Dua Putri Gus Dur Bakal Bicara di Simposium Kebebasan Beragama Festival Beda Setara

Simposium Beda Setara merupakan ruang pertemuan gagasan terkait isu kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) yang dihadiri berbagai elemen, mulai akademisi, praktisi KBB, pemerintah, hingga tokoh agama.

0 81

Katolikana.com, Yogyakarta — Simposium Beda Setara merupakan salah satu bagian inti dari rangkaian acara Festival Beda Setara (Festival BEST), yang akan digelar pada 10-16 November 2024. Acara ini merupakan ruang pertemuan gagasan terkait isu kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) yang dihadiri berbagai elemen, mulai akademisi, praktisi KBB, pemerintah, hingga tokoh agama.

Pada tahun ini, Simposium Beda Setara mengangkat tema besar “Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan sebagai Kritik Sosial untuk Kewargaan yang Berkeadilan”. Simposium Beda Setara akan berlangsung pada Kamis-Jumat (14-15/11/2024) di Convention Hall, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dalam Simposium kali ini, panitia sengaja menghadirkan tokoh-tokoh perempuan Indonesia yang sudah sejak lama menaruh kepedulian mereka di bidang KBB dan hak asasi manusia. Dua diantaranya adalah putri sulung dan putri bungsu Presiden ke-4 Indonesia K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yakni  Alissa Wahid dan Inayah Wahid

Alissa Qotrunnada Munawaroh atau yang akrab disapa Alissa Wahid akan mengisi orasi ilmiah dalam acara ini. Alissa Wahid adalah putri sulung Gus Dur yang memiliki latar belakang profesional sebagai seorang psikolog keluarga. Perempuan kelahiran Jombang tersebut sudah lama malang-melintang di dunia aktivisme dan gerakan sosial. Selain aktif menggiatkan moderasi beragama, toleransi intariman, Alissa juga merupakan sosok di balik berdirinya Jaringan GUSDURian, sebuah jejaring kerja yang bergerak di akar rumput untuk meneruskan nilai, pemikiran, dan keteladanan Gus Dur. Jaringan GUSDURian juga merupakan penyelenggara utama Festival BEST.

Berikutnya, Inayah Wulandari alias Inayah Wahid akan menjadi salah satu narasumber pada Sesi II: Suara Komunitas, Perjuangan Menuntut Hak. Putri bungsu Gus Dur ini adalah seorang aktivis dan aktris yang sangat aktif menyuarakan kritik atas kebijakan pemerintah.

Selain aktif di Jaringan GUSDURian, dalam kancah gerakan sosial, Inayah juga tergabung dalam kerja-kerja sosial di Positive Movement (PM). Pada Agustus 2023 Inayah mendapatkan penghargaan Apresiasi Perempuan Berpengaruh. Penghargaan ini diberikan untuk perempuan yang berperan dalam pelayanan serta membaktikan dirinya untuk kepentingan dan hak-hak orang yang banyak dilupakan.

Selain mereka berdua, masih ada lagi sosok-sosok perempuan hebat yang bakal mengisi simposium ini. Misalnya, Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) periode 2017-2021, Asfinawati. Dalam simposium, Asfi menjadi salah satu narasumber pada Sesi I: Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, Janji Konstitusi, dan Silang Kebijakan.

Asfi merupakan seorang aktivis dengan latar belakang hukum dan advokat hak asasi manusia (HAM). Sebelum menjadi Direktur YLBHI, ia aktif di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan pada 2006–2009 sempat menjabat sebagai Direktur LBH Jakarta. Keterlibatan Asfi dalam berbagai lembaga bantuan hukum telah banyak berkontribusi melakukan pembelaan terhadap kelompok minoritas yang ada di Indonesia.

Kemudian, ada pula eks Pemimpin Redaksi Jurnal Perempuan (2014-2016), Dewi Candraningrum. Dewi adalah salah satu narasumber pada Sesi III: Persilangan Ketidakadilan, Kebebasan Beragama, dan Isu Sosial Kritis. Perempuan Boyolali ini memiliki background sebagai aktivis perempuan, seniman, dan akademisi. Ia menyabet gelar doktornya di Universitaet Muenster, Jerman.

Sebagai seorang seniman, Dewi kerap kali menyelenggarakan pameran dengan karya yang banyak berfokus pada studi gender, kajian sastra, hingga suara kelompok minoritas. Dirinya juga sering melakukan penelitian yang berkaitan dengan sastra perempuan, pembangunan berkelanjutan, kajian ekologis, dan kajian gender.

Selain keempat perempuan di atas, masih ada sejumlah narasumber ternama lainnya yang akan meramaikan Simposium Beda Setara. Antara lain, Jay Akhmad, Noorhaidi Hasan, Ihsan Ali Fauzi, Beka Ulung Hapsara, MY Esti Wijayati, Ahmad Zainul Hamid, dan Pdt. Natasi Hermawan. Kemudian, Imam Maliki, Firdaus Mubarik, Dian Jennie Cahyawati, Suaib Pranowo, Andreas Harsono, Mayadina R. Musfiroh, serta Iklillah Muzayyanah.

Acara Simposium Beda Setara terbuka untuk umum dan pendaftaran Simposium dapat dilakukan melalui tautan ini. (*)

 

Katolikana.com merupakan official media partner Festival Beda Setara (Festival BEST) 2024.

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.