
Katolikana.com, Medan — Pada hari Selasa (1/10/2024), sekitar 100 lingkungan dari 5 stasi yang ada di Paroki Santo Fransiskus Asisi, Padang Bulan, Medan, mengikuti perlombaan menghias dan mendekorasi patung Bunda Maria. Lomba hias patung Bunda Maria ini bertempat di dalam Gereja Katolik Paroki Padang Bulan.
Tampak puluhan patung Bunda Maria yang telah dihiasi oleh masing-masing lingkungan diletakkan berbaris untuk dinilai oleh Sr. Petronella Karo Sekali, KSSY, selaku tim juri, bersama dua orang suster lainnya.
Perlombaan ini dimulai pada pukul 15.00 WIB sebagai bagian dari upacara untuk menyambut Bulan Rosario di Paroki Padang Bulan, yang akan diawali dengan perayaan Ekaristi pada pukul 18:00 WIB. Semua hasil karya dari umat setiap lingkungan terlihat menarik, indah, dan dihiasi secara alami.
Lima Kriteria Penilaian
Menurut Sr. Petronella Karo Sekali, KSSY, kegiatan menghias patung Bunda Maria ini dapat meningkatkan kedekatan kita dengan Bunda Maria. Sr. Petronella mencatat bahwa semua karya yang ditampilkan nampak unik, menarik, dan indah. “Tim juri akan menghadapi tantangan dalam menentukan juara karena semuanya sangat baik,” ungkap Sr. Petronella.
Ia menjelaskan lima kriteria penilaian, yaitu: Keselarasan Warna, Kerapian, Harmonisasi, Kreativitas, dan Kesakralan. Masing-masing kriteria dari kelima kriteria itu diberi perhatian 20%. Tim juri juga mencatat adanya sedikit perdebatan mengenai penggunaan lilin, lampu, dan ornamen pendukung dalam penilaian.
Sr. Petronella berharap penilaian yang dilakukan oleh tim juri dapat objektif dan berlandaskan pada nilai kemanusiaan terhadap patung-patung yang dihiasi. “Ketika Tuhan berkarya dalam diri kami, kami percaya akan ada pilihan terbaik dari semua yang baik. Kegiatan ini merupakan awal yang baik untuk masa depan,” pungkasnya.
Setelah menyampaikan kriteria penilaian, tim juri melakukan penilaian secara cermat terhadap satu per satu Patung Bunda Maria yang telah dihias oleh tiap lingkungan.
Hasil penilaian akan diserahkan oleh tim juri kepada Pastor Paroki, dan para pemenang akan diumumkan pada saat penutupan Bulan Rosario, yaitu pada tanggal 31 Oktober 2024.
Tradisi Bulan Rosario
Sebelumnya, menurut surat edaran resmi paroki tertanggal 23 September 2024, Dewan Pastoral Paroki St. Fransiskus Asisi, Padang Bulan, Medan, bersama Pengurus Ibu-Ibu Paroki (PIK) mengadakan perlombaan menghias Patung Bunda Maria dengan ketentuan dan kriteria yang ditetapkan. Peserta terdiri dari seluruh umat di Lingkungan Paroki St. Fransiskus Assisi Padang Bulan Medan, dengan PIK Lingkungan sebagai penanggung jawab.
Setiap lingkungan hanya boleh menghias satu Patung Bunda Maria dengan ukuran 30–35 cm. Patung Bunda Maria dapat dihias menggunakan kain, lampu, bunga, dan pita, dengan penekanan pada daya tarik dan kesakralan.
Patung Bunda Maria juga bisa dipajang menggunakan wadah seperti meja kecil, dan setelah penilaian, patung akan dikembalikan kepada PIK Lingkungan.
Leo Semba, salah satu umat dari lingkungan St. Antonius Padua, Stasi St. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus – Perumnas Simalingkar, yang turut hadir menyaksikan lomba, menjelaskan bahwa proses dekorasi Patung Bunda Maria dibuat semenarik dan senatural mungkin, tanpa menghilangkan kesakralannya.
“Patung Bunda Maria yang telah dihias akan dikembalikan ke lingkungan untuk digunakan dalam doa Rosario setiap hari. Ini memang sudah menjadi tradisi, di mana setiap hari selama bulan Rosario, setiap lingkungan mengadakan kegiatan Doa Rosario dengan bahan-bahan yang telah disediakan,” tutur Leo. (*)
Editor: Ageng Yudhapratama

Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.