Beke Helena Selalu Melibatkan Tuhan dalam Bisnis

Beke Helena Huar Noning adalah pemilik Nasi Lemak 295. Perempuan asal Tangerang ini menjalankan bisnis dengan selalu melibatkan Tuhan.

0 304

Katolikana.com—Berawal dari membuka lapak di Pasar Ramadhan 2019, Beke Helena Huar Noning berkenalan dengan pedagang lain. Dari situ ia bertukar cerita dan pengalaman dengan sesama pedagang.

Lalu ia mengikuti pelatihan via Zoom yang diadakan salah satu aplikasi ojek online. Mulailah Beke menekuni bisnis.

Kini ia memiliki dua warung di dua foodcourt Jogja, yakni di Seturan Kuliner (Sekul) dan Jogja Paradise di Jalan Magelang.

Nasi Lemak

Nasi Lemak adalah jenis nasi yang dimasak dengan santan kelapa, dihidangkan dengan ikan teri, lauk pauk, sambal, dan lalapan.

Beke mencantumkan nama Nasi Lemak 295 agar pelanggan mudah menemukan produknya di mesin pencari. Angka 295 merupakan tanggal bisnis ini dimulai yaitu 29 Mei.

Mengapa Nasi Lemak? Beke dan temannya ingin menjual makanan yang belum banyak dijual saat itu. Mereka pun terlintas untuk berjualan Nasi Lemak.

Beke Helena. Foto: Facebook

Perjalanan Bisnis

Beke menggambarkan perjalanan bisnisnya laiknya pepatah: “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.”

Ia mulai membuka bisnisnya saat masih kuliah semester awal.

Ia pernah menjual Lok-Lok atau jajanan terdiri daging dan sayuran, biasanya ditusuk seperti sate. Ia rela tidak nongkrong dengan teman-temannya dan bekerja setelah pulang kuliah.

Ia bahkan merasa teman-temannya makin berkurang karena ia sibuk bekerja. Cuaca panas dan hujan pun diterjang Beke. “Hujan kehujanan, panas kepanasan. Sial banget hidupku dulu.”

Bisnis yang dijalani Beke ini awalnya hanya sebuah keisengan. “Saya iseng jualan tempura di Pasar Ramadhan UGM dua tahun lalu,” kenang Beke.

Lalu ia diajak sesama pedagang untuk membuka lapak di Sunday Morning (SunMor) Yogyakarta. Pelanggan pun mulai banyak hingga Beke mulai mencari kios tetap. Dari situ, timbul keseriusan Beke untuk berbisnis.

Setelah memiliki kios di Seturan Kuliner (Sekul) timbul permasalahan lain: pelanggan. Ia memiliki sedikit pelanggan walau menu yang dijualnya variatif, ditambah persaingan di food court yang cukup tinggi.

Lama-lama ia merasa bisnis yang dijalaninya tak berkembang. Ia dan rekannya memutar otak dan lahirlah Nasi Lemak 295.

Melibatkan Tuhan

Beke harus mulai dari awal, dari mencari pelanggan, promosi, dan lain-lain. Namun ia tetap tekun dan berinovasi dengan turut melibatkan Tuhan.

Suatu hari, Beke menghadapi kebingungan. Kartu kreditnya jatuh tempo. Ia harus bayar karyawan dan sewa kios. Padahal, saat itu bisnis sedang sepi, dan ia tidak punya uang sebanyak itu.

Alih-alih menghindar dan marah pada Tuhan, Beke malah berdoa dan berserah pada Tuhan. “Aku sudah menyerah. Aku kapok, Tuhan,” ucapnya.

Keesokan harinya, warung dibuka dengan penuh harapan. Semua bahan sudah siap. Hari itu, Tuhan berkati usaha Beke. Semua dagangannya habis.

Ia dapat melunasi kartu kredit, membayar karyawan dan biaya sewa kios, bayar kuliah, bahkan masih ada sisa.

Semua kebingungan Beke lenyap seketika. Beke tak percaya, Tuhan mengulurkan tangan-Nya saat dia membutuhkannya.

Makin maju bisnis Beke, makin banyak rintangan menghampiri. Suatu kali bisnisnya mendapat tuduhan pakai pesugihan, bahkan dibuat konten.

Beke tak terlalu ambil pusing. Ia percaya, nantinya orang lain yang akan menilai. Hingga kini, tuduhan itu tak terbukti. Bisnis Beke justru makin maju.

Kala masalah datang menghampiri, Beke tak menjauh dari Tuhan. Bahkan ia makin berserah dan percaya kepada-Nya.

“Aku percaya Tuhan. Tuhan tahu tujuanku baik. Aku percaya Dia selalu menolong dalam keadaan apa pun. Nyatanya, saat kebingungan tak ada jalan keluar, Tuhan pasti kasih jalan.”

Berkat di Kala Pandemi

Tahun 2020, di kala semua orang merasa berat, Beke malah merasa dapat berkat luar biasa.

“Pandemi Covid-19 ini tidak melulu soal pandemi atau bencana, tapi masa sulit seperti ini Tuhan memberi aku berkat luar biasa.”

Bisnis yang dia geluti mulai ramai dan dikenal banyak orang. Ia pun mulai menambah karyawan. Di luar dugaan, omsetnya kini mencapai 50 juta/bulan, memiliki lima karyawan dan punya cabang.

Beke bersyukur atas pemberian Tuhan. Kini Beke tinggal menuai apa yang telah ditanam. Pengorbanan, peluh, dan tangis mulai terbayar.

Beke berpesan untuk selalu bekerja keras dan melibatkan Tuhan dalam hal apa pun.

“Jangan pernah menyerah, terus berjuang, dan libatkan Tuhan dalam bisnismu. Minta apa yang kamu mau. Selagi tujuannya baik, Tuhan pasti menolong,” ucapnya.**

Kontributor: Cleodona Annice Purwanto, anggota Katolikana Muda.

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.