RAR V WKRI Ranting St. Fransiskus Tanjung Selamat Medan

Adventy Purba terpilih sebagai Ketua WKRI Ranting St. Fransiskus periode 2025–2028

0 149

Medan, Katolikana.com—Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Ranting Santo Fransiskus, Cabang Santa Maria Ratu Rosari (SMART) Tanjung Selamat, Medan, menggelar Rapat Anggota Ranting (RAR) ke-V Tahun 2025, Senin (12/5/2025) di Gedung Heribertus Lt.2 Tanjung Selamat.

RAR ini menjadi momentum strategis bagi para anggota WKRI untuk melakukan refleksi bersama, menyusun arah gerak, serta memilih kepemimpinan baru untuk masa bakti 2025–2028.

Acara dihadiri 29 peserta dan 11 undangan dari berbagai ranting dalam lingkup Cabang SMART: St. Gabriel Sei Beras Kata, St. Yosep Sukamaju, dan St. Lusia Tanjung Anom. Turut hadir pula para pengurus DPC SMART, perwakilan Dewan Pastoral Paroki Harian (DPPH), serta narasumber lokakarya public speaking.

Momentum Transisi

Ketua WKRI Ranting St. Fransiskus periode 2022–2025, Josepa ND Simanjuntak, menegaskan bahwa RAR merupakan forum musyawarah tertinggi di tingkat ranting.

Agenda utamanya adalah mengesahkan laporan pertanggungjawaban kepengurusan, menetapkan program kerja baru 2025–2028, serta memilih dan mengesahkan pimpinan baru.

“Tema tahun ini: Melangkah Maju Sebagai Perempuan Bermisi, Berkarakter, Tangguh dan Mandiri, merupakan refleksi atas cita-cita organisasi. WKRI harus hadir sebagai perempuan yang bijak (wise), konsisten, respek terhadap sesama, dan inspiratif—itulah jati diri kita di tengah Gereja dan masyarakat,” ujar Josepa.

RAR ke-V ini juga menjadi penanda selesainya masa bakti kepemimpinan yang sebelumnya dipegang oleh Josepa Simanjuntak dan Josefa Masniari Marbun. Kedua pemimpin ini mendapatkan apresiasi atas dedikasinya selama tiga tahun terakhir.

Wakil Ketua DPC WKRI Tanjung Selamat, Sontina Saragih, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Ranting St. Fransiskus yang tak hanya sukses menggelar RAR, tetapi juga menyelenggarakan lokakarya public speaking bagi seluruh anggota.

“Semangat pembaruan dan keterlibatan nyata seperti ini harus terus dipelihara. WKRI harus menjadi perempuan Katolik yang percaya diri, komunikatif, dan aktif membangun gereja dan masyarakat,” katanya.

Koordinator Kategorial Paroki Tanjung Selamat, Binsar Limbong, yang mewakili DPPH, menyampaikan bahwa WKRI memiliki misi penting sebagai perempuan perutus Gereja. “WKRI harus membesarkan visi dan misi dengan menghadirkan nilai-nilai Kristiani di lingkup keluarga maupun masyarakat luas,” ucapnya.

Sebelum sidang pleno dimulai, dilaksanakan lokakarya Public Speaking oleh Feby Grace Adriany Hutajulu, M.I.Kom., CPS—seorang MC dan moderator profesional, serta mantan reporter TV nasional.

Dalam sesi ini, peserta diajak memahami komunikasi publik sebagai keterampilan yang penting dalam pelayanan dan peran sosial.

“Berbicara di depan umum bukan soal gaya, tapi soal bagaimana menyampaikan pesan dengan jelas, percaya diri, dan menyentuh hati,” ujar Feby.

Adventy Purba Ketua Ranting dan Suriamas Sirait Wakil Ketua Ranting St. Fransiskus masa bakti 2025-2028.

Pemilihan Pimpinan Baru

Setelah rangkaian sidang pleno yang meliputi pengesahan kuorum, tata tertib, laporan pertanggungjawaban, serta pengesahan program kerja dan tim verifikasi, dilangsungkan pemilihan pimpinan ranting.

Dua kandidat maju dalam pemilihan: Adventy Purba dan Suriamas Sirait.

Melalui pemungutan suara yang berlangsung demokratis, Adventy Purba meraih 20 suara dan terpilih sebagai Ketua WKRI Ranting St. Fransiskus periode 2025–2028.

Sementara itu, Suriamas Sirait ditetapkan sebagai Wakil Ketua.

Keduanya dilantik langsung oleh Wakil Ketua WKRI DPC SMART, disaksikan oleh seluruh peserta RAR.

Acara ditutup dengan pemberian plakat kepada pengurus-pengurus ranting terdahulu dari periode 2010–2025 yang masih aktif, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka.

Dengan semangat RAR V ini, WKRI Ranting St. Fransiskus diharapkan terus melahirkan pemimpin-pemimpin perempuan Katolik yang tidak hanya tangguh secara organisasi, tetapi juga mampu menjawab tantangan zaman—baik di lingkup Gereja, keluarga, maupun masyarakat luas.

Seperti disampaikan dalam sambutan penutup, “Kita siap bergandengan tangan dengan siapa pun, karena WKRI adalah perempuan Katolik yang hadir, melayani, dan berdampak.” (*)

Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.