Rayakan Hari Orang Muda Sedunia, Uskup Labuan Bajo: OMK Bukan Hanya Masa Depan, Tapi Berkat Saat Ini

0 9

Manggarai Barat, Katolikana.com — Momen Perayaan Hari Orang Muda Sedunia (World Youth Day) tahun 2025 menjadi peristiwa istimewa bagi Orang Muda Katolik (OMK) di Paroki Sancta Familia Wae Nakeng.

Dalam rangkaian kunjungan pastoralnya, Uskup Keuskupan Labuan Bajo Mgr. Maksimus Regus, menggelar dialog khusus tatap muka bersama kaum muda di pastoran paroki setempat, Minggu (23/11/2025).

Pertemuan ini menjadi agenda krusial di sela-sela pelayanan Sakramen Krisma serta pelantikan Dewan Pastoral Paroki (DPP) dan Dewan Keuangan Paroki (DKP). Uskup memanfaatkan momen ini untuk menyoroti peran strategis OMK dalam denyut nadi Gereja masa kini.

OMK sebagai Rahmat dan Berkat

Dalam dialog yang berlangsung hangat, Uskup menegaskan pandangannya bahwa OMK tidak boleh hanya dipandang sebagai “proyeksi masa depan” semata.

“Anda semua adalah harapan dan masa depan Gereja. Namun yang lebih penting, Anda adalah berkat bagi Gereja saat ini,” tegas Uskup di hadapan para pemuda.

Sebagai Ketua Komisi Kepemudaan KWI perideo 2025-2028, Uskup menekankan bahwa setiap orang muda memiliki tanggung jawab melekat terhadap panggilannya sebagai anggota Gereja.

Ia mengajak kaum muda untuk tidak pasif, melainkan bertanggung jawab penuh atas iman dan pelayanan mereka.

“Kita dipanggil untuk bertanggung jawab atas iman dan pelayanan kita. Jagalah semangat pelayanan, jadilah saksi Kristus yang kuat dan tangguh, serta tunjukkan kepekaan terhadap sesama yang membutuhkan,” pesannya.

Mengakar pada Budaya Sinodal

Dalam kesempatan tersebut, Uskup juga mengaitkan ajaran Paus Fransiskus mengenai Gereja Sinodal dengan kearifan lokal masyarakat setempat.

Menurutnya, konsep “berjalan bersama, mendengarkan, dan terlibat aktif” sejatinya bukan hal asing karena secara budaya masyarakat telah lama hidup dalam semangat kebersamaan.

Namun, Uskup mengingatkan agar nilai luhur tersebut ditarik masuk lebih dalam ke ranah spiritual dan gerejawi.

“Semangat berjalan bersama tidak boleh hanya berhenti sebagai bagian dari adat dan budaya, tetapi harus menjadi roh dalam kehidupan Gereja,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa visi Keuskupan Labuan Bajo yang Sinodal, Solid, dan Solider harus menjadi karakter dan DNA pelayanan OMK di seluruh wilayah keuskupan.

Dialog Dinamis

Pertemuan ini tidak berjalan satu arah. Dialog berlangsung dinamis di mana perwakilan OMK dari berbagai lingkungan dan kelompok kategorial antusias mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman riil di lapangan.

Diskusi ini mencerminkan kerinduan kaum muda untuk terlibat aktif menjawab tantangan zaman dalam koridor iman.

Menutup perjumpaannya, Uskup menyampaikan salam hangat untuk seluruh OMK di Indonesia, seraya berharap momentum Hari Orang Muda Sedunia ini menjadi titik balik bagi kaum muda untuk memperbarui komitmen iman dan menjadi pembawa harapan bagi Gereja dan masyarakat. (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.