Yuk, Ziarah di Tengah Pandemi: Goa Maria Sendang Jatiningsih Yogyakarta

0 1,448

Katolikana.com—Di masa pandemi Covid 19 ini, perayaan misa kudus di Gereja dibatasi. Meski demikian, ada alternatif lain bagi umat yang menaruh minat pada berbagai macam kegiatan devosi, salah satunya ziarah ke Goa Maria.

Pertanyaannya, apakah umat bisa melaksanakan ziarah di tengah wabah? Tempat ziarah mana saja yang bisa dikunjungi? Protokol kesehatan macam apa yang harus ditaati?

Goa Maria Sendang Jatiningsih

Katolikana.com mencoba mengunjungi beberapa tempat ziarah yang berlokasi di sekitar kota Yogyakarta guna mendapatkan informasi mengenai protokol berziarah di tengah pandemi yang diterapkan di berbagai tempat ziarah tersebut, mulai dari Goa Maria Sendang Jatiningsih.

Sendang Jatiningsih adalah tempat ziarah yang tidak asing bagi umat Katolik Yogyakarta dan sekitarnya.

Berlokasi tepat di tepi Sungai Progo, Jatiningsih menawarkan suasana yang rindang, namun relatif mudah dijangkau dengan akses jalan yang mudah.

Jatiningsih sendiri berasal dari kata jatining asih, yang berarti kasih yang sejati, merujuk pada kasih Ibu Maria sendiri yang tanpa batas.

Kasih yang tanpa batas itu tampak, misalnya, dengan menerima semua orang yang datang kepadanya, baik umat Katolik maupun non-Katolik.

Saat saya berziarah ke Jatiningsih baru-baru ini, tampak beberapa wanita berkerudung di tempat ini, baik di area warung maupun area Goa Maria.

Akses ke Goa Maria

Akses menuju Goa Maria Sendang Jatiningsih cukup mudah. Dari Tugu Jogja, Anda hanya perlu menempuh perjalananan ke arah barat menyusuri Jalan Godean.

Papan penunjuk arah menuju Sendang Jatiningsih dapat Anda temukan beberapa saat setelah Gereja Klepu.

Jatiningsih relatif mudah dicapai bagi para peziarah yang berasal dari Magelang, Semarang, maupun Purworejo.

Cukup dengan melintasi jalan raya Kalibawang-Sentolo hingga perempatan Kenteng, lalu berbelok ke timur. Jalan masuk menuju Sendang Jatiningsih dapat ditemukan setelah jembatan Sungai Progo.

Patung Salib di sekitar Goa Maria Sendang Jatiningsih. Foto: Agustinus Rosario

Protokol Memasuki Goa Maria

Tiba di lokasi, peziarah akan langsung disambut dengan suasana yang teduh dan rindang karena banyak pohon yang tumbuh di sekitar Goa Maria.

Setelah memarkir kendaraan di tempat yang telah tersedia, peziarah dapat langsung menuju pintu masuk untuk melakukan check in serta pemeriksaan suhu.

Kebetulan, saat saya berziarah, tidak terlalu banyak pengunjung yang datang, sehingga tidak tampak adanya antrean.

Tak ada salahnya bila Anda menyempatkan waktu mengunjungi kios-kios yang terdapat di sekitar pintu masuk untuk sekadar membeli lilin ataupun perlengkapan rohani lainnya.

Kedatangan Anda pastilah disambut dengan sukacita para pedagang yang tentu saja mengharapkan rezeki di tengah pandemi ini.

Altar tempat mempersembahkan Misa Kudus. Foto: Agustinus Rosario

Memasuki area Gua Maria, tempat doa yang disediakan cukup luas. Peziarah dapat berdoa di depan Gua Maria, di pendopo, atau bahkan di depan altar.

Peziarah juga dapat beradorasi di kapel yang terletak di belakang gua Maria. Perlu dicatat: jangan memindah kursi plastik yang telah disediakan oleh pihak pengelola. Hal ini terkait dengan pengaturan jarak yang dilakukan untuk meminimalisir risiko penyebaran virus corona.

Usai berdoa, peziarah dapat mengambil air sendang yang dialirkan melalui keran-keran yang tersedia di dekat gua Maria.  Tidak ada protokol khusus dalam hal ini.

Jika dirasa sudah cukup, peziarah dapat meninggalkan area gua Maria dengan mengikuti petunjuk yang dibuat pengelola, yakni dengan mengambil jalan memutar yang langsung membawa ke tempat parkir.

Secara umum, tidak ada protokol khusus jika Anda ingin berziarah ke Sendang Jatiningsih.

Yang berbeda hanya prosedur pengisian buku tamu, pengecekan suhu, pengaturan tempat berdoa, serta penyesuaian alur keluar-masuk area gua Maria.

Posisi duduk berjarak dan sudah diatur oleh pengelola. Foto: Agustinus Rosario)

Protokol Perlu Ditaati

Sayangnya, protokol yang termasuk longgar tersebut masih kurang ditaati oleh beberapa peziarah. Saya mengamati ada yang memindahkan kursi dan keluar melalui pintu masuk.

Setelah puas berziarah, sempatkanlah untuk mengunjungi warung-warung makan yang banyak terdapat di sekitar gua Maria, atau mengunjungi berbagai objek wisata di Kulonprogo yang muali banyak dibuka untuk umum.

Kedatangan kita pastinya memberi kontribusi bagi bangkitnya ekonomi di sektor pedagang kecil. Namun, jangan lupa. Tetap patuhi protokol kesehatan, ya!

Kontributor: Agustinus Rosario, dari Yogyakarta.

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.