Cantica Sacra Indonesia Gelar ‘Twilight Concert Maria Immaculata’
Angkat Martabat Musik Liturgi Klasik di Jakarta

0 29

Jakarta, Katolikana.com – Komunitas Cantica Sacra Indonesia sukses menyelenggarakan “Twilight Concert Maria Immaculata” pada Sabtu (13/12/2025) malam di Sport Hall Kolese Kanisius, Menteng.  

Konser yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Raya Santa Maria Dikandung Tanpa Noda (8 Desember) ini disaksikan sekitar 400 penonton yang terdiri dari rohaniwan, pegiat musik liturgi, dan umat awam dari berbagai paroki Keuskupan Agung Jakarta.

Konser khusus penghormatan kepada Bunda Maria Immaculata ini merupakan yang pertama kalinya digelar di Indonesia.

Direktur Artistik Konser, Jay Wijayanto, menjelaskan bahwa konser ini membawakan 17 nomor komposisi yang memusat pada puji-syukur kepada Tuhan dan penghormatan kepada Bunda Maria.

Secara unik, konser menampilkan empat komposisi “Ave Maria” dari masa yang berbeda, mencakup karya-karya Johann Sebastian Bach – Charles Gounod (menggabungkan era Barok dan Romantik), Franz Schubert (era Romantik), Pietri Mascagni (era Romantik Akhir/Modern Awal), dan Guilio Caccini (era Modern Akhir).

Pembelajaran Musik Liturgi: Dari Panggung ke Paroki

Selain sebagai perayaan iman, konser ini memiliki misi utama: pembelajaran musik liturgi Gereja Katolik bagi umat.

Cantica Sacra Indonesia, sebagai komunitas Katolik di Jakarta, mendedikasikan kegiatannya untuk pengembangan musik liturgi yang menjunjung tinggi nilai verum, bonum, pulchrum, et divinum (benar, baik, indah, dan ilahiah), sesuai arahan Vatikan melalui ensiklik Sacrosanctum Concilium (1963) dan Musicam Sacram (1967).

Dalam konser yang dirancang interaktif ini, Cantica Sacra Indonesia ingin menunjukkan bahwa lagu-lagu liturgi yang sudah akrab di telinga umat dapat terdengar dan terasakan berbeda—lebih indah dan megah—dengan aplikasi teknik vokal dan cara bernyanyi yang benar.

Konser ini secara khusus mencontohkan bagaimana cara membawakan lagu-lagu liturgi Gregorian dan polifonik sebagai persembahan dan pujian kepada Allah, bukan semata-mata sebagai pertunjukan yang mengundang tepuk tangan.

Membangun Model Schola Cantorum

Nomor-nomor komposisi dibawakan oleh Cantica Sacra Female Choir (CSF Choir), didukung oleh penampilan khusus dari Persevera Choir Kolese Kanisius dan Paduan Suara SMP Penabur Cipinang.

CSF Choir dibentuk dari hasil seleksi terbuka anggota paduan suara liturgi dari sejumlah paroki di Keuskupan Agung Jakarta, termasuk Paroki St. Agustinus Karawaci, St. Nicodemus Cipuitat, St. Bartolomeus Bekasi, St. Ignatius Loyola, St. Leo Agung Jatiwaringin, dan St. Servatius Kampung Sawah.

Pembentukan CSF Choir bertujuan untuk menjadi model Schola Cantorum, yaitu kelompok paduan suara dan pemazmur inti musik liturgi di gereja-gereja Katolik, sebagaimana diamanatkan oleh Sacrosanctum Concilium (artikel 114) dan Musicam Sacram (artikel 19-20).

Melalui pelatihan dan penanaman anggota CSF Choir sebagai agen pembelajaran di paroki asal mereka, Cantica Sacra Indonesia berencana mereplikasi model Schola Cantorum ini di paroki-paroki se-Indonesia.

Komunitas ini telah membangun jaringan kemitraan dengan Komisi Liturgi KWI dan Komisi Liturgi Keuskupan-keuskupan di Indonesia untuk mencapai tujuan tersebut.

Twilight Concert Maria Immaculata ini mendapat dukungan penuh dari Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Kementerian Agama RI, Komisi Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan Komisi Liturgi Keuskupan Agung Jakarta.

Konser ini juga didukung oleh tim pendukung musik liturgi yang terdiri dari konduktor, pianis, organis, dan tim multi-media digital. (*)

Kontributor: Felix Sitorus

Leave A Reply

Your email address will not be published.