Paroki Santo Yoseph Palembang Mengenang Arwah Semua Orang Beriman

0 9

Palembang, Katolikana.com – Gereja Katolik di seluruh dunia, termasuk Umat Paroki Santo Yoseph Palembang, memperingati Hari Arwah Semua Orang Beriman pada 2 November. Peringatan ini dikenang secara khusus melalui rangkaian Perayaan Ekaristi pada Sabtu dan Minggu, 1-2 November 2025.

Perayaan Ekaristi puncaknya berlangsung pada Minggu (2/11/2025) pukul 08.30 WIB, dipimpin oleh RD. Hyginus Gono Pratowo.

Perarakan petugas perayaan hari arwah orang beriman di gereja Santo Yoseph Palembang Minggu (2/11/2025).

Pesan Utama dari Homili

Dalam homilinya, Romo Gono menegaskan bahwa bulan November secara khusus didedikasikan untuk mendoakan dan memohon kerahiman Allah bagi arwah saudara-saudari yang telah meninggal dan masih berada dalam proses penyucian (api penyucian).

“Meskipun mereka telah tiada, di dalam Yesus Kristus, kita tetap bersatu padu dengan mereka. Iman akan Kristus mengajarkan kita tentang Persekutuan Para Kudus, yang meliputi kita yang masih berziarah di dunia, semua orang kudus di surga, dan semua arwah yang telah meninggal. Bersama-sama, kita membentuk satu Gereja, yaitu Tubuh Mistik Kristus,” ujar Romo Gono.

Suasana umat katolik Paroki St Yoseph Palembang mengikuti ekaristi hari arwah orang beriman

Makna Kematian dalam Iman Katolik

Romo Gono juga menyoroti makna kematian menurut ajaran iman Katolik, menyebutnya sebagai peristiwa puncak kehidupan.

  • Kematian Bukan Akhir: Bagi umat Kristiani, hidup tidak lenyap melainkan diubah. Setelah pengembaraan di dunia selesai, tersedia kediaman abadi di surga.
  • Perjumpaan dengan Kristus: Kematian adalah saat menyerahkan diri secara total kepada Kristus, momen perjumpaan abadi dengan Yesus, yang adalah pokok pengharapan, jalan, kebenaran, dan hidup.
  • Doa Penghantar: Atas dasar iman ini, umat memohon agar arwah disucikan dari segala dosa, dibebaskan dari noda, dan dapat menikmati kebahagiaan kekal di sisi Allah.

Penghiburan dan Harapan

Peringatan Hari Arwah ini juga berfungsi sebagai penghiburan rohani bagi umat yang masih hidup. Romo Gono meyakini bahwa arwah yang telah hidup bersama para kudus kini menjadi pendoa bagi kita yang masih di dunia.

“Kita pun suatu saat akan pulang kepada Bapa di surga, tetapi kita percaya bahwa hidup atau mati kita tetap milik Kristus,” tutup Romo Gono.

Ia mengajak umat untuk memanfaatkan dan menggunakan hidup yang tersisa dengan baik, menjadikannya hidup yang layak di hadapan kerahiman dan kebaikan Allah. (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.