
Katolikana.com, Paniai — Serikat Kepausan Anak-Anak dan Remaja Misioner (Sekami) dari delapan paroki di Dekenat Paniai, Keuskupan Timika, menggelar kegiatan Temu Remaja dalam rangka merefleksikan Bulan Rosario Suci yang jatuh pada bulan Oktober. Bulan Rosario Suci dihayati oleh umat Katolik untuk mengenang peran Maria sebagai bunda penolong abadi.
Kegiatan temu SEKAMI berlangsung pada Sabtu-Minggu (5-6/10/2024). Selama 2 hari 1 malam para peserta berkumpul di Paroki St. Yusup Enarotali. Anton Gobai selaku Sekretaris Panitia Temu Remaja Sekami 2024 menyampaikan ucapan terima kasih banyak atas dukungan berbagai pihak, baik berupa dukungan moral maupun materi. “Hingga puncak kegiatan ini berlangsung aman sesuai target kami (selaku) panitia,” sebutnya.
Menurut Anton, peserta Temu Remaja Sekami Dekenat Paniai berasal dari masing-masing paroki yang ada di Dekenat Paniai, yaitu Paroki St.Yusup Enarotali, Paroki Salib Suci Madi, Paroki St. Fransiskus Asisi Epouto, dan Paroki St. Fransiskus Obano. Selain itu, masih ada Paroki St. Antonius Padua Yagai, Paroki Kristus Sang Gembala (KSG) Wedaumamo, Paroki Kristus Jaya Komopa, serta Paroki Kristus Sang Penebus (KSP) Dauwagu.
Tiap paroki lantas mengirimkan delegasinya sebanyak 25-50 orang. Sehingga diperkirakan ada 300 orang remaja dari delapan paroki tersebut yang saat ini tengah berkumpul untuk mengikuti Temu Remaja di Sekami Dekenat Paniai.
Menghafal Peristiwa Rosario
Setelah para peserta melakukan registrasi, kegiatan Temu Remaja diawali dengan ibadat pembukaan. Kemudian setelah ibadat selesai, kegiatan dilanjutkan dengan berbagai macam perlombaan. Seperti lomba antar bacaan Alkitab Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah, lomba cerdas cermat Alkitab (CCA), lomba paduan suara, lomba mazmur, serta melukis gambar Bunda Maria. Pada hari kedua, semua peserta akan menutup acara dengan melakukan ibadat minggu raya bersama umat di Paroki St.Yusup Enarotali.
Dalam pantauan Katolikana.Com, lomba CCA menjadi salah satu perlombaan yang paling menarik dalam kegiatan ini. Untuk merefleksikan Bulan Rosario Suci, anak-anak dan remaja bersama Pembina Komisi KKI Dekenat Paniai merancang lomba CCA dengan materi seputar doa rosario.
Masing-masing paroki mengirimkan tiga orang delegasi untuk mengikuti lomba CCA. Kemudian para peserta lomba ini harus beradu cepat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar empat peristiwa dalam doa rosario. Para panitia sudah menyiapkan pertanyaan seputar peristiwa terang, peristiwa gembira, peristiwa mulia, dan peristiwa sedih.
Tiap peserta lomba CCA memiliki kesempatan yang sama untuk menjawab pertanyaan, misalnya seperti peristiwa gembira. Saat peserta menjawab, jawaban yang benar akan beroleh nilai plus. Sebaliknya, jika peserta menjawab salah atau kurang lengkap, maka mereka akan mendapatkan nilai minus.
Hindari Kenakalan Remaja
Kepada Katolikana.com, Anton menyebutkan bahwa kegiatan Temu Remaja Sekami ini sangat penting. Sebabnya anak-anak muda sering terlibat dalam kegiatan kenakalan remaja, yang membuat kehidupan anak-anak muda itu tidak berarti untuk masa depan mereka.
“Oleh karena itu, melalui berbagai kegiatan refleksi, rekoleksi, berbagai perlombaan dalam Temu Remaja Sekami bisa mendekatkan diri dengan para orang tua mereka sendiri. (Mereka) Mendengar nasehat orang tua, serta lebih dekat dengan Gereja sejak usia masih muda, sesuai ajaran membina iman kepada Yesus Kristus selaku sahabat dan tokoh idola,” ujar Anton.
Anton yang ditemui di tempat kegiatan di lokasi Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Iyaitaka, St. Yusup Enarotali-Paniai juga menambahkan kalau anak-anak muda Sekami juga bisa saling mengenal satu sama lain melalui kegiatan ini. Selain itu, mereka dapat mengenalkan potensi yang dimilikinya dan membangun persaudaraan dalam cinta dan kasih.
Memumpuk Kebersamaan
Salah satu pendamping kegiatan Sekami, Frater Agus Sako, mengatakan kegiatan ini adalah hasil kerja sama semua orang baik yang hadir dalam kegiatan ini maupun yang tidak sempat hadir. Anak-anak Sekami, terkhusus anak remaja ini, diberikan ruang dengan kesempatan untuk berinteraksi dengan sesamanya. Artinya anak yang berasal dari paroki-paroki lain bisa bertemu di SKB untuk melihat bersama bahwa ternyata mereka memiliki kebersamaan sebagai satu keluarga umat Allah, secara khusus anak-anak, dalam nama Tuhan Yesus.
“Ini adalah hal yang penting dan patut dicontoh oleh orang-orang lain, secara khusus mereka yang kurang mendapatkan perhatian. Artinya dengan kegiatan anak-anak Sekami di SKB untuk memupuk kebersamaan dan juga memupuk iman dan kebaikan bersama untuk misi gereja di tanah Papua, secara khusus di Dekenat Paniai, Keuskupan Timika,” tutur Frater Agus.
Frater Agus yang kini bertugas di Paroki Salib Suci Madi juga menyampaikan anak-anak ini terus diberi kesempatan dan juga diberi ruang untuk berkreasi dalam segala hal. Sebagai contoh, panitia dan Komisi Serikat Kepausan Anak dan Remaja (KKI) di Dekenat Paniai telah membuat banyak pelatihan dan juga banyak lomba-lomba yang mana mengusahakan supaya anak-anak bisa berpikir, bisa merasakan dan juga bisa bertindak untuk kebaikan mereka sendiri iman kekatolikan mereka.
Untuk itu, para orang tua juga terus mendukung anak-anak ini secara khusus mereka yang hadir disini, agar menjadi utusan ke paroki masing-masing agar mereka juga bisa membantu teman-teman di parokinya untuk dapat berkembang bagi semua orang yang berkehendak baik untuk memajukan anak-anak secara khusus anak-anak Papua yang ada di Dekenat Paniai.
“Semoga niat baik dari semua orang, semua pihak membantu anak-anak yang secara khusus mengikuti kegiatan ini dapat berjalan sesuai dengan kehendak Maha Pencipta Alam Raya ini,” harap Frater Agus. (*)
Editor: Ageng Yudhapratama

Kontributor Katolikana.com di Paniai, Papua. Lahir di Ibumaida, Paniai, tahun 1989. Penulis bekerja di Komisi Keadilan dan Perdamaian Keutuhan Ciptaan Paroki Kristus Sang Gembala (KSG) Wedaumamo, Keuskupan Timika. Ia juga aktif di organisasi Pemuda Katolik Komisariat Cabang di Kabupaten Paniai.