Katolikana.com—Memeriahkan malam tirakatan hari ulang tahun ke-94 Paroki Santa Theresia Lisieux Boro, Komsos Boro menggelar live streaming Slawatan Katolik (Slaka) dengan penampilan tim Seni Slaka Keluarga Nazaret Kalirejo.
Live streaming ini disiarkan langsung dari Komplek Peziarahan Makam Romo Prennthaler SJ, Jumat (30/9/2021) pukul 19.30 WIB.
Perayaan kali ini mengusung tema sumarah, manembah, gumregah atau berserah diri, bersujud pada-Nya dan bangkit berkarya.
Baca juga: Mengenang Jejak Karya Romo Prennthaler, SJ di Kawasan Bukit Menoreh, Kulon Progo

Seni dan Tuntunan
Pastor Paroki Boro Romo Subyantara Putra Perdana, Pr mengungkapkan umat Boro memiliki tradisi rutin setiap Malam Jumat Kliwon berupa tirakatan berdoa dan pertunjukan Seni Slaka di Taman Doa Romo Prennthaler SJ.
“Tidak hanya seni, tapi juga tuntunan karena nanti kita akan menyaksikan Seni Slaka yang menjadi salah satu sarana pewartaan yang dikembangkan oleh Romo Prennthaler,” ujar Romo Subyantara.
“Hingga kini, ada beberapa kelompok yang nguri-nguri atau melestarikan,” tambah Romo Subyantara.
Penampilan Slaka diawali dengan melantunkan lagu pujian Rama Kawula diikuti Kidung Jawa lainnya.
Slaka menjadi bentuk pujian kepada Allah Bapa dan kebanggaan akan Yesus Kristus sekaligus sarana pewartaan.
Slaka berupa alunan syair dengan musik yang muncul dari Keting, Kempyang, Kempul, dan Jedor (kendang). Slaka kadang dipakai mengiringi alunan syair yang diambil dari Alkitab, khususnya mazmur.
Akulturasi Seni Islam
Slawatan Katolik muncul pertama di wilayah Kalibawang di awal abad 20 oleh Bruder Mt Tirtosunarto, SJ.
Seni Slaka merupakan sebuah akultrasi seni Islam dalam pewartaan agama Katolik. Alat musik dan iramanya sama seperti Sholawatan atau sering disebut ‘tembangan saudara Muslim’.
Berbagai prosesi perayaan digelar secara sederhana sesuai kondisi pandemi. Meski tak semeriah seperti tahun-tahun sebelumnya, berbagai rangkaian acara sederhana ini menjadi tanda ungkapan syukur.
Umat yang menyaksikan lewat streaming di YouTube turut memberikan ucapan sukacita, baik umat dari Boro maupun dari luar kota.
“Dari Tangsel, saya ikut menyaksikan juga bersukacita atas HUT Paroki Boro ke 94,” tutur akun Robertus Suparya dalam live chat.
Komsos Boro juga menjual totebag bergambar sketsa Romo Prennthaler dengan tiga bonus berisi Pepujian Adi produksi Komsos Keuskupan Agung Semarang, Film Pedibus Apostolorum, dan Buku Jejak Langkah Rasul Agung tentang kisah perkembangan iman di Paroki Boro.
Paket ini dibandrol seharga Rp100.000, dan dapat dipesan melalui akun Instagram @gerejaboro.**

Mahasiswa Public Relation ASMI Santa Maria Yogyakarta