tujuan akhir Tuhanlah/ Labuhan yang teduh/ Tuhan, tolonglah/ Tuhan, tolonglah/ Tanpa Dikau, semua binasa kelak/ Ya Tuhan, tolonglah//)
Persembahan roti dan anggur dihunjukkan oleh petugas persembahan berbusana Jawa dengan ‘cucuk lampah’ anak-anak mengenakan busana Jawa dan ikat kepala.
Pembagian tugas petugas liturgi dalam perayaan ekaristi dilakukan dari beberapa paroki mewarnai perayaan syukur HUT ke-59 Kevikepan Surakarta.
Prakata sebelum Misa
Vikep Kevikepan Surakarta Romo Herman Yosef Singgih Sutoro, Pr dalam pengantar sebelum misa menyampaikan bahwa hari jadi Kevikepan Surakarta pada Selasa (7/10/2025) lalu. Namun karena berbagai hal dan adanya pertimbangan bersama dirayakan Selasa (14/10/2025).
Romo Herman Yosef Singgih Sutoro mengungkapkan, ungkapan syukur atas peziarahan 59 tahun Kevikepan Surakarta dilakukan sekaligus sebagai ungkapan syukur perayaan Tahun Yubileum dan syukur atas perayaan 85 tahun Keuskupan Agung Semarang (KAS).
Momentum ulang tahun menjadi momentum bersama untuk merefleksikan peziarahan kevikepan agar semakin bermakna dengan hadir dan mewartakan kabar suka cita.

“Kehadiran Kevikepan Surakarta di wilayah teritori eks Karesidenan Surakarta melalui paroki-paroki yang ada diharapkan sungguh membawa kabar baik bagi umat dan masyarakat sekitar,” kata Romo Herman Yosef Singgih Sutoro, Pr.
Sejarah Kevikepan Surakarta
Kevikepan Surakarta didirikan pada 7 Oktober 1966 oleh Kardinal Justinus Darmajuwono sebagai bagian dari pemekaran wilayah Keuskupan Agung Semarang.
Kevikepan Surakarta berpusat di Gereja Santa Perawan Maria Regina Purbowardayan. Vikep pertama di Kevikepan Surakarta Romo Alexander Djajasiswaja, Pr.
Kevikepan Surakarta didirikan bersamaan dengan pendirian Kevikepan Kedu dan DIY, sebagai hasil dari motu proprio.
Tahun 2017 Kevikepan Surakarta memiliki 23 paroki, 2 kwasi paroki dan 3 paroki administrasi. Tahun 2025 berkembang menjadi 29 paroki dan 1 stasi
Homili yang meneguhkan
Vikjen KAS Romo FX Sugiyana, Pr dalam homili mengajak umat mensyukuri rahmat 59 tahun Kevikepan Surakarta.
Mensyukuri atas berkat yang diterima dan berbagi berkat sebagai bagian dari Gereja Kevikepan Surakarta untuk pertumbuhan dan perkembangan Gereja melalui paroki masing masing.
Selanjutnya Vikjen KAS mengajak umat merenungkan bacaan misa yang telah didengarkan dari Roma 1:16-25 dan Injil Lukas :11:37-41.
Romo FX Sugiyana, Pr dalam homili mengajak umat bersyukur atas rahmat Tuhan karena peran Romo Kardinal Justinus Darmojuwono yang telah menggagas Keuskupan Agung Semarang dibagi menjadi kevikepan-kevikepan.
Vikep di kevikepan menjadi representasi kehadiran uskup di wilayah kevikepan. Vikep juga memiliki peran sebagai odinaris wilayah yang dalam dirinya memiliki peran eksekutif di kevikepan untuk mengembangkan paroki-paroki. Kevikepan memiliki peran strategis di KAS.
Menurut Vikjen KAS, Kevikepan Surakarta merupakan kevikepan yang dinamis dalam pengembangan dan pendampingan paroki.
Dinamika umat di Kevikepan Surakarta memberikan suka cita.
Keguyuban, kemurahan hati dan persaudaraan para romo, suster, bruder dan umat di Kevikepan Surakarta menjadi tempat bertumbuhnya iman dan menghadirkan kerinduan sebagai tempat untuk berkarya
Tiga hal dalam kata berziarah
Kata berziarah dalam tema “Berziarah Mewartakan Kabar Suka Cita,” dalam terang Kitab Suci yang didengarkan memberikan makna tiga unsur.
Pertama : Selalu bergerak, berjalan dan dinamis. Tidak mengenal lelah.
Kevikepan Surakarta berziarah secara rohani dalam kebersamaan melakukan perjalanan pastoral, perjalanan iman. Keluarga diajak merawat iman anak-anak.
Dari 96.100 umat di Kevikepan Surakarta kebanyakan berusia dewasa dan lanjut. Anak-anak usia 1-14 tahun jumlahnya sedikit. Semoga anak-anak setia bertumbuh dalam iman.
Dalam peziarahan bergerak dalam tuntunan Roh Kudus seperti ungkapan rasul Paulus sekaligus sesuai arah KAS bertumbuh dalam iman baik dalam hidup keluarga, lingkungan, paroki dan kevikepan.
Kedua: Berziarah merupakan sebuah proses.
Proses pengolahan hidup dalam terang firman Tuhan. Berziarah tidak harus pergi ke tempat lain atau kota lain. Tetapi proses pengolahan hidup inilah juga yang disebut berziarah untuk menemukan kehendak Tuhan lewat firman dan Injil yang didengarkan.
Inspirasi dari Santo Paulus, Paulus merupakan pribadi yang mengalami peziarahan iman. Hidupnya digerakkan oleh Injil yang ia dengar dan perjuangkan. Ia menemukan jalan hidup baru dalam panggilan.
Ia terus berziarah mencari apa yang menjadi kehendak Tuhan. Ia menjadi pribadi yang memiliki hidup baru dari seorang pemberontak menjadi seorang pembela, dari pembenci menjadi mencintai, dari semula memusuhi menjadi seorang yang memperjuangkan hidup Kristiani.
“Injil menjadi pedoman hidup Paulus dan sumber pembaharuan serta pegangan hidup.
Dalam peziarahan diperlukan keterbukaan diri untuk diubah dan diperbaharui oleh Injil. Maka buah peziarahan adalah pertobatan dan pembaharuan,” kata Vikjen KAS Romo FX Sugiyana, Pr.

