Humbang Hasundutan, Katolikana.com – Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Sumatera Utara, bekerja sama dengan WKRI Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Humbang Hasundutan (Humbahas), menyalurkan bantuan bagi korban bencana alam di tiga paroki wilayah Humbahas pada Selasa (9/12/2025).
Bantuan kemanusiaan ini disalurkan ke Paroki St. Fidelis Doloksanggul (khususnya di Batu Nagodang Siatas), Paroki St. Yohanes Pembaptis Pakkat, dan Paroki St. Lusia Parlilitan.
Rombongan WKRI didampingi oleh Penasehat Rohani WKRI DPC Humbahas, RP. Sipri Jagaut SVD, serta berkolaborasi dengan PSE Paroki Doloksanggul, Vikep St. Filipus Rasul Dolok Sanggul RP. Yanuarius Fransiskus Berek SVD, Suster KSFL, dan umat Paroki St. Fidelis Doloksanggul.

Jangkauan Bantuan dan Tantangan Akses
Pendistribusian bantuan dimulai dengan perjumpaan langsung dengan umat korban bencana di Batu Nagodang Siatas, kemudian dilanjutkan ke Paroki Pakkat yang disambut oleh Pastor Paroki RP. Nikodemus Ginting OFMCap., dan ke Paroki Parlilitan yang diterima oleh Pastor Paroki RP. Sebastian O. Siringoringo OFMCap.
WKRI mencatat, bencana alam ini menimbulkan kerusakan yang signifikan pada sektor pertanian dan infrastruktur, khususnya di Batu Nagodang Siatas, di mana akses jalan terputus dan Jembatan Sipoti runtuh. Akibatnya, masyarakat harus berjalan kaki lebih dari 3 km, menyeberangi sungai, hanya untuk menjangkau lokasi pengambilan bantuan.
Kerusakan sawah di tiga paroki di Humbahas juga dilaporkan mencapai puluhan hektare, meliputi Sihombu (6 Ha), Sihotang Hasugian Toruan (5,50 Ha), Tarabintang (13 Ha), Sitanduk (2 ha), dan Sibokkare (5 ha).
Kerusakan masif ini dikhawatirkan akan mengakibatkan gagal panen dan kesulitan bahan pangan bagi penduduk pada tahun 2026 mendatang.

Solidaritas Lintas Daerah dan Lanjutan Bantuan
Ketua Presidium WKRI DPD Sumatera Utara, Rosdiana Rosa Situmorang, menjelaskan bahwa bantuan yang disalurkan merupakan tali kasih dari berbagai pihak dalam jaringan WKRI.
Ketua Presidium WKRI Dewan Pengurus Pusat, Elly Kusumawati Handoko, turut memberikan donasi, yang juga dilengkapi dengan sumbangan dari DPD Riau, DPD Kalimantan Timur, dan daerah lainnya.
Rosdiana menambahkan bahwa pendistribusian bantuan akan terus berlanjut ke daerah-daerah lain di Sumatera Utara yang terdampak bencana.
“Pendistribusian bantuan ini masih terus berlanjut, ke daerah lain yang terdampak bencana. Semoga Tuhan membalas kebaikan para donatur dengan berkat berlimpah,” ucap Rosdiana.
Berbagai DPC WKRI di wilayah kerja DPD Sumatera Utara juga telah menyalurkan donasi secara langsung maupun tidak langsung melalui paroki masing-masing, antara lain DPC Kisaran, Sidikalang, Tebing Tinggi, Tanjung Selamat, Medan Timur, Hayam Wuruk, dan Pematang Siantar.

Menghidupi Makna “Berjalan Bersama”
Penasehat Rohani WKRI DPC Humbahas, Pastor Sipri Jagaut SVD, mengapresiasi perhatian dan kepedulian WKRI sebagai perwujudan nyata fokus Pastoral Gereja Katolik tahun 2025 tentang “Berjalan Bersama” atau sinodalitas.
Menurut Pastor Sipri, “Berjalan Bersama” memiliki makna yang mendalam ketika diwujudkan dalam aksi nyata.
“WKRI telah menangkap makna itu dalam menanggapi situasi bencana alam. Ia hadir bukan hanya dalam doa tetapi juga secara fisik menyentuh dan menyapa saudara-saudarinya yang terluka.
Terima kasih WKRI telah menghidupi dan mengartikan makna ‘Berjalan Bersama’ menjadi semakin nyata di tahun ini,” pungkas Pastor Sipri. (*)

Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.