Bioskop Rakyat Siap Sebarkan Toleransi lewat Medium Film

Bioskop Rakyat ingin menyebarkan isu keberagaman dengan cara yang menarik dan mudah diakses masyarakat.

0 56

Katolikana.com, Yogyakarta — Sebagai salah satu bagian dari rangkaian Festival Beda Setara (Festival BEST), Bioskop Rakyat akan hadir untuk memberikan perspektif baru tentang keberagaman melalui pemutaran film. Sejumlah film pendek bertema toleransi akan diputar selama empat hari berturut-turut.

Koordinator Panitia Bioskop Rakyat, Mohammad Pandu, menjelaskan bahwa ide ini berawal dari keinginan untuk menyebarkan isu keberagaman dengan cara yang menarik dan mudah diakses masyarakat.

“Berawal dari keinginan untuk mendiseminasikan isu keberagaman dan toleransi lewat medium yang menarik, yaitu pemutaran film,” ujar Pandu.

Bioskop Rakyat akan memutar enam film pendek bertema keberagaman dan toleransi, seperti Agama Jaga Bumi, Spiritualitas dan Kelestarian Lingkungan, dan Beta Mau Jumpa. Kemudian, ada pula Atas Nama Percaya, Menghidupi Rumah Kemanusiaan, dan Banguntapan Rumah Bersama.

Selain itu, serial dokumenter “Indonesian Pluralities” hasil kolaborasi CRCS UGM, Pardee School of Global Studies Boston University, dan Watchdoc Documentary juga akan ditampilkan.

Pemutaran film-film ini didukung oleh Henry Luce Foundation dan diharapkan dapat membuka wawasan penonton tentang pentingnya keberagaman di Indonesia.

Pandu menyebut, Bioskop Rakyat berlangsung pada 11-14 November 2024, setiap pukul 19.00-19.30 WIB. Pemutaran film di Bioskop Rakyat juga terbuka untuk umum dan gratis. Pengunjung cukup hadir sebelum jam pemutaran dimulai, tanpa perlu reservasi.

“Bioskop Rakyat ini gratis dan terbuka untuk umum. Siapa saja yang ingin nonton silakan langsung datang sebelum jam 19.00,” tutur Pandu.

Setiap harinya, Bioskop Rakyat mengangkat tema khusus yang berbeda. Hari pertama bertema “Salam Merawat Alam” akan mengulas relasi agama dan lingkungan, sedangkan hari ketiga bertema “Menghayati Sang Penghayat” fokus pada kehidupan penghayat kepercayaan.

“Yang menarik adalah per harinya kita mengangkat fokus yang berbeda,” jelasnya.

Pandu menyampaikan bahwa meski tidak ada sesi diskusi, pihaknya berharap penonton tetap mendapatkan pemahaman baru tentang keberagaman melalui film-film yang ditayangkan.

Festival BEST, yang juga mencakup beragam acara meliputi simposium, pameran, Pasar BESTari, fun walk, dan haul Gus Dur, bertujuan memperkuat nilai toleransi dan keberagaman di tengah masyarakat melalui berbagai kegiatan menarik.

“Jadi kalau mau datang setiap hari pun pasti akan mendapatkan pengalaman yang baru,” pungkas dia.

Sebagai informasi, Festival BEST adalah agenda kerja sama Jaringan GUSDURian dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Acara ini akan diselenggarakan 10-16 November 2024 bertempat di area kampus UIN Sunan Kalijaga. (*)

 

Katolikana.com merupakan official media partner Festival Beda Setara (Festival BEST) 2024.

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.