Paulus dan Yesus mengkritik orang yang tidak mau melakukan perubahan meskipun dekat dengan simbol keagamaan, memegang Kitab Suci. Namun hidupnya tidak mau diubah, penuh rampasan dan kejahatan.
“Sekalipun mengenal Allah tetapi tidak memuliakan Dia, bahkan tidak mengucap syukur. Pikiran mereka sia-sia dan hati mereka bodoh.”
Ketiga, berziarah merupakan gerak keluar. Keluar dari diri dan komunitas menuju tempat-tempat baru dengan membawa suka cita.
“Kita diajak menghayati tema sambil berziarah membawa warta suka cita. Hidup yang penuh suka cita, dalam keterbukaan hati dan penuh perhatian. Itu adalah bagian peziarahan hidup,” ujarnya.
Menurut Romo FX Sugiyana, Pr, peziarahan itu akan menggerakkan kita menuju umat Keuskupan Agung Semarang, menjadi Gereja yang berbahagia.
“Gereja yang mensejahterakan. Hidup kita memiliki daya energi positif sehingga dalam perjumpaan dengan orang lain, orang lain boleh menerima suka cita dan kegembiraan”, ungkap Vikjen KAS Romo FX Sugiyana, Pr mengakhiri homili,” tambahnya.
Nuansa kebersamaan
Perayaan Ekaristi HUT 59 Kevikepan Surakarta mengusung nuansa kebersamaan dan partisipasi umat dalam pelaksanaan. Hal ini di antaranya ditandai dengan: Keterlibatan anak-anak, OMK dan orang dewasa dalam tugas liturgi.

Keterlibatan UMKM Paroki di Kevikepan Surakarta dalam penyediaan hidangan ‘pesta umat’ usai misa.
Keterlibatan sekolah Katolik dalam perayaan HUT setelah berlangsungnya misa, yakni tampilan SMP Regina Pacis yang mengusung ensamble musik dan band sebagai bentuk pengembangan talenta bermusik dan bernyanyi.
Selain itu juga penampilan anak-anak Kanisius dalam para liturgi.
Ramah tamah umat dalam lingkup satu kevikepan bersama umat lain dan para gembala yang berkarya di Kevikepan Surakarta.
Pemotongan kue ulang tahun oleh Vikjen KAS yang diserahkan pada Vikep Kevikepan Surakarta sebagai tanda meneruskan tugas penggembalaan Uskup kepada Vikep.
Penyerahan piala dan piagam bagi paroki yang memenangkan lomba Surakartalympic. Surakartalympic merupakan serangkaian lomba kuis FIBB tentang iman dan tradisi gereja bagi anak usia 6-13 tahun. Dilaksanakan sebanyak 8 kali pada bulan Maret sampai Oktober 2025.
“Komuni bathuk” atau pemberian berkat di kening bagi anak-anak saat komuni juga tampak dilakukan meskipun hanya beberapa anak yang menerima.
Perayaan ekaristi dilakukan secara live streaming oleh Komsos Kevikepan Surakarta sehingga umat Kevikepan Surakarta dapat mengikuti secara daring.
Selain itu, tampak dalam perayaan, kehadiran Taman Buku Kanisius di halaman gereja Santo Paulus Kleco ikut menyemarakkan perayaan dengan menghadirkan buku-buku rohani dan buku lainnya.
Apresiasi seni pada panggung perayaan ikut memeriahkan HUT ke-59 Kevikepan Surakarta. (*)

Katekis di Paroki Kleco, Surakarta