
Katolikana.com, Paniai — Badan pengurus Muda-Mudi Katolik (Mudika) Paroki St.Yusup Enarotali periode 2024-2027 menerima pemberkatan dan tugas perutusan Mudika dari pengurus tingkat pusat paroki, tingkat pengurus wilayah dan tingkat stasi, hari Minggu (22/9/2024) di Gereja Santo Yusuf Enarotali, Jalan Kamarel Iyaitaka, Enarotali, Paniai.
Pengurus Mudika yang bergerak dalam kelompok kategorial dari Komisi Kepemudaan Dekenat Paniai ini memberikan dampak positif dalam kehidupan menggereja.
Ketua Mudika terpilih Andreas Gobai mengungkapkan, pengurus Mudika terpilih berharap sebagai tulang punggung gereja maka tetap akan membangun komunikasi dan koordinasi baik itu dengan pihak pimpinan gereja baik itu Pastor Paroki, Dewan Paroki serta para pelayanan gereja dari delapan stasi yang ada di Paroki Santo Yusup Enarotali.
“Kami tidak bisa berjalan dalam tugas dan tanggung jawab baru ini. Orang tua kami, pembina kami ada terutama pengurus gereja maka itu kami tetapkan membangun komunikasi dan koordinasi yang baik untuk melakukan tugas kami sebagai anak, orang-orang mudah dalam gereja katolik,” ujar Andreas Gobai.
Andreas Gobai mengungkapkan, selama ini, pengurus lama sudah berkarya yang baik untuk gereja yang kami cintai ini maka kami akan melanjutkan jalan yang sudah ada.
“Selama ini komunikasi, koordinasi yang baik antara pihak pimpinan gereja dan pengurus serta anggota Mudika sehingga kami tetap menjaga komunikasi baik itu untuk semangat mudah untuk hidup menggereja,” tambah Andreas Gobai.
Oleh karena itu, tanpa pembina kami tidak berjalan sendiri semua proses kegiatan Mudika yang melibatkan Dekenat perlu pendampingan dari mereka maka kita tetap menjadi kelompok kategorial gereja yang hidup diantara kelompok kategorial yang lainnya.
“Kami akan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang akan melibatkan tingkat Dekenat Paniai serta kegiatan di tingkat wilayah dalam stasi-stasi,” lanjut Andreas.
Ringkasnya akan fokus Camping Rohani untuk dengan tujuan membangun gereja berbasis kearifan lokal serta membangun iman yang satu, Katolik dan Apostolik.
Pastor Agustinus Alus, Pr menyampaikan, hari ini kita melantik badan pengurus Muda-Mudi Katolik (Mudika), untuk itu kita perlu merefleksikan bagaimana kita melaksanakan segala tugas, dan tanggung jawabnya.
“Sebagai umat Allah, kita bekerja sama, persatuan, iman yang bertumbuh itu nilai yang sangat penting untuk membangun gereja dan kehidupan gereja dalam umat,” ujar Pastor Agustinus Alus, Pr.
Pastor Paroki Santo Yusup Enarotali juga mengingatkan kepada pengurus Mudika yang baru bahwa kerja yang sedikit tapi buang suara atau harus komunikasi yang baik antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya atau dalam paroki kita.
“Kita harus kerja sama, tidak boleh kerja sendiri-sendiri. Kami juga diberi tanggung jawab maka melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,” tambah Pastor Agustinus.
Pastor Agustinus mengatakan dalam pengurus juga jika ada persoalan perlu duduk bicara, seperti informasi-informasi tidak benar atau hoaks yang keluar di paroki kita atau dalam Mudika itu sendiri. Kita baku menjaga antara sesama kita itu penting dalam keluarga besar ini.
“Jika ada persoalan pun kita baku marah dalam paroki kita saja. Orang lain di luar menyusup memecahkan kami maka itu persoalan lain. Baku marah dalam kebaikan bersama itu lebih baik daripada hal tidak benar lalu sebarkan kemudian persatuan dan kesatuan kita runtuh atau mundur,” tambah Pastor Agustinus.
Dengan ini Mudika memberikan sikap hidup yang baik, sikap yang benar. Jangan ada dusta sesama kita bahwa kita ini begitu atau begini. Marilah kita budayakan mendengar dan berkarya. Untuk melaksanakan karya-karya sesuai dengan harapan kita maka perlu komunikasi, saling mendengar dan menghargai supaya bisa tercapai sesuatu karya dengan sebaik-baiknya.
Kita juga bersatu supaya banyak persoalan yang kita hadapi bisa kita menyelesaikan di dalam rumah sendiri. Tidak boleh menyelesaikan persoalan di luar supaya kita terima kedamaian yang baik dan juga buruk tetapi kita punya tujuan satu yaitu kebaikan. Kita mendapatkan hati yang membuahkan agar kita sehati, sejiwa untuk membangun gereja di paroki kita.

Melayani dengan Setia
Dalam homili Pastor Agustinus mengungkapkan, kita dituntut menjadi pelayan yang setia dalam karyanya. Kesetiaan dalam karya-karya membuahkan hasil yang berlimpah-limpah.
Hari ini kita belajar perumpamaan yang baik dari seorang anak kecil supaya hidup kita benar dan juga bahagia. Seorang anak kecil memegang kebenaran dalam hidup karena kesetiaannya.
Penderitaan yang diderita oleh orang baik, penganiayaan dialami oleh orang baik menjadi inspirasi dalam pelayanan dan karyanya.Pengalaman kehidupan kita berbeda-beda, sama seperti para murid-murid Kristus gereja mula-mula menjadi satu di mana mereka mewartakan kabar sukacita ke seluruh penjuru dunia.
“Tugas baru yang telah diberkati hari ini menjadi tanggung jawab dalam pelayanan untuk hidup menggereja di stasi-stasi dan paroki kita Santo Yusup Enarotali,” pungkas Pastor Agustinus Alus Pr. (*)

Kontributor Katolikana.com di Paniai, Papua. Lahir di Ibumaida, Paniai, tahun 1989. Penulis bekerja di Komisi Keadilan dan Perdamaian Keutuhan Ciptaan Paroki Kristus Sang Gembala (KSG) Wedaumamo, Keuskupan Timika. Ia juga aktif di organisasi Pemuda Katolik Komisariat Cabang di Kabupaten Paniai.