Lewat Pesparani, Gubernur Maluku Ajak Umat Katolik Bangun Persaudaraan

Kontingen Kalbar Optimis Juara

0 314

Katolikana.com, Ambon – Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional (Pesparani) pertama merupakan aktivitas masyarakat Katolik dalam bidang musik liturgi. Selain sebagai peristiwa gerejani, Pesparani juga merupakan peristiwa kebangsaan sekaligus sebagai karya agung dalam sejarah gereja Katolik.

Pesparani merupakan salah satu upaya pengembangan iman sekaligus mendorong pengembangan seni budaya bernafaskan iman Katolik dan pesta iman dalam bentuk ibadah syukur dan pujian kepada Allah, sekaligus sarana untuk meningkatkan kesadaran beragama, kehidupan iman dan takwa umat Katolik.

Bagi masyarakat Maluku, Pesparani jauh lebih bermakna karena membuktikan bahwa Ambon berbeda dibandingkan dulu, saat terjadi konflik berdarah bernuansa agama 20 tahun lalu.

Menurut Gubernur Maluku H. Said Assagaff, Pesparani Katolik menjadi sarana kampanye dan provokasi perdamaian Indonesia dan dunia. Pesparani juga dikatakan sebagai satu solidaritas umat beragama untuk semua tindakan dehumanisasi yang masih terjadi di belahan dunia.

“Pesparani erat kaitannya dengan falsafah budaya atau adat pelagandong di masyarakat Maluku, bahwa hidup bersaudara adalah suatu bentuk hikmat tertinggi di masyarakat yang konsepnya terintegrasi dan sepenanggungan dalam hal saling memberi tanpa pamrih. Hakekat dari semuanya adalah untuk memperkuat keragaman yang sebelumnya sempat terkoyak-koyak dalam satu konflik,” ujar Said.

Said menambahkan, Pesparani pertama ini juga merajut sekaligus mendorong umat Katolik di Indonesia untuk terus bertekun dan bertumbuh dalam iman dan taqwa, teguh merawat serta mengembangkan persaudaraan sejati dalam cinta tanah air, seperti tertuang dalam tema Pesparani yakni membangun persaudaraan.

 

Kontingen Pesparani dari Kalimantan Barat saat defile dari Gereja Katedral ke Lapangan Merdeka, Ambon, pada 27 Oktober 2018. Foto: Katolikana.com/Petrus Heri Sutopo

 

Kontingen Kalbar Optimis
Kontingen Pesparani Kalimantan Barat optimis dapat merebut juara dari beberapa kategori lomba dalam Pesparani Nasional I.

Ditemui di sela persiapan penampilan paduan suara gregorian untuk wanita di Gedung Baileo Oikumene, Senin (30/10/2018), Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Daerah (LP3KD) Provinsi Kalimantan Barat, Ignatius Lyong menyatakan optimis Kalimantan Barat dapat meraih satu posisi juara dari semua nomor yang diikuti.

Menurutnya, sebagai yang pertama mengikuti kegiatan ini, Kalimantan Barat belum dapat berbuat banyak karena masih banyak mempelajari.

“Kita masih harus banyak belajar dari daerah lain. Selain itu banyak di daerah kita belum membentuk LP3KD dan belum mengadakan kegiatan. Selain mengikuti, kita memonitor kegiatan sebagai sarana evaluasi kita,” tambahnya.

Pelatih paduan suara gregorian dewasa Kalimantan Barat, Mering mengungkapkan keyakinannya atas penampilan tim paduan suara gregorian.

“Sudah maksimal, sudah yang terbaik dan sudah puncak dari latihan-latihan yang dilakukan selama ini. Selanjutnya kita serahkan kepada dewan juri,” ujarnya.

Terkait penampilan tim Kalbar, dirinya enggan membandingkan dan tetap meyakini telah memberikan yang terbaik untuk Kalbar.

“Saya tidak melihat atau membandingkan dengan peserta lain karena apa yang kita lakukan tidak sekedar menyampaikan power tapi doa dan ekspresi,” tandasnya. Mering meyakini, Kalbar dapat merebut posisi dalam paduan suara gregorian dewasa.

Laporan Petrus Heri Sutopo, kontributor Katolikana.com dari Ambon, sekaligus anggota kontingen dari Sintang, Kalimantan Barat.

Editor: Yohanes Widodo

Mantan jurnalis radio biro Palembang; Sonora, Elshinta, Trijaya, dan terakhir di RRI Sintang, Kalimantan Barat. Saat ini hidup sebagai wirausaha dan anggota FKUB Kabupaten Sintang.

Leave A Reply

Your email address will not be published.