Puncak Novena Kanak-Kanak Yesus di Palembang: Uskup Agung Tekankan Keluarga Sebagai Pilar Kedamaian Bangsa

0 9
Mgr Yohanes Harun Yuwono terlihat menyalakan lilin Kanak – Kanak Yesus pada misa penutupan Novena KKY hari ke – 9 di Gereja St Yoseph Palembang Selasa.(23/12/2025) Pukul 04.30 WIB

PALEMBANG, Katolikana.com – Suasana khidmat menyelimuti Gereja Santo Yoseph Palembang saat ratusan umat Katolik mengikuti misa hari kesembilan sekaligus penutupan Novena Kanak-Kanak Yesus, Selasa (23/12/2025) subuh. Ibadah yang dimulai sejak pukul 04.30 WIB ini menjadi puncak dari rangkaian persiapan batin umat dalam menyambut Hari Raya Natal yang telah berlangsung sejak 13 Desember lalu.

Misa penutup ini dipimpin langsung oleh Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono. Turut mendampingi sebagai konselebran adalah Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Agung Palembang RD. Yohanes Kristianto, Pastor Paroki Santo Yoseph RD. Hyginus Gono Pratowo, dan Pastor Rekan RD. Daniel Depan Pratama.

Suasana misa novena Kanak – Kanak Yesus

Eksistensi Manusia dalam Rancangan Ilahi

Mengangkat tema “Keluarga Bertumbuh dalam Rencana Allah”, Mgr. Yohanes Harun Yuwono dalam renungannya mengajak umat untuk merenungkan hakikat kelahiran manusia. Beliau menegaskan bahwa tidak ada satu pun manusia yang lahir ke dunia atas permintaannya sendiri atau karena kebetulan.

“Kita tidak bisa memilih dilahirkan di keluarga mana, suku apa, atau di negara mana. Kita lahir semata-mata karena Allah menghendaki kita ada. Karena setiap pribadi lahir dari rencana Allah yang misterius namun pasti, maka martabat setiap manusia adalah suci. Tak seorang pun boleh menghina, melecehkan, atau merendahkan pribadi lain karena latar belakang keberadaannya,” ujar Mgr. Yuwono di hadapan umat.

Keluarga: Panggung Kasih, Bukan Konflik

Dalam konteks kehidupan berumah tangga, Uskup menekankan bahwa keluarga adalah institusi yang dibentuk dan diteguhkan langsung oleh Allah. Panggilan berkeluarga disebut sebagai panggilan yang mulia dan luhur, sehingga harus dijaga kesuciannya.

“Keluarga jangan dijadikan panggung untuk saling merendahkan atau panggung kekerasan. Sebaliknya, jadikan keluarga sebagai panggung untuk menghadirkan kasih Allah yang tanpa pamrih dan tanpa pilih kasih. Kasih itu harus dijaga agar tetap berkobar sebagaimana janji yang diikrarkan di depan altar dan saksi-saksi suci, hingga ajal memisahkan,” tegasnya.

Beliau juga mengingatkan bahwa Yesus sendiri tidak sekadar lahir sebagai anak manusia, melainkan Anak Allah yang datang secara total untuk menyelamatkan keluarga-keluarga di dunia. Hal ini sejalan dengan tema Natal Nasional tahun ini, “Allah Hadir, Yesus Hadir”.

Umat Paroki Santo Yoseph Palembang antusias mengikuti misa novena Kanak-Kanak Yesus

Dampak Sosial: Dari Rumah hingga Masyarakat

Mgr. Yuwono menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak dengan mencontoh keteladanan Santo Yosef dan Bunda Maria. Yesus digambarkan tumbuh menjadi pribadi yang baik karena dididik dalam lingkungan keluarga yang sehat, sehingga Ia dicintai baik oleh Allah maupun sesama manusia.

“Yesus hidup rukun dengan tetangganya, bergaul tanpa kecurigaan, dan membawa kedamaian tanpa permusuhan. Jika orang tua menumbuhkan kasih tanpa kekerasan di rumah, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang manusiawi dan beradab. Inilah rencana Allah yang sebenarnya: menyelamatkan bukan hanya individu, tapi seluruh masyarakat melalui keluarga yang baik,” pungkas Uskup.

Rangkaian Ibadah yang Konsisten

Novena Kanak-Kanak Yesus di Gereja Santo Yoseph Palembang telah menjadi tradisi tahunan yang ikonik. Selama sembilan hari berturut-turut, umat dari berbagai wilayah di Palembang rela hadir sejak dini hari untuk berdoa dan berefleksi. Konsistensi kehadiran umat di setiap pukul 04.30 WIB ini menunjukkan kerinduan spiritual yang mendalam untuk memaknai Natal bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan transformasi kualitas hidup berkeluarga.

Dengan berakhirnya Novena ini, umat diharapkan siap menyambut kelahiran Sang Juru Selamat dengan hati yang baru, membawa semangat kerukunan dan kasih tanpa sekat di tengah keberagaman masyarakat Palembang.

Leave A Reply

Your email address will not be published.