Romo Singgih: Kita Dilahirkan Sudah Merdeka, Jangan Sampai Terlena
Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di SMK Theresiana dan Polteka Mangunwijaya Semarang.

0 24
Pembina Upacara, Romo Bernardus Singgih Guritno, Pr., dalam upacara bendera peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di SMK Theresiana dan Polteka Mangunwijaya.

Semarang, Katolikana.com – “Kita dilahirkan sudah merdeka, bukan berarti kita boleh terlena. Justru semakin dewasa, kita harus semakin bertanggung jawab untuk mengisi dan mempertahankan kemerdekaan itu dengan kerja keras dan kompetensi.”

Demikian amanat Pembina Upacara, Romo Bernardus Singgih Guritno, Pr., dalam upacara bendera peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 yang digelar SMK Theresiana dan Polteka Mangunwijaya di Kompleks Kampus 2 Program Studi DIII Farmasi, Jalan Gajah Mada No. 91, Semarang, Rabu (20/8/2025).

Paskibra Gamasakti Kibarkan Merah Putih

Upacara berlangsung khidmat dengan pelibatan pasukan pengibar bendera (Paskibra) Gamasakti yang beranggotakan 37 siswa SMK Theresiana kelas 10 dan 11. Dengan langkah tegap dan ekspresi penuh hormat, mereka mengibarkan Sang Saka Merah Putih sebagai simbol pengabdian generasi muda terhadap nilai-nilai nasionalisme.

Suasana haru dan bangga mewarnai jalannya upacara. Para siswa, mahasiswa, guru, dosen, dan karyawan dari kedua lembaga pendidikan ini hadir bersama, mempertegas makna kebersamaan dalam merawat semangat kemerdekaan.

Pendidikan sebagai Tanggung Jawab

Dalam amanatnya, Romo Singgih yang juga Direktur Direktorat Sekolah-Sekolah Theresiana Yayasan Bernardus menekankan pentingnya pendidikan dalam membangun karakter, integritas, dan semangat kemanusiaan.

“Perjuangan untuk menjadi kompeten dan mandiri memerlukan komitmen yang kuat serta dukungan dari lingkungan pendidikan. Bapak-ibu guru dan dosen siap membantu agar siswa dan mahasiswa bertumbuh menjadi pribadi yang berdaya saing dan berkompeten,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan para siswa agar tidak terlena dengan kemerdekaan yang sudah diraih. “Saatnya anak-anak SMK menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Tidak ada lagi sikap malas. Kalian harus kompeten agar bisa berkontribusi nyata bagi bangsa,” katanya penuh semangat.

Tarian Pahlawan Era Baru

Rangkaian upacara ditutup dengan penampilan tari Satria Garda Mustika oleh enam siswi dan dua siswa. Gerakan penuh energi dan irama yang kuat mencerminkan semangat perjuangan yang tak pernah padam, sekaligus menyampaikan pesan bahwa generasi muda adalah pahlawan masa kini—bukan dengan pedang, melainkan dengan ilmu, kreativitas, dan kepedulian sosial.

Momentum Refleksi

Bagi SMK Theresiana dan Polteka Mangunwijaya, peringatan HUT RI ke-80 bukan sekadar ritual tahunan, tetapi momentum refleksi untuk memperkuat kesadaran kolektif. Pendidikan dipandang sebagai landasan utama membangun bangsa yang berdaulat, sejahtera, dan unggul di tengah persaingan global.

Dengan semangat HUT RI ke-80, “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, kedua institusi pendidikan ini menegaskan komitmennya: membentuk generasi muda yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga mampu menjadi teladan dan agen perubahan bagi masa depan Indonesia. (*)

Kontributor: Priyo Wibowo, pengajar di Polteka Mangunwijaya, Semarang.

Leave A Reply

Your email address will not be published.