Katolikana.com, Wonogiri — Semangat “Ekonomi Fransiskus” yang dicanangkan oleh Paus Fransiskus pada Pertemuan Economy of Francesco di Assisi, 19-21 November 2020, menyoroti pentingnya mewujudkan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan membantu semua orang hidup harmonis di “rumah bersama” kita.
Dalam pesannya, Paus menekankan bahwa ekonomi harus mencerminkan keselarasan pada level ekonomi dan sosial, seperti yang dihidupi oleh Santo Fransiskus dari Assisi.
Pesan ini menjadi landasan bagi banyak institusi, termasuk Gereja, untuk merespons dengan mengembangkan ekonomi yang mengedepankan solidaritas.
Salah satu bentuk nyata dari ekonomi yang peduli sosial ini dapat dilihat dalam keberadaan koperasi, yang di Indonesia dijadikan soko guru ekonomi oleh para pendiri bangsa.
Koperasi bukan hanya sekadar lembaga ekonomi, melainkan juga wadah untuk memperkuat ikatan sosial di antara anggotanya, menjunjung tinggi semangat gotong royong dan kesetiakawanan.
Dalam konteks inilah Yayasan Kanisius Cabang Surakarta, sebuah lembaga pendidikan di bawah Keuskupan Agung Semarang (KAS), menjalankan misi ekonomi dan sosial melalui pendirian Koperasi Karyawan Mamona.
Koperasi Karyawan Mamona, yang berdiri sejak tahun 1975 dan telah mendapatkan Badan Hukum pada tahun 2016, beranggotakan 217 orang yang terdiri dari guru dan karyawan dari 38 sekolah di bawah Yayasan Kanisius Cabang Surakarta.
Koperasi ini bertujuan meringankan beban ekonomi anggota dan memperkuat solidaritas di antara mereka, dengan menyediakan berbagai layanan seperti simpanan anggota, pinjaman, dana sosial, asuransi jiwa, dan simpanan hari tua.
Melalui layanan ini, Koperasi Karyawan Mamona telah membantu anggotanya memenuhi kebutuhan pendidikan keluarga, pengadaan kendaraan, rumah, dan berbagai kebutuhan lainnya. Saat ini, koperasi ini mengelola aset senilai sekitar Rp 3,8 miliar sebagai koperasi simpan pinjam.
Pada Sabtu, 12 Oktober 2024, Koperasi Karyawan Mamona mengadakan Rapat Anggota Perencanaan Tahun 2025 di TK Kanisius Cempaka, Wonogiri, Jawa Tengah, yang dihadiri oleh 61 perwakilan anggota. Rapat ini bertujuan merumuskan kebijakan strategis untuk pengelolaan koperasi ke depan.
Dengan menghidupi ajaran Paus Fransiskus mengenai “Ekonomi Fransiskus”, Koperasi Karyawan Mamona menjadi contoh nyata bagaimana koperasi dapat menjadi soko guru ekonomi yang tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga memupuk nilai-nilai sosial, solidaritas, dan kesejahteraan bersama bagi umat. (*)
Penulis: FX Juli Pramana, katekis Paroki Kleco, Surakarta
Katekis di Paroki Kleco, Surakarta