Yubileum 75 Tahun, Umat Bentangkan Poster Leo Boersma OFM, Perintis Gereja Katolik Waghete

Sejak didirikan oleh Pastor Leo Boersma, OFM, Gereja Katolik Santo Yohanes Pemandi Waghete tidak pernah mengalami kekosongan imam untuk pelayanan misa. Kini di bawah pengawasan pastor ordo Serikat Yesus (SJ).

1 351

Katolikana.com, Deiyai – Ribuan umat Katolik dari Dekenat Tigi, Paniai, dan KAMAPI berbondong-bondong menuju Gereja Katolik Santo Yohanes Pemandi Waghete, Kabupaten Deiyai merayakan pesta yubileum ke-75 tahun berdirinya gereja tersebut pada Selasa (25/6/2024).

Pemandangan yang menarik dari ribuan umat yang hadir, sekelompok umat Katolik dari Stasi Okomokebo dengan antusias berjalan dengan membawa alang-alang yang menggambarkan simbol pembangunan gereja perdana di Dekenat Tigi.

Hal yang menarik lagi adalah umat membawa poster ukuran mini ukuran mini  bergambar foto Pastor Leo Boersma OFM sebagai seorang imam perintis pertama yang membuka Gereja Katolik Paroki Waghete, yang berkedudukan di Okomokebo pada tahun 1949-1957.

Seraya mengucapkan selamat dan terima kasih atas perayaan pesta yubileum ke-75 tahun Gereja Katolik Santo Yohanes Pemandi Waghete, mereka juga ingin menunjukan momen bersejarah bahwa mereka telah menjadi bagian penting dalam pendirian Gereja Katolik wilayah Meeuwo di Tigi.

Selain poster, pesta yubileum ini menarik karena masing-masing kelompok umat dari stasi-stasi dari berbagai wilayah menyediakan makanan sesuai dengan masakan khas tradisi masyarakat pegunungan Papua, yang dimasak dengan istilah bakar batu.

BACA: Yubileum 75 Tahun Gereja St. Yohanes Pemandi Waghete, Marten Kuayo, Pr: Gereja Katolik dan Pendidikan Berjalan Bersama

 

Sebuah lukisan simbol Gereja Katolik Santo Yohanes Pemandi Waghete dipajang di depan panggung pesta yubileum ke-75 tahun pada Selasa (25/6). (Foto: Marinus Gobai/katolikana.com)

 

Sejarah Gereja Katolik Santo Yohanes Pemandi Waghete

Poster berukuran kecil bergambar Pastor Leo Boersma, OFM menarik perhatian. Lalu siapakah sebenarnya Leo Boersma dan bagaimana perannya dalam mendirikan Gereja Katolik di daerah Waghete, Deiyai?

Dalam seremonial perayaan pesta Yubileum ke-75 Tahun Gereja Katolik Santo Yohanes Pemandi Waghete, di hadapan ribuan umat, Katekis Paroki Waghete Bertus Takimai menjelaskan perjalanan sejarahnya, yang telah dituliskan dalam bentuk buku setebal 108 halaman.

“Saya bacakan sejarah ini dalam ringkasan sehingga buku ini, kami serahkan kepada ketua Muda-Mudi Katolik (Mudika) di Paroki Santo Yohanes Pemandi Waghete,” kata Bertus Takimai.

Dalam ringkasan sejarah, Pastor Leo Boersma, OFM dari Keuskupan Jayapura sebagai pastor perintis pertama. Pada waktu itu, wilayah pelayanannya mencapai Udadimi, Tigi Timur sampai dengan Ataidimi, Tigi Barat.

Pada tahun 1949-1957 Gereja perintis ada di Stasi Okomokebo sedangkan tempat tinggal Pastor Leo Boersma OFM di Odemakotu, Kampung Waghete II, Kecamatan Tigi.

Alasan Uskup Jayapura (dulu) memindahkan lokasi paroki dari Okomokebo ke Odemakotu Kampung Waghete II karena empat alasan.

Alasan pertama, di Kampung Okomokebo sering  tergenang air saat musim hujan. Alasan kedua, tempat membangun lapangan terbang tidak ada. Alasan ketiga, di Kampung Okomokebo, lokasi gereja tidak luas. Alasan keempat, karena tidak bisa melihat Kampung Deiyai.

Hasil pelayanan orang-orang Katolik dari Paroki Santo Yohanes Pemandi Waghete juga telah sampai di Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan. “Umat kami yang menetap disana dua orang putranya menjadi imam dari Keuskupan Jayapura,” kata Bertus Takimai.

Menurut ringkasan perjalanan panjang Gereja Katolik Santo Yohanes Pemandi Waghete, ungkap Bertus Takimai, awal Gereja Perintis sampai saat ini tidak pernah mengalami kekosongan dalam imam untuk pelayanan misa. Kini Gereja Katolik St. Yohanes Pemandi Waghete berada di bawah pengawasan pastor ordo Serikat Yesus (SJ).

Dari sekian pastor yang bertugas, Pastor C. Budiarto, SJ merupakan pastor paroki yang terlama bertugas di Santo Yohanes Pemandi Waghete dan berjasa dalam pembangunan gedung gereja yang telah didirikan swadaya oleh umat.

Pastor Budi juga telah memimpin delegasi umat untuk melakukan penggalangan dana pembangunan gereja di Jakarta. Salah satu paroki di Jakarta yang telah dikunjungi ialah Paroki Santa Anna, Duren Sawit. Delegasi ini juga mengumpulkan uang sebesar Rp500 juta.

Pembangunan gedung gereja baru Santo Yohanes Pemandi Waghete pun telah selesai dan diresmikan oleh Mgr. John Philip Gaiyabi Saklil, Pr. pada tahun 2018 lalu.

 

Editor: Basilius Triharyanto

Kontributor Katolikana.com di Paniai, Papua. Lahir di Ibumaida, Paniai, tahun 1989. Penulis bekerja di Komisi Keadilan dan Perdamaian Keutuhan Ciptaan Paroki Kristus Sang Gembala (KSG) Wedaumamo, Keuskupan Timika. Ia juga aktif di organisasi Pemuda Katolik Komisariat Cabang di Kabupaten Paniai.

1 Comment
  1. Yuli yogi says

    Mantap dan luar biasa, semoga gereja dan umat nya semakin jaya dlm pelayanan Tuhan 😇🙏

Leave A Reply

Your email address will not be published.