Semangat Bicara Untuk Membangun: WKRI Santo Yoseph Palembang Gelar Seminar Public Speaking

PALEMBANG, katolikana.com – Bidang Kerasulan Awam Dewan Pimpinan Paroki (DPP) Santo Yoseph Palembang melalui Seksi Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) DPC Santo Yoseph Palembang sukses menyelenggarakan Public Speaking Seminar pada Sabtu (15/11) di Aula Pastoran. Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB ini mengangkat tema sentral: “Bicara Untuk Membangun Bukan Sekadar Mengucap” dengan subtema “Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Efektif Dalam Kehidupan Gereja dan Masyarakat.”
Seminar ini diikuti oleh 92 peserta dan 15 panitia yang berasal dari berbagai elemen, termasuk Seminari Santo Paulus Palembang, Wanita Katolik (DPC Santo Yoseph, Ranting Emmanuel, dan Ranting Hilarius), Komunitas Lektor, perwakilan Wilayah, PMKRI, serta Orang Muda Katolik (OMK) Paroki dan Wilayah. Narasumber yang dihadirkan adalah pakar komunikasi, DR. Rahma Santhi Zinaida, S.Si, M.I.Kom, yang memaparkan materi berjudul “Professional Public Speaking and Effective Communication.”

Pentingnya Komunikasi yang Bertanggung Jawab
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Pelaksana, MA. Dwi Poncowati, menyoroti bahwa di era digital yang serba cepat, kemampuan berbicara bukan lagi sekadar keterampilan, melainkan kebutuhan utama. “Tema seminar hari ini mengajak kita melihat kembali makna sebuah ucapan. Berbicara bukan sebatas menyampaikan kata-kata, melainkan menyampaikan tujuan, nilai, dan harapan,” ujarnya.
Dwi Poncowati menekankan bahwa komunikasi yang membangun harus lahir dari kesadaran, niat baik, dan tanggung jawab. Ia berharap seminar ini dapat memberikan wawasan, teknik, dan perspektif baru agar setiap peserta mampu berbicara dengan tujuan yang jelas, serta pesan yang kuat, singkat, dan positif. “Semoga langkah kecil kita hari ini dapat menjadi awal perubahan, dari sekadar mengucap menjadi upaya membangun,” tutupnya.

Senada dengan hal itu, Ketua Wanita Katolik RI DPC Santo Yoseph Palembang, L.M Sukadaryati, mengungkapkan harapannya agar seminar ini menambah ilmu dan wawasan bagi seluruh peserta. “Sebagai umat Katolik, kita diutus untuk mewartakan kabar sukacita. Seminar ini sangat tepat agar kita dapat menyampaikan kabar sukacita itu dengan tidak keliru,” kata Sukadaryati.
Mewakili Pastor Paroki Santo Yoseph Palembang, Ketua DPP Santo Yoseph Palembang, Billy Jaya, menggarisbawahi dampak luar biasa dari perkataan. “Apa yang kita keluarkan dari mulut, bisa jadi berkat atau bisa jadi kutukan. Seringkali tanpa disadari kita menyakiti hati orang. Semoga ini bermanfaat bagi kita semua dan menjadi cara kita untuk mewartakan perdamaian, cinta kasih, dan sukacita,” tuturnya.

Kegiatan Public Speaking Seminar ditutup secara resmi oleh RD. Dionisius Anton Liberto, yang menyampaikan tiga poin penting.
- Keseimbangan Bicara Ibarat Membuat Kopi: Komunikasi harus seimbang, tidak terlalu “pahit” (kasar/tidak diterima) maupun terlalu “manis” (membosankan). Isi pesan bisa sederhana, namun cara pengolahannya harus menarik, termasuk mengelola emosi, ekspresi, hingga penampilan.
- Jangan Takut Salah, Takut Tidak Mau Belajar: Kemampuan berbicara dapat dilatih terus menerus (orang bisa karena biasa). Hal terpenting adalah memiliki niat dan hati yang baik.
- Berbicara Harus Didasarkan pada Kasih: Sesuai tema, berbicara harus membangun. Lebih dari sekadar membuat orang tertawa atau tersenyum, komunikasi yang luar biasa adalah yang menginspirasi dan menyentuh jiwa. Dalam konteks iman, setiap komunikasi harus didasarkan pada kasih, baik dalam gereja maupun masyarakat.

Mengakhiri sambutannya, Romo Liberto mengutip perkataan Nelson Mandela, mantan presiden Afrika Selatan: “Jika anda berbicara dengan seseorang menggunakan bahasa yang dia pahami maka kata-kata anda itu akan masuk ke dalam kepalanya, tapi jika anda berbicara dengan seseorang menggunakan bahasa hatinya maka kata-kata Anda itu akan menyentuh jiwanya.” Harapannya, ilmu yang didapat tidak hanya masuk ke kepala, tetapi juga menyentuh jiwa, menginspirasi, dan mendorong peserta membangun komunikasi yang lebih baik, didasarkan pada kasih, serta memberikan berkat bagi sesama.

Setelah purna bakti guru di SD Xaverius 2 Palembang saat ini sebagai pendidik di SMA Xaverius 2 Palembang dan SMP Kusuma Bangsa. Sekretaris DPP Santo Yoseph Palembang Palembang, jurnalis di media lokal dan nasional dan aktif di beberapa organisas.