Harlah Pancasila 1 Juni, Rektor UKMC: Saya Masih Optimis Pancasila Bisa Menjaga NKRI

KH Mal’an Abdullah (Ketua FKUB Sumsel): Moderasi Beragama Harus Lebih Maju

0 150

Katolikana.com—Rektor Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC) Antonius Singgih Setiawan menyampaikan rasa optimis terhadap Pancasila sebagai penjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kalau saya masih optimis,” tegasnya.

Menurut Singgih, anak bangsa yang memiliki komitmen untuk menjaga dan menerapkan Pancasila, menjadi dasar keyakinannya terhadap hal tersebut.

Rektor UKMC Antonius Singgih Setiawan

“Tapi karena masih ada tokoh-tokoh, ada orang-orang kecil, ada masyarakat, yang kemudian masih menghendaki Pancasila sebagai dasar, kita beruntung, kita bersyukur bahwa negara kita masih tegak berdiri,” ujarnya.

Hal ini disampaikan Singgih pada acara dialog publik ‘Pancasila Sebagai Pondasi Demokrasi Menghormati Perbedaan dan Membangun Persatuan’ di kampus Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC) Jalan Bangau 60 Palembang, Kamis (1/6/2023).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Ormas Katolik di Sumatra Selatan yang terdiri dari FMKI, ISKA, WKRI, PK, PMKRI dalam rangka peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni dan diikuti oleh sejumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Hadir sebagai narasumber Kapolda Sumatra Selatan diwakili oleh Kombes Pol Jansen Sitohang SIK, ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumsel KH Mal’an Abdullah, Ketua GP Ansor yang diwakili Gus Zam Mabrur Nuris dan Rektor UKMC Antonius Singgih Setiawan.

Narasumber dialog publik dari kiri: Gus Zam Mabrur Nuris, Kombes Pol Jansen Sitohang SIK, KH Mal’an Abdullah, dan Antonius Singgih Setiawan. Foto: Istimewa

Indonesia Siap Berkontribusi

Kabid Hukum Polda Sumsel Kombes Pol Jansen Sitohang SIK mewakili Kapolda dalam pengantar menyampaikan isi sambutan Presiden RI Joko Widodo bahwa sebagai negara besar Indonesia harus duduk sejajar dengan bangsa-bangsa lain.

Kita siap bekerja sama, siap memimpin. Kita ingin bekerja sama, kita ingin kolaborasi dengan negara mana pun dan menjadi titik temu serta jembatan dari perbedaan-perbedaan yang ada di dunia.

Inilah Indonesia. Indonesia adalah Indonesia yang tidak dapat didikte oleh siapa pun, yang tidak dapat didikte oleh negara mana pun, namun siap selalu siap memberi kontribusi bagi dunia.

“Maka sebagai generasi saat ini isilah pembangunan dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa,” kutip Jansen Sitohang.

Pidato Presiden ini menurut Jansen sangat relevan dengan situasi bangsa saat ini dan memberikan gambaran tentang tantangan dan potensi Indonesia di masa mendatang.

“Presiden mengajak kita untuk menggelorakan semangat Pancasila dengan teknologi dan semua perkembangannya ke seluruh Indonesia. Indonesia emas 2045 ada di depan mata, maka tugas kita saat ini untuk menyiapkannya dengan bersemangatkan Pancasila,” tutur Jansen.

Moderasi Agama Membaik

Sekretaris GP Ansor Gus Zam Mabrur Nuris menyampaikan adanya keberagaman di Indonesia dapat dipersatukan melalui Pancasila Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia dan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Ia berharap Indonesia yang satu dan terus berjuang mewujudkan cita peradaban Indonesia maju berbasis realitas dan kekinian dalam berbangsa dan bernegara.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB Sumsel KH Mal’an Abdullah menyampaikan peran FKUB dalam membaca secara cerdas kebutuhan instrumental bangsa dalam ber-Pancasila.

Menurut Mal’an Abdullah, moderasi beragama menunjukkan langkah-langkah yang baik.  FKUB berusaha membuat jaringan komunikasi yang siap senantiasa membangun kehidupan bermasyarakat, bertoleransi, berdialog tidak terjebak dalam mayoritas atau pun minoritas.

“Pancasila sebagai way of live bangsa Indonesia. Sebagai living ideology, Pancasila dapat menjadikan Indonesia role model bagi dunia, khususnya dunia islam, sebagai negara demokrasi yang mampu mengelola kemajemukan dengan baik,” ujar Mal’an.

“Indonesia juga harus belajar dari pengalaman negara negara yang koyak akibat perpecahan khususnya negara negara di timur tengah. Maka menjaga semangat Pancasila menjadi keutamaan,” pungkas Mal’an.

Ketua FKUB Sumsel KH Mal’an Abdullah. Foto: Istimewa

Diskusi Kebangsaan

Rektor Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC) Antonius Singgih Setiawan berkomitmen untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam dunia akademik.

“UKMC berkomitmen menjadi tempat diskusi kebangsaan,” ungkap Rektor UKMC.

Antonius Singgih Setiawan menutup dengan cukup apik dialog Pancasila dengan materi dan pertanyaan reflektif.

Menurutnya, arus jaman dan tantangan Pancasila adalah globalisasi dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, faham ideologi asing, aktivitas berkedok HAM dan kebebasan, aktivitas intoleran, pragmatisme, dll.

Singgih mengutip dokumen KWI berjudul Umat Katolik Indonesia dalam Masyarakat Pancasila yang menyatakan Pancasila mengandung nilai-nilai manusiawi yang terungkap dalam kehidupan dan sejarah bangsa, yang diterima serta didukung semua golongan dan semua pihak di dalam masyarakat kita yang majemuk.

“Gereja yakin bahwa Pancasila, yang telah teruji dan terbukti keampuhannya dalam sejarah dan Republik kita ini, merupakan wadah kesatuan persatuan nasional,” ungkap Singgih.

Sekretaris ISKA Palembang menyampaikan cinderamata kepada narasumber Kombespol Jansen Sitohang SIK. Foto: Istimewa

Silaturahmi Kerukunan

Ketua Kerasulan Awam Keuskupan Agung Palembang Frans de Sales Billy Jaya didampingi Eko Maranatha Sitomurang selaku panitia pelaksana dialog publik mengungkapkan terima kasih atas kerja sama dalam kegiatan pelaksanaan dialog kebangsaan ini.

“Semoga masyarakat Indonesia khususnya Palembang dan ormas-ormas beragama senantiasa mengedepankan gotong royong dan saling menjaga silaturahmi kerukunan,” ujar Billy.

Para peserta kegiatan tampak antusias mengikuti dialog publik yang dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila tersebut.

Di akhir kegiatan, panitia memberikan kesempatan kepada Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Palembang RP A.M. Kristiadji, MSC untuk menyampaikan informasi seputar Indonesian Youth Day (IYD).

Pertemuan Orang Muda Katolik (OMK) se-Indonesia tersebut dilaksanakan di kota Palembang pada akhir Juni 2023. (*)

Pensiunan pendidik di SD Xaverius 2 Palembang, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di universitas Bina Darma Palembang, dan Sekretaris ISKA Palembang

Leave A Reply

Your email address will not be published.