Katolikana.com, Sleman — Secara umum wilayah Keuskupan Agung Semarang (KAS) rawan bencana alam, sehingga bencana bisa terjadi sewaktu-waktu.
Ada beberapa paroki di wilayah KAS yang setiap tahun berpotensi besar terdampak bencana, seperti bencana kekeringan di paroki-paroki area Gunung Kidul, bencana banjir di paroki-paroki area Pantura, misalnya Pati, dan sebagainya.
Bencana letusan Gunung Merapi juga mengancam paroki-paroki lingkar Merapi. Belum lagi terdapat bencana laten yang dapat muncul sewaktu-waktu yakni gempa bumi yang dapat mengancam seluruh paroki-paroki di KAS.
Hal itu disampaikan Direktur Karina KAS Romo Martinus Sutomo Pr di hadapan 28 relawan paroki di wilayah Keuskupan Agung Semarang (KAS) peserta pelatihan Standar SPHERE (Standar Internasional dalam Respon Kemanusiaan) di Kantor Karina KAS Pringwulung, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, Jumat-Minggu (16-18/10/2020).
Para peserta pelatihan terdiri dari relawan atau Tim Respon Bencana (TRB) perwakilan paroki-paroki dari empat kevikepan di KAS, yakni Kevikepan Semarang, Kedu, Surakarta dan Kevikepan Yogyakarta. Kegiatan juga diikuti para staf Karina KAS dan relawan, difasilitasi Karina KWI.

Idealnya Setiap Paroki Memiliki TRB
Romo Sutomo menambahkan, untuk itu setiap paroki di wilayah KAS idealnya memiliki relawan atau Tim Respon Bencana (TRB).
Ini mengingat wilayah tersebut rawan bencana alam, sehingga bencana bisa terjadi sewaktu-waktu. Di KAS, disebutkan, ada beberapa paroki yang sudah memiliki TRB Paroki.
“TRB Paroki itulah yang menjadi ujung tombak respon bencana ketika terjadi suatu bencana. Tanpa ada TRB paroki, maka dalam mengkoordinir respon bencana alam akan mengalami kendala,” tutur Romo Sutomo.
Jiwa Kerelawanan
Idealnya, lanjut dia, TRB paroki adalah orang-orang yang memiliki jiwa kerelawanan yakni mencintai dan mempunyai hati untuk kegiatan kemanusiaan.
Selain itu, TRB paroki semestinya memiliki pemahaman atau ilmu dan keterampilan dalam respon bencana agar respon bencana dapat berjalan efektif, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat kebutuhan.
Gereja KAS memiliki lembaga sosial kemanusiaan yang diberi mandat untuk mengkoordinir aksi sosial kemanusiaan terutama saat terjadi bencana alam, yakni Yayasan Karitas Indonesia Keuskupan Agung Semarang (Karina KAS).
Beberapa respon bencana telah dilaksanakan oleh Karina KAS termasuk respon bencana pandemi Covid-19 ini.
Salah satu peserta dari Kevikepan Semarang Soreng Pati mengaku dulu hanya sebatas tahu tentang bencana. Sekarang dia makin tahu standar dalam tanggap bencana sesuai buku kitab (buku SPHERE).
Kontributor: Bambang Sugiharto, dari Yogyakarta

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.