Rumah Indhise di Kotagede, Rumah Bersejarah yang Nyaris Terlupakan

Sebutan ‘rumah pocong Sumi’ muncul dari produser program TV.

0 631

Katolikana.com—Rumah Indhise di Desa Jagalan, Kotagede, Bantul, Yogyakarta, punya kenangan tersendiri bagi Nono.

Menurut Nono, rumah ini merupakan rumah peninggalan yang dibangun tahun 1860. Pemilik pertama adalah keluarga saudagar kaya raya bernama Atmo Sudigdo.

Ibu Atmo Sudigdo ini memiliki lima orang anak, salah satunya bernama Muhammad Rasidi yang menjadi menteri agama pertama di Indonesia.

Omah Indhise

Rasidi sudah menetap di rumah ini sejak lahir, kemudian memutuskan pindah ke Mesir untuk melanjutkan studinya sekaligus menjabat menjadi duta besar di Mesir selama tiga tahun.

Infografis
Setelah kembali ke Indonesia untuk dilantik menjadi menteri, Rasidi menetap di Jakarta dan saudara kandungnya pindah ke luar kota dan luar negeri.

Pindahnya anggota keluarga Rasidi membuat rumah ini kosong sejak 1946 hingga kini.

Melihat rumah ini terbengkalai, Nono pun tergerak hatinya untuk meminta izin membersihkan rumah ini di tahun 2006.

Tak disangka setelah kondisi rumah ini dibersihkan, Nono didatangi sekelompok orang kru salah satu stasiun TV dengan salah  satu host terkenal.

Kedatangan stasiun TV ke rumah tersebut ternyata membawa dampak. Kedatangan stasiun TV tersebut awalnya untuk keperluan acara mereka di Rumah Indhise.

“Saya meminta izin ke Pak Lurah dan warga sekitar. Kebetulan mereka mengizinkan rombongan TV tersebut mengambil gambar di sini. Itu kita mulai jam 23.00 dan baru selesai  pukul 02.00. Itu yang kesurupan banyak banget,” jelas Nono.

Ternyata tak hanya sekali stasiun TV tersebut mendatangi Rumah Indische hanya untuk membuat konten.

Terhitung enam kali mereka mendatangi rumah tersebut dan disambut oleh ‘Mbak Sumi’.

‘Mbak Sumi’, sang ‘penunggu’ bangunan lawas tersebut merasuki rombongan dan menjadi faktor mengapa rumah ini disebut dengan ‘rumah pocong Sumi’.

“Jadi sebenarnya sebutan ‘rumah pocong Sumi’ ini bukan dari saya, tapi dari rombongan tersebut yang akhirnya dikenal oleh masyarakat Indonesia,” ujar Nono.

Viralnya rumah ini menarik banyak orang untuk ikut serta membuat konten Youtube pada malam hari.

Nono merasa banyak konten Youtube yang membahas sisi mistisnya saja, namun sejarah dari keluarga Rasidi seakan tertutup.

Akhirnya, Nono memutuskan untuk tidak lagi memperbolehkan mengambil video untuk keperluan Youtube.

Nono bercerita di Desa Jagalan memang terdapat sejumlah situs bersejarah. Maka dari itu, pemerintah menjadikan tempat-tempat tersebut menjadi cagar budaya dan tempat wisata di Desa Jagalan Yogyakarta.

Lambang garuda terpampang sebagai interior rumah.

Tak dimungkiri bahwa bangunan Belanda kuno ini memiliki sisi mistis. Rumah ini dipercaya dijaga oleh beberapa makhluk tak kasat mata seperti Mbak Sumi, Mbak Ayu dan Simbah.

Nono menambahkan bahwa penunggu-penunggu di rumah ini sebenarnya memiliki aura positif dan tidak suka mengganggu.

“Mereka hanya akan merasa terganggu jika pendatang atau wisatawan berperilaku tidak sopan serta tidak mengucapkan permisi saat memasuki bangunan tersebut,” ujar Nono.

Nomo mengakui memang beberapa kali pernah mengalami kejadian yang kurang mengenakan.

Jendela bagian luar dari Rumah Indhise.

“Waktu itu pernah saya tiba-tiba ditelpon Pak Lurah karena ada lima anak kesurupan. Waktu itu mereka ingin bermain di sini tetapi saya lagi memancing. Mereka memanjat pagar karena pagar pendek. Mereka masuk tanpa permisi. Alhasil, kelima anak tersebut kerasukan masal di sini,” sambung Nono.

Rumah Indische hingga kini masih terbuka untuk pengunjung. Nono mematok waktu pukul 08.00-17.00 jika ingin berkunjung.

Pengunjung tidak dipungut biaya. Namun, jika pengunjung atau wisatawan ingin memberi seiklasnya, Nono menyediakan tempat berupa tempat bekas kotak surat di sisi depan bangunan.

“Dana yang terkumpul akan digunakan untuk merawat Rumah Indische agar tetap terlihat cantik,” pungkasnya. (*)

Kontributor : Renata Martatiana, Christian Richo Harianto, Ivana Elma, Kezia Zamar Ndoen

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.