Yohanes Paulus I Segera Dibeatifikasi, Paus Fransiskus Mengakui Mukjizat Kesembuhan yang Dikaitkan Dengannya

Albino Luciani atau Yohanes Paulus I menjabat sebagai paus selama 33 hari pada 1978.

0 422

Katolikana.com—Pihak Vatikan, pada Rabu (13/10/2021) lalu mengumumkan bahwa Paus Yohanes Paulus I, yang menjabat sebagai paus selama 33 pada 1978, akan segera dibeatifikasi.

Paus Fransiskus mengakui mukjizat yang dikaitkan dengan paus terakhir dari Italia ini, dan dalam waktu dekat akan dinobatkan menjadi orang kudus.

Sosok yang Rendah Hati

Dilansir dari Vatican News Yohanes Paulus I, atau Albino Luciani, lahir pada 17 Oktober 1912 di Canale d’Agordo, provinsi Belluno.

Dia adalah putra seorang pekerja sosialis yang bekerja sebagai emigran di Swiss.

Sejak kecil, Luciani sudah bertekad untuk menjadi pastor. Dalam sebuah surat yang ditulis oleh ayahnya kepada Luciani, ia diberi izin untuk masuk seminari.

“Saya berharap ketika kamu menjadi imam, kamu akan berada di pihak orang miskin, karena Kristus ada di pihak mereka,” tulis ayahnya.

Kata-kata inilah yang Luciani praktekkan sepanjang hidupnya.

Luciani ditahbiskan menjadi imam pada 1935, lalu pada tahun 1958 ia diangkat sebagai uskup Vittorio Veneto.

Luciani memilih kata humilitas (kerendahan hati) untuk lambang keuskupannya.

Ia seorang pemimpin gereja yang bijaksana, teguh dalam iman, terbuka dari sisi sudut pandang sosial, dan dekat dengan orang miskin dan pekerja.

Ia adalah sosok yang tegas dalam hal korupsi. Hal ini tampak saat terjadi skandal ekonomi di Vittorio Veneto yang melibatkan salah satu imam.

Dalam hal pastoral, ia secara khusus menekankan tema belas kasihan.

Albino Luciani terpilih menjadi paus pada Agustus 1978, menggantikan Paulus VI.

Tetapi sebulan setelahnya, tepatnya pada 28 September 1978, Paus Yohanes Paulus I meninggal.

Ia ditemukan tak bernyawa oleh biarawati yang membawa kopi ke kamarnya setiap pagi.

Meski hanya beberapa minggu menjadi paus, ia mampu menyentuh hati jutaan orang karena kesederhanaan, sikap rendah hati, kata-katanya untuk membela kaum kecil, dan senyumannya.

Paus Yohanes Paulus I sering dijuluki ‘The Smiling Pope’. Foto: vaticannews.va

Kematiannya yang tiba-tiba memunculkan sejumlah teori konspirasi yang ditulis dalam bentuk buku dan produksi film.

Reputasi kesucian Paus Yohanes Paulus I pun menyebar cepat. Banyak orang berdoa dan mendoakannya.

Banyak orang awam bahkan para uskup Brasil mengusulkan proses beatifikasi, sebuah proses panjang yang kini akan selesai.

Paus Yohanes Paulus I digantikan oleh Yohanes Paulus II, orang ketiga yang memegang gelar paus pada tahun 1978.

Paus Yohanes Paulus II menjabat sebagai paus hingga 2005, merupakan salah satu periode terpanjang dalam sejarah kepausan.

Pendasaran Beatifikasi

Mukjizat pertama yang dikaitkan dengan Yohanes Paulus I, yakni penyembuhan seorang gadis muda yang sakit di Buenos Aires pada 2011.

Paus Fransiskus mengesahkan keputusan yang mengakui mukjizat tersebut.

Kongregasi Penggelaran Kudus, yang mengawasi proses kanonisasi, dalam sebuah pernyataan mengatakan:

“Hubungan sebab akibat antara doa Yang Mulia Yohanes Paulus I dan kesembuhan gadis muda itu diakui.”

Gadis 11 tahun tersebut mengidap penyakit radang ensefalopati serius, sekaligus menderita pneumonia bronkial.

Pastor di rumah sakit mengusulkan kepada ibunya agar mereka berdoa kepada Yohanes Paulus I.

Doa mereka dan doa para perawat ICU, secara khusus ditujukan kepada Paus Luciani. Dalam permohonannya, mereka merujuk pada Albino Luciani (Yohanes Paulus I).

Setelah beberapa hari, gadis itu mulai pulih hingga dia kembali ke kebugaran fisik dan psikologis yang penuh.

Komisi dokter di Vatikan pada 2019 menyatakan bahwa tidak ada penjelasan ilmiah untuk kesembuhannya.

Proses Beatifikasi

Tahun 2003, kampanye untuk kanonisasi Yohanes Paulus I dimulai. Namun, kampanye itu belum berhasil karena postulator yang telah mengerjakan kasusnya kesulitan mengumpulkan bukti dan dokumen dalam dua dekade setelah dia meninggal.

Untuk diangkat sebagai orang kudus, perlu satu keajaiban lagi yang dikaitkan dengannya.

Jika proses ini berjalan, hampir semua paus yang memerintah sejak akhir 1950-an akan menjadi orang suci di bawah pengawasan Paus Fransiskus.

Yohanes Paulus II dan Yohanes XXIII dinyatakan sebagai santo pada tahun 2014, sedangkan Paulus VI menerima kehormatan tersebut pada tahun 2018.

Kini, Paus Yohanes Paulus I makin mendekati gelar Santo, setelah dekrit pemberian gelar sudah disetujui oleh Paus Fransiskus.**

Kontributor: Sonang Rifaldi Malau, anggota Katolikana Muda

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.