Ausbildung, Belajar Sambil Kerja di Jerman

Tovi Rizky Syahputra jalani program Ausbildung pada bidang gastronomi.

1 786

Katolikana.comAusbildung merupakan salah satu program pemerintah Jerman yang memungkinkan masyarakat dunia untuk menjalani sekolah vokasi dengan praktik magang dengan uang saku selama tiga tahun.

Tovi Rizky Syahputra kini sedang mengikuti program Ausbildung pada bidang gastronomi, sebagai koki.

Tovi memutuskan untuk mengikuti program ini setelah dirinya lulus dari SMA. Keinginan Tovi untuk kuliah di luar negeri membawa dia mengikuti program Ausbildung.

“Awalnya ingin berkuliah kalau tidak di Jepang, Australia, dan yang lain. Dulu sempat mendaftar beasiswa di Australia, karena belum mendapatkan tanggapan, saya mendapatkan informasi mengenai Ausbildung ini dari kenalan yang sudah menjalani program ini jadi saya coba untuk mendaftar,” ujarnya.

Tovi Rizky Syahputra

Syarat dan Tantangan

Sebelum mengikuti program ini, syarat yang diperlukan yaitu ijazah SMA dan sertifikat bahasa Jerman.

“Saat saya mendaftar program ini, saya mendaftar melalui agen dan saya mengikuti sekolah bahasa selama tiga bulan untuk mendapatkan sertifikat bahasa A2. Namun, sekarang sertifikat bahasa yang dibutuhkan minimal B1,” ujarnya.

Tovi tidak mengalami kendala signifikan selama melakukan proses pendaftaran. “Mungkin ada kendala ketika saya mendaftar program ini melalui agen, di mana saya hanya diberikan waktu belajar bahasa selama tiga sampai empat bulan,” ujarnya.

Ketika sampai di Jerman, Tovi tidak mengalami kendala berarti. Minimnya kemampuan bahasa Jerman yang dimilikinya tidak menutup kemungkinan untuk dapat melakukan komunikasi dengan masyarakat di sana.

“Dengan kemampuan bahasa Jermanku yang minim, aku pakai bahasa Inggris dan dapat melakukan aktivitas seperti biasanya,” ujarnya.

Namun, ketika Tovi menjalani sekolah di sana, dia mengalami sedikit kendala karena pembelajaran seratus persen menggunakan bahasa Jerman.

“Untuk memahami pelajaran, saya harus memberikan usaha lebih daripada siswa dari Jerman karena mereka hanya mendengarkan dan akan memahaminya. Sedangkan saya harus mendengarkan dan di rumah melakukan penerjemahan. Banyak teman Jerman saya yang membantu saya di tahun pertama, dan itu sangat membantu,” ujarnya.

Kegiatan praktik sebagai koki, Tovi sempat mengalami kendala. “Ketika kerja, ada rasa lelah dan rekan kerja yang kurang enak. Beruntung saya mendapati pimpinan yang baik sehingga saya tidak mendapatkan stres darinya,” ujarnya.

Tovi saat menjalani magang sebagai koki. Foto: Istimewa

Pengalaman Kerja

Selama mengikuti kegiatan Ausbildung di bidang gastronomi sebagai koki, Tovi tidak hanya mengurus hal yang berkaitan dengan kegiatan memasak.

“Kita juga belajar bagaimana caranya melakukan service dan pembukuan,” ujarnya.

Pengalaman kerja menjadi hal yang didapatkan oleh Tovi ketika dirinya mengikuti kegiatan Ausbildung.

“Pengalaman kerja yang didapatkan ketika di Jerman dan di Indonesia jauh berbeda. Saya menjumpai orang-orang yang langsung bekerja di Jerman attitude kerjanya all out. Berbeda dengan orang yang bekerja di Indonesia terlebih dahulu cenderung lebih santai,” ujarnya.

Tovi juga merasakan keuntungan ketika menjalani program ini karena dirinya bisa jalan-jalan, mencoba makanan yang tidak tersedia di Indonesia, serta mendapatkan koneksi pertemanan dari berbagai macam negara.

“Sebelum saya berangkat ke Jerman, saya sudah memiliki teman dari berbagai negara. Ketika di sini, saya mendapatkan teman yang jumlahnya tiga sampai empat kali lipat jauh lebih banyak sekarang koneksi, seperti teman-teman dari benua Afrika, Eropa, dan lain-lain” ujarnya.

Tovi merasa senang ketika dirinya dapat mengikuti program Ausbildung setelah lulus SMA di umur 18 tahun. Tovi berencana lanjut bekerja dan mengikuti pendidikan sarjana setelah mengikuti program Ausbildung. (*)

Kontributor: Nico Prakasa Anandadea, mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

1 Comment
  1. Erika says

    Kak Tovi, bolehkah bertanya lebih lanjut ttg ausbildung di jerman? Anak saya ini mau lulus SMA dan berminat ausbildung di Jerman lewat jalur mandiri tanpa agen. Mungkin bisa berbagi pengalaman utk anak saya. Bisa dihubungi dimana ya? Makasih sebelumnya. GBU.

Leave A Reply

Your email address will not be published.