Surakarta, Katolikana.com — Komitmen untuk melaksanakan tugas sebagai prodiakon sesuai tugas dan peran untuk melayani imam dan umat secara lebih baik mendasari tugas perutusan prodiakon.
Secara manusiawi komitmen ini disertai pemahaman untuk menjauhkan sikap mengeluh dan tetap ikhlas sebagai pelayan gerejawi.
Prodiakon adalah kaum awam atau umat Gereja Katolik yang diangkat oleh uskup untuk menjalankan tugas pelayanan liturgi dan pewartaan di paroki, seperti membantu membagikan komuni, memimpin ibadat sabda, dan mengantar komuni kepada umat sakit.
Kaum awam selain prodiakon yang bertugas dalam liturgi adalah misdinar, lektor, pemazmur, koor, petugas multimedia dan petugas tata tertib.
“Prodiakon sebagai petugas liturgi, dalam melaksanakan tugas diharapkan selain memiliki semangat pelayanan juga mau dan mampu menjadi pelayan yang militan, serta rajin mengikuti ekaristi.”
Demikian ungkapan yang disampaikan Kepala Paroki Gereja Santo Paulus Kleco Surakarta Romo Fransciskus Anggras Prijatno, MSF dalam Temu Prodiakon Paroki Kleco, Rabu (17/9/2025) di Aula Berthier yang diikuti 86 orang prodiakon Kleco.
Pertemua prodiakon merupakan agenda pertemuan rutin yang menjadi program kerja Tim Pelayanan Prodiakon Bidang Liturgi Paroki Kleco.

Penyegaran kembali
Saat pertemuan Romo Anggras menyampaikan penyegaran kembali tentang tugas prodiakon yakni:
- Pelayan Liturgi. Tugas utamanya adalah membantu dalam Ekaristi, khususnya dalam tugas sebagai penerima dan pembagi komuni.
- Pewartaan. Prodiakon bertugas memimpin Ibadat Sabda, yang bisa mencakup memimpin doa, pewartaan sabda dan permenungan sabda.
- Pelayanan Pastoral. Menjalankan tugas-tugas lain termasuk mengantar komuni kepada umat yang sakit, serta sering kali terlibat dalam ibadat pemakaman jenasah dan pemberkatan rumah
Selain menyampaikan penyegaran tentang tugas dan peran prodiakon, pada kesempatan yang sama Romo Anggras mengajak prodiakon untuk menghayati tata cara liturgi, menghidupi Roh dan olah batin serta spirituaitas prodiakon.

Spiritualitas Pelayanan Prodiakon
Romo Fransiskus Anggras Prijatno, MSF mengungkapkan bahwa pelayanan prodiakon tidak hanya ‘sekedar’ membantu imam dalam perayaan Ekaristi, namun prodiakon diharapkan mampu melihat apa yang tidak dilihat secara lahiriah, yakni menjalankan tugas ‘magis’ membagikan hosti Tubuh dan Darah Kristus bagi umat.
Romo Anggras mengajak para prodiakon untuk menghayati dalam hidup “menghidupi apa yang dibagikan (pribadi Yesus) dalam hidup sehari-hari” serta menghayati makna komuni secara mendalam. (*)

Katekis di Paroki Kleco, Surakarta