Ignatius Slamet Rijadi Menjadi Katolik Setelah Menang Perang

Slamet Rijadi dibaptis pada 24 Desember 1949 saat usianya 22 tahun.

0 775

Katolikana.comIgnatius Slamet Rijadi lahir di kota Surakarta, 26 Mei 1926. Ia wafat pada 4 November 1950 dengan pangkat terakhir Brigadir Jenderal TNI.

Wafatnya Ignatius Slamet Rijadi meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Indonesia.

Ignatius Slamet Rijadi merupakan pahlawan nasional Indonesia yang taat agama dan selalu menjunjung tinggi serta mempertahankan persatuan Indonesia sampai akhir hayatnya.

Ketika lahir, ia diberi nama Soekamto, lalu diganti menjadi Slamet dan diikuti nama akhirnya, yaitu Rijadi.

Brigadir Jenderal TNI Ignatius Slamet Rijadi saat sedang bertugas. Foto: inews.id

Tertarik Agama Katolik

Brigadir Ignatius

Ketertarikannya pada agama Katolik muncul saat Slamet Rijadi mendengarkan alunan lagu di salah satu gereja. Momen itu terjadi saat kondisi Indonesia sedang berperang dengan negara Belanda.

Buku Sejarah Gereja Katolik Indonesia mencatat, tahun 1948, Slamet Rijadi sempat mengucapkan ujaran kepada ajudannya, Djaka Moeljana.

“Kalau selamat dan menang mari kita ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan masuk Katolik dan baptis,” ujarnya.

Slamet Rijadi dan Djaka Moeljana bersungguh-sungguh untuk berpindah agama menjadi Katolik dan dibaptis.

Mereka melakukan niatnya tiga hari sebelum pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda atau tepatnya pada akhir 1949.

Slamet Rijadi dan Djaka Moeljana melakukan proses perpindahan agama Katolik sekaligus proses pembaptisan di sebuah gereja di kota Solo.

Slamet Rijadi dibaptis pada 24 Desember 1949 saat usianya 22 tahun. Setelah dibaptis, namanya bertambah menjadi Ignatius, lengkapnya Brigadir Jenderal TNI Ignatius Slamet Rijadi.

Brigadir Jenderal TNI Ignatius Slamet Rijadi gugur pada 4 November 1950 di kota Ambon. Ketika itu, dia sedang menjalankan operasi penumpasan Republik Maluku Selatan (RMS) di kota Ambon.

Sosok Inspiratif

Aldio

Alumnus Universitas Atma Jaya Aloysius Aldio merasa yakin bahwa sosok-sosok pahlawan nasional Indonesia itu sangat gagah berani.

“Mereka tidak pernah takut mengorbankan nyawa untuk kemerdekaan Indonesia,” ujar Aloysius Aldio.

Aloysius menambahkan, Brigadir Jenderal TNI Ignatius Slamet Rijadi adalah sosok pahlawan nasional Indonesia yang menginspirasi dirinya.

“Ignatius Slamet Rijadi adalah sosok pahlawan yang bertanggung jawab dan menepati janji untuk berpindah agama menjadi Katolik dan dibaptis,” ujarnya.

Kontributor: Nathania Angela Hartono

Leave A Reply

Your email address will not be published.