Katolikana.com–Di dunia barat, pesta Santo Mikael dan malaikat agung (archangels) juga dikenal dengan istilah Michaelmas, untuk menghormati Santo Mikael yang dikenal karena berhasil mengalahkan Setan dan melemparkannya ke neraka.
Pesta ini secara tradisional menjadi penting karena menandai berakhirnya musim panas. Ini adalah kesempatn menikmati hasil panen sekaligus meminta kekuatan Tuhan untuk bisa meniru Santo Mikael.
Meski Michaelmas kini kurang dikenal, namun ada kecenderungan muncul kembali karena makin banyak umat Katolik yang menjalani hidup lebih liturgis.
Dilansir dari Aleteia, berikut adalah lima cara untuk merayakan Michaelmas di dunia barat.
1. Doakan Doa Santo Mikael
Doa ini dikenal karena kekuatan spiritualnya! Persenjatai diri Anda dengan rahmat dan keberanian Santo Mikael dengan doa Santo Mikael.
Santo Mikael sang Malaikat Agung, belalah kami dalam pertempuran; jadilah pelindung kami dari kejahatan dan jerat iblis. Semoga Tuhan menegurnya, kami dengan rendah hati berdoa: dan engkau, wahai Pangeran bala tentara surgawi, dengan kuasa Tuhan, singkirkanlah ke dalam neraka Setan dan semua roh jahat yang berkeliaran di dunia mencari kehancuran jiwa. Amin.

2. Kalahkan Setan (Piñata)
Di dunia barat, ada gambar atau boneka setan yang disebut pinata yang bisa dibeli di beberapa tempat.

3. Makan blackberry dan wortel
Ini adalah menu tradisional perayaan Michaelmas. Menurut adat di Skotlandia, pada hari Michaelmas, perempuan harus memanen wortel dengan menggali tiga lubang dengan cangkul kecil bermata tiga. Lubang melambangkan Santo Mikael, cangkul bermata tiga melambangkan trisula.

4. Kue bertema Setan
Makan kue bertema setan menjadi pelengkap yang lucu dan lezat!

5. Berkumpul dekat api unggun
Nyalakan api, bergabunglah bersama-sama dalam menyanyikan beberapa lagu, dan rasakan cahaya Kristus menghangatkan hatimu seperti api unggun menghangatkan tubuhmu.


Memilih menjadi diri sendiri lebih baik dibanding menjadi orang lain demi sebuah pujian. Pencinta fotografi, asal Surabaya. Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya.