Vikep Surakarta: Katekese Ibu Hamil adalah Terobosan

Persiapan pembaptisan bayi bukan dalam hitungan satu minggu sebelum pembaptisan. Persiapan itu harus dilakukan jauh-jauh hari sejak saat ibu masih mengandung dan bayi belum lahir.

0 482

Katolikana.com, Surakarta — “Persiapan pembaptisan bayi bukan dalam hitungan satu minggu sebelum pembaptisan. Persiapan itu harus dilakukan jauh-jauh hari sejak saat ibu masih mengandung dan bayi belum lahir.”

Demikian disampaikan oleh Vikaris Episkopal (Vikep) Surakarta, Romo Herman Yosep Singgih Sutoro, Pr. Romo Herman menyampaikan ajakan tersebut sebagai bagian dari katekese ibu hamil di tengah kegiatan Pra-Temu Pastoral (Tepas) Keuskupan Agung Semarang, Rabu (6/11/2024). Kegiatan yang diikuti oleh paroki-paroki di rayon Kota Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, dan Gemolong ini diadakan di Paroki Santo Petrus Purwosari, Surakarta.

Persiapan penerimaan baptis bayi bagi pasangan suami-istri dilakukan melalui kegiatan katekese Pendampingan Iman Berkelanjutan bagi Anak Usia Dini (PIUD) dan rekoleksi. Dalam praktiknya selama ini, Romo Herman menyebutkan, katekese di gereja-gereja selalu dilakukan ketika bayi sudah lahir. Sedangkan rekoleksi dilakukan hanya berselang satu minggu sebelum penerimaan sakramen permandian alias pembaptisan bayi.

Dalam skema pelayanan pastoral di Kevikepan Surakarta, PIUD diarahkan sebagai bagian dari Formatio Iman Berjenjang dan Berkelanjutan (FIBB). Adapun PIUD sendiri diawali dengan penerimaan baptisan bayi.

Oleh sebab itu, Vikep Surakarta menegaskan kembali kalau katekese dan rekoleksi sebagai persiapan menyambut pembaptisan bayi idealnya dilakukan jauh-jauh hari oleh orang tua calon bayi. Bahkan sedari awal mula ibu mengandung sang buah hati.

Katekese untuk ibu hamil sendiri dimaksudkan agar orang tua mampu melakukan pendampingan iman “pra-natal” atau sebelum bayi lahir yang ideal. Sehingga terciptalah katekese pendampingan ibu hamil sekaligus pendidikan iman sebelum kelahiran.

Harapannya, ibu dapat menjalin hubungan yang positif dan bayi dalam kandungan sebagaimana hubungan antara orang tua dengan anak. Termasuk hubungan positif dalam hal pendidikan iman sedari dini.

“Katekese untuk ibu hamil bisa dijalankan dengan memberikan persiapan yang lebih lama bagi orang tua dalam mempersiapkan anak menerima sakramen baptis bayi. Ibu hamil dan pasangannya diajak mengikuti ekaristi, mengikuti ketekese selama kehamilan, mengikuti perayaan ekaristi, dan menerima berkat bagi kehamilan calon putra-putrinya,” sebut Romo Herman.

Vikep Surakarta yang pernah bertugas sebagai Pastor Paroki Katedral Semarang tersebut secara terus terang menyebutkan kalau praktik ini mencontoh praktik serupa yang sudah terlebih dulu dijalankan oleh Kevikepan Semarang. Bahkan, Komisi Kateketik di Kevikepan Semarang sudah merilis pula Modul Katekese Anak Usia Dini dalam Keluarga.

“Praktik katekese bagi ibu hamil sebagai bagian dari PIUD seperti ini sudah dilaksanakan di Kevikepan Semarang. Maka ini menjadi salah satu terobosan untuk PIUD,” kata Romo Herman di sela-sela kegiatan Pra-Tepas yang diikuti oleh 77 orang perwakilan dari 11 paroki tersebut. (*)

 

Editor: Ageng Yudhapratama

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.