Paroki Santo Petrus Purwosari Solo Gelar Seminar Kesehatan Gigi dan Mulut bagi Lansia

0 65

Surakarta, Katolikana.com – Tim Kesehatan, Bidang Pelayanan Kemasyarakatan, Paroki Purwosari mengadakan Seminar Kesehatan Gigi dan Mulut bekerja sama dengan RS Brayat Minulya Surakarta, Minggu (12/10/2025) di Aula Gereja Santo Petrus Paroki Purwosari Surakarta.

Seminar diikuti lebih dari 100 orang peserta adi yuswa (lansia), dari Paroki Santo Petrus Purwosari dan beberapa diantaranya dari Paroki San Inigo Dirjodipuran.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Bidang Pelayanan Kemasyarakatan, Tim Kesehatan bekerja sama dengan Tim Pendampingan Iman Usia Lanjut (PIUL).

Ucapan terima kasih
Robertus Purba Putranto, Wakil II Awam DPPH Paroki St. Petrus Purwosari Solo, mewakili Kepala Paroki Santo Petrus Purwosari Surakarta, Romo Agustinus Widyo Raharjo, MSF yang sedang mengikuti kapitel pemilihan Jendral MSF di Roma membuka acara seminar.

Purba Putranto dalam sambutan mengucapkan terima kasih pada Kabid kemasyarakatan, Tim kesehatan, Rumah Sakit Brayat Minulya yang bekerja sama dengan gereja dan menyampaikan Seminar Kesehatan Gigi dan Mulut untuk Lansia dengan nara sumber drg. Ary Kurniawan.

“Di lingkup kegiatan gerejawi drg. Ary Kurniawan dikenal sebagai seorang pemazmur yang sering mendaraskan pujian Mazmur saat perayaan ekaristi”, kata Purba Putranto.

Pada kesempatan yang sama, Purba Putranto juga mengucapkan terima kasih pada Tim UMKM yang mendukung berlangsunya kegiatan serta teman-teman pra lansia yang tergabung dalam “Kopi Mburi Band” dengan nyanyian lagu-lagu ‘tembang lawas’ dari Koes Plus dan Tembang Kenangan, sehingga memberikan tambahan suka cita suasana.

Merawat gigi
Sementara itu, drg. Ary Kurniawan, nara sumber seminar dari RS Brayat Minulya Surakarta menyampaikan bahwa gigi yang bahagia adalah gigi yang sehat, putih dan bersih. Terawat dengan baik.

“Menggosok gigi bukan saja dilakukan saat pagi dan sore, saat mandi, namun sebagai perawatan gigi dan gusi, gosok gigi bisa ditambahkan dilakukan setelah makan pagi (sarapan) dan menjelang tidur,” kata drg. Ary Kurniawan.

Lebih lanjut drg. Ary Kurniawan menyampaikan bahwa permasalahan gigi di usia lansia ada 4 (empat) hal yaitu:
• Gigi goyang
• Gusi berdarah
• Gigi palsu longgar
• Mulut kering

Gigi goyang perlu di cabut dan diganti gigi palsu. Mengapa?
Fungsi gigi untuk mengunyah. Jika gigi hilang, maka jika tidak diganti gigi palsu, gigi yang lain akan miring.

Di tempat gigi yang dicabut menjadi tempat sisa makanan di mulut.

Jika tidak diberi gigi palsu akan menimbulkan berbagai penyakit di mulut.
Maka apabila gigi dicabut alangkah baiknya gigi diganti.

Dokter gigi Ary Kurniawan menjelasakan, masalah karang gigi terjadi karena kurangnya melakukan gosok gigi. Padahal perawatan gigi yang murah itu terjadi ketika seseorang melakukan gosok gigi dengan rutin dan benar.

Pengobatan itu mudah dan murah. Modalnya hanya sikat gigi dan odol.

Gosok gigi perlu dilakukan dengan cara yang benar. Waktu yang benar.

Selain itu, perawatan gigi bisa dilakukan dengan menghindari atau mengurangi makanan yang manis. Seperti ‘gorengan’, jenang, dodol, es teh dan lainnya.

Apabila dalam usia senja sudah mengkonsumsi obat, maka yang perlu diperhatikan kebutuhan untuk air minum. Periksa ke dokter gigi seyogyanya enam bulan sekali.

Dokter gigi Ary Kurniawan dalam seminar menyampaikan tips perawatan gigi.

 

Seminar kesehatan bagi adi yuswa di Paroki
Santo Petrus Purwosari Surakarta didukung Tim
Kesehatan, PIUL, PLUT UMKM, dan Kopi Mburi Band di Aula Paroki Purwosari, Minggu (12/10/2025)
  1. Gosok gigi sehari 2 kali
  2. Istirahatkan mulut dari gula dan goreng-gorengan, nasi putih dikurangi
  3. Jangan gunakan tusuk gigi namun gunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan yang menempel di gigi
  4. Jika menggunakan gigi palsu jangan dipakai terus namun saat tidur malam diistirahatkan tidak di gunakan. Saat menyikat gigi, gigi palsu seyogyanya dilepas. Jangan disikat bersamaan dengan gigi lain di mulut.
  5. Hindari merokok. Asap rokok mengakibatkan kerusakan gigi dan mengurangi air liur di mulut sehingga bakteri di mulut akan meningkat.
  6. Mengkonsumsi makanan yang sehat, air putih sayuran dan buah-buahan.

Pada saat seminar kesehatan, RS Brayat Minulya mendapatkan kesempatan dari Dewan Paroki untuk menyampaikan informasi tentang “Profil RS Brayat Minulya”.

Humas RS Brayat Minulya, Christina Angelina mewakili dr. Elisabeth Susilowati, MM Kepala Bagian Humas Marketing RS Brayat Minulya menyampaikan informasi bahwa RS Brayat Minulya hadir bersama bapak ibu adi yuswa di Aula Paroki Santo Petrus Purwosari untuk memberikan layanan pemeriksaan tensi, gula darah dan pemeriksaan kesehatan lainnya.

Selain itu juga pelayanan pemberian vitamin dan pemberian vaksin influensa.

Akreditasi Paripurna
Sebagai rumah sakit Katolik yang telah diakreditasi dengan nilai akreditasi paripurna yaitu predikat yang merupakan pengakuan tertinggi, yang menunjukkan bahwa rumah sakit telah memenuhi standar mutu pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan berkualitas, RS Brayat Minulya berkomitmen menjalin kerja sama dengan Gereja Katolik dan lembaga lain yang berada di Surakarta.

Paroki Santo Petrus Purwosari Surakarta gandeng RS Brayat Minulya Surakarta adakan seminar kesehatan dan pemeriksaan kesehatan bagi umat adi yuswa yang diselenggarakan Bidang Pelayanan Kemasyarakatan (Foto Ist.)

Pelayanan medik yang diberikan pelayanan poliklinik umum, gigi dan spesialis.

Saat ini RS Brayat Minulya telah melengkapi peralatan medik modern dengan ketersediaan dokter dan tenaga kesehatan yang memadai.

Sistem pelayanan secara digitalisasi membantu pasien dan masyarakat mengakses informasi dan pelayanan yang dibutuhkan dengan lebih mudah.

“Rumah Sakit Brayat Minulya siap membantu bapak ibu, oma opa, merawat kesehatan dengan ramah, sebagai perwujudan visi dan misi serta nilai keutamaan dalam pelayanan kesehatan di RS Brayat Minulya Surakarta, ” kata Angel bagian Humas RS Brayat Minulya. (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.