Misa Pelajar SMA-K Salatiga, Hidupkan Kembali GASIKAS

1 877

Salatiga, Katolikana.com – Gereja Santo Paulus Miki Salatiga pada Jumat siang (19/9/2025) dipenuhi ratusan pelajar dari berbagai SMA dan SMK di Kota Salatiga serta sebagian Kabupaten Semarang.

Misa pelajar yang diinisiasi PSE Dewan Paroki ini sekaligus menjadi momentum untuk menghidupkan kembali Gabungan Siswa-siswi Katolik Salatiga (GASIKAS) yang telah lama vakum.

Pelajar lintas sekolah berkumpul

Peserta datang dari beragam sekolah: SMA Negeri 1, 2, dan 3 Salatiga, SMA Negeri 1 Tuntang, SMA Negeri 1 Tengaran, SMK Negeri 1, 2, dan 3 Salatiga, SMK Negeri Tengaran, SMA Laboratorium UKSW, SMA Kristen 1 Salatiga, serta SMK Saraswati Salatiga.

Misa dimulai pukul 12.00 WIB, dipimpin Rama Sumarno, MSF. Suasana terasa hidup karena homili berlangsung interaktif. Rama mengundang perwakilan siswa dari tiap sekolah untuk maju ke depan dan menanggapi pertanyaan: “Jika ada yang menyebut Kitab Sucimu palsu, apa jawabanmu?”

Jawaban para pelajar beragam, tetapi satu benang merah muncul: mereka tidak gentar menghadapi tudingan itu.

Kitab Suci dan panggilan pelayanan

Rama Sumarno menegaskan bahwa menjadi murid Yesus berarti siap memanggul salib. Salah satunya adalah berani mempertanggungjawabkan iman.

“Kitab Suci memang tidak turun dari surga. Ia lahir dalam zaman tertentu, ditulis oleh manusia yang diilhami Roh Kudus,” jelasnya.

Ia juga menantang para pelajar untuk melihat diri mereka sebagai calon pemimpin masa depan.

“Siapa yang mau jadi politikus? Lima belas atau dua puluh tahun ke depan, kalianlah yang akan menjadi abdi negara. Orang Katolik perlu hadir di birokrasi, memberi warna yang berbeda,” pesannya.

Para pelajar diajak untuk menghidupkan kembali GASIKAS, jaringan komunikasi siswa-siswi Katolik Salatiga yang sudah lama vakum.

GASIKAS: dari misa menuju kebersamaan

Usai misa, acara tidak berhenti begitu saja. Para pelajar diajak berbincang santai, makan roti bersama, dan saling berkenalan lintas sekolah.

Inilah gagasan dasar untuk menghidupkan kembali GASIKAS, jaringan komunikasi siswa-siswi Katolik Salatiga yang sudah lama vakum.

Animasi kebersamaan dipandu tim outbond dari Salatiga, digawangi Jatmiko Outbond. Permainan sederhana membuat suasana cair dan penuh tawa. Filosofi Jawa “nambah kanca, nambah cara” – tambah teman, tambah cara – menjadi semangat yang menyatukan.

Harapan ke depan

Kendala tetap ada: siswa kelas XII sibuk dengan les dan persiapan ujian masuk perguruan tinggi, sementara kelas X masih disibukkan kegiatan pramuka. Namun, antusiasme siswa yang hadir memberi harapan baru.

PSE merencanakan tindak lanjut: setiap sekolah akan mengutus dua perwakilan siswa untuk dibina. Mereka diharapkan menjadi pionir membangun komunikasi lintas sekolah, entah tetap dengan nama lama GASIKAS atau dengan nama baru.

Apa yang diwartakan Rama dalam homili senada dengan aktivitas kebersamaan siang itu: membentuk pelajar Katolik yang berani, tangguh, dan mampu menjadi agen kasih di tengah arus zaman. (*)

Kontributor: Susy Haryawan.

1 Comment
  1. Vincent says

    Ijin share

Leave A Reply

Your email address will not be published.