Bantul, Katolikana.com – Pemuda lintas organisasi di Kabupaten Bantul didorong untuk mengambil peran utama sebagai penggerak mitigasi dan tanggap bencana di tengah kerawanan wilayah Bantul.
Dorongan ini mengemuka dalam kegiatan Sarasehan Pemuda Lintas Organisasi Kepemudaan (OKP) yang digelar di Aula KONI Kabupaten Bantul pada Jumat (12/12/2025).
Sarasehan yang mengusung tema “Peran Pemuda dalam Mitigasi dan Tanggap Bencana” ini merupakan kolaborasi strategis antara Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNPI Bantul, DPC Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Bantul, dan Pemuda Katolik Komisariat Cabang Bantul.
Ketua DPD KNPI Bantul, Durori, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antar-OKP. Ia mengajak pemuda untuk terus menjaga kerukunan, memperkuat kebersamaan, serta meningkatkan kesiapsiagaan.
“Kebencanaan adalah tanggung jawab bersama. Pemuda memiliki peran penting sebagai penggerak di masyarakat, sehingga sinergi antarorganisasi perlu terus diperkuat,” ujar Durori, menyoroti bahwa kolaborasi adalah kunci menghadapi potensi bencana yang kerap terjadi di Bantul.

Pemuda Sebagai Agen Perubahan dan Penggerak Kesadaran
Sarasehan menghadirkan dua narasumber ahli, yakni Timotius Suyadi dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), dan Diaz Radityo, praktisi pemulihan psikososial pascabencana.
Keduanya memaparkan materi komprehensif mulai dari pentingnya mitigasi, peran aktif pemuda dalam upaya pencegahan, hingga langkah-langkah respons yang tepat dalam situasi darurat.
Diaz Radityo menegaskan bahwa pemuda memiliki posisi strategis sebagai agen perubahan, relawan, sekaligus penggerak kesadaran masyarakat dalam membangun budaya tangguh bencana.
Pemuda diharapkan tidak hanya menjadi pihak terdampak, tetapi mampu terlibat aktif dalam seluruh fase bencana, mulai dari mitigasi, tanggap darurat, hingga proses pemulihan pascabencana, sesuai kapasitas dan pengetahuan yang dimiliki.
Sementara itu, Timotius Suyadi menyoroti kesalahan respons umum yang kerap terjadi, termasuk dalam penyampaian dokumentasi di lapangan.
“Dokumentasi yang tidak akurat dapat memengaruhi ketepatan dan kecepatan penanganan bencana,” terang Suyadi, menekankan pentingnya akurasi informasi.
Melalui sarasehan ini, para peserta dibekali pemahaman dasar mengenai mitigasi bencana dan tindakan yang tepat saat terjadi bencana, sehingga diharapkan mampu bersikap sigap, tanggap, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan memperkuat sinergi antarorganisasi kepemudaan di Kabupaten Bantul dalam mencetak generasi muda yang peduli, tangguh, dan siap menghadapi berbagai tantangan kebencanaan. (*)
Kontributor: Wempi Gunarto, dari Yogyakarta.
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